73
Setelah dilakukan uji validitas konstrak dan validitas isi, selanjutnya instrumen di uji coba pada kelas yang tidak termasuk dalam kelas kontrol dan
kelas eksperimen. Kelas yang digunakan untuk uji coba adalah siswa kelas IV A dan IV B di SD Negeri Sawitan yang berjumlah 38 orang. Hasil uji coba
kemudian dianalisis validitas dan reliabilitasnya dilanjutkan dengan analisis item dengan analisis taraf kesukaran dan daya beda.
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya memiliki kriterium, dalam arti memilki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium
Arikunto, 2012: 85. Teknik yang digunakan dalam pengujian validitas ini adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Analisis
validitas hasil uji coba dilakukan dengan menggunakan bantuan Software SPSS 23.
Setelah dihitung koefisien korelasinya, kemudian hasil perhitungan dibandingkan dengan r product moment. Jika harga r lebih kecil dari harga kritik
dalam tabel, maka korelasi tersebut ditolak atau dapat dikatakan bahwa soal atau item tersebut tidak valid Arikunto, 2012: 89. Dalam penelitian ini, harga r tabel
adalah 0,320 yang diperoleh dari tabel r product moment dengan jumlah responden 38 atau N = 38. Jadi, dalam penelitian ini soal dikatakan valid apabila
r hitung r tabel atau r hitung 0,320.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas suatu instrumen menunjukkan sejauh mana suatu pangukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya jika dalam beberapa kali
74
pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Suatu instrumen penelitian dikatakan memiliki nilai reliabilitas yang tinggi apabila tes
yang dibuat hasilnya konsisten dalam mengukur yang hendak diukur Sukardi, 2015: 127. Pengujian reliabilitas instrumen soal dan kuesioner dalam penelitian
ini dilakukan dengan mengujicobakan soal dan kuesioner di kelas yang berbeda dari kelas yang akan digunakan untuk penelitian.
Setelah di uji coba, hasil uji coba kemudian data diolah dengan menggunakan Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS 23. SPSS memberikan
fasilitas uji coba reliabilitas dengan uji statistik Alpha Cronbach. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbah Alpha 0,70
Ghozali, 2011: 48. Dari hasil analisis item soal dan kusioner dalam penelitian ini diperoleh
hasil sebagai berikut: Tabel 10. Hasil Analisis Reliabilitas
Skala r hitung Indeks reliabilitas
Keterangan
Soal Pretest 0, 942
0,70 Reliabel
Soal Posttest 0,940
0,70 Reliabel
Kuesioner Kerjasama 0,926
0,70 Reliabel
3. Uji Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran menunjukkan baik atau tidaknya suatu soal. Taraf kesukaran suatu soal disebut dengan indeks kesukaran yang dilambangkan dengan
huruf P.
75
Harga indeks kesukaran dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
P = Keterangan:
P : Indeks Kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : Jumlah peserta tes
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 11. Klasifikasi Tingkat Kesukaran
Besarnya P Klasifikasi
0,00 – 0, 30
Sukar 0,31
– 0,70 Sedang
0,71 – 1,00
Mudah Arikunto, 2012: 225
4. Uji Daya Beda
Daya beda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang
menunjukkan besarnya daya beda disebut indeks diskriminasi yang dilambangkan dengan D. Rumus yang digunakan untuk menentukan daya beda adalah sebagai
berikut:
76
D =
- =
P
A
- P
B
Keterangan : D
: Daya Pembeda Ba
: Jumlah benar pada butir soal pada kelompok atas Bb
: Jumlah benar pada butir soal pada kelompok bawah Ja
: Banyaknya siswa kelompok atas Jb
: Banyaknya siswa kelompok bawah
Kriteria indeks daya beda dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 12. Klasifikasi Daya Beda
Besarnya D Kualifikasi
0,00 – 0,20
Jelek poor 0,21
– 0,40 Cukup satistifactory
0,41 – 0,70
Baik good 0,71
– 1, 00 Baik sekali excellent
Negatif Tidak baik, harus dibuang
Arikunto, 2012: 232
I. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Hasil Tes Prestasi