24
3. Indikator Kerjasama
Keterampilan kerjasama siswa dapat ditanamkan melalui pembiasaan di sekolah. Kerjasama antar siswa dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan
belajar untuk lebih mudah memahami materi melalui bantuan dari temannya. Kerjasama antar siswa dapat terjadi secara alami, namun tidak semua siswa dapat
mengembangkan kemampuannya dalam bekerjasama secara langsung. Oleh karena itu, peranan guru dalam menciptakan suasana yang memungkinkan siswa
untuk bekerjasama sangat dibutuhkan. Di dalam pembelajaran di sekolah, kerjasama siswa dapat terjadi dalam
sebuah kelompok. Dengan berkelompok, siswa mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mempraktikkan sikap dan perilaku berpartisipasi pada situasi sosial
yang bermakna bagi mereka Isjoni, 2010: 64. Agar siswa dapat bekerjasama dengan baik di dalam sebuah kelompok, siswa tersebut membutuhkan beberapa
keterampilan yaitu keterampilan kooperatif. Fungsi keterampilan kooperatif tersebut adalah untuk melancarkan hubungan kerja dan tugas Isjoni, 2010: 65.
Lugdren menyatakan bahwa keterampilan-keterampilan kooperatif tersebut adalah sebagai berikut Isjoni, 2010: 65-67:
a. Keterampilan kooperatif tingkat awal Keterampilan tingkat awal ini meliputi: 1 menggunakan kesepakatan yaitu
menyamakan pendapat yang berguna untuk meningkatkan hubungan dalam kelompok, 2 menghargai kontribusi atau memperhatikan apa yang dilakukan
anggota lain dalam kelompok, 3 mengambil giliran dan berbagi tugas, 4 berada dalam kelompok selama kegiatan berlangsung, 5 berada dalam tugas, artinya
25
setiap anggota kelompok wajib menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya, 6 mendorong partisipasi semua anggota kelompok untuk memberikan
berkontribusi, 7 mengundang orang lain, artinya meminta orang lain untuk berbicara dan berpartisipasi terhadap tugas. 8 menyelesaikan tugas tepat waktu,
dan 9 menghormati perbedaan individu, b. Keterampilan kooperatif tingkat menengah
Keterampilan kooperatif tingkat menengah tersebut meliputi: 1 menunjukkan penghargaan dan simpati, 2 mengungkapkan ketidaksetujuan
dengan cara yang dapat diterima, 3 mendengarkan dengan arif, 4 bertanya, 5 membuat ringkasan, 6 menafsirkan, 7 mengorganisir, dan 8 mengurangi
ketegangan, dan c. Keterampilan kooperatif tingkat mahir
Keterampilan kooperatif tingkat mahir meliputi: 1 mengelaborasi, 2 memeriksa dengan cermat, 3 menanyakan kebenaran, 4 menetapkan tujuan, dan
5 berkompromi. Keterampilan-keterampilan kooperatif tersebut dapat dilatih dan diajarkan
mulai dari keterampilan tingkat awal. Setelah siswa memiliki keterampilan kooperatif tingkat awal, ia akan dapat mengembangkan keterampilan kooperatif
lainnya seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu, guru perlu mengembangkan dan melatih keterampilan kooperatif pada siswa sekolah dasar
terutama untuk keterampilan kooperatif tingkat awal. Sebuah kelompok dapat dikatakan bekerjasama apabila kelompok tersebut
memiliki beberapa indikator yang menunjukkan adanya kerjasama. Indikator-
26
indikator tersebut dapat digunakan untuk melihat atau mengamati perilaku kerjasama di dalam sebuah kelompok. Beberapa indikator tersebut menurut
Johnson 2007: 169 antara lain: a. Tetap fokus pada kerja kelompok.
b. Bekerja bersama kelompok. c. Mencapai keputusan kelompok.
d. Meyakinkan bahwa setiap solusi dapat dipahami oleh semua anggota kelompok.
e. Mendengarkan pendapat orang lain. f. Berbagi kepemimpinan dalam kelompok.
g. Memastikan setiap orang ikut berpartisipasi. h. Mencatat hasil yang dicapai oleh kelompok.
Berdasarkan indikator kerjasama yang telah diuraikan di atas dan dikaitkan dengan keterampilan kooperatif yang perlu dikembangkan pada anak usia sekolah
dasar, maka indikator kerjasama yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Tetap fokus pada kerja kelompok dan berada di dalam kelompok.
b. Berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas kelompok. c. Mencapai keputusan kelompok.
d. Meyakinkan bahwa setiap keputusan dapat dipahami oleh semua anggota kelompok mau menjelaskan kepada anggota kelompok yang belum jelas.
e. Mendengarkan pendapat orang lain. f. Berbagi tugas dan menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
g. Mendorong anggota kelompok lain untuk berpartisipasi.
27
h. Mencatat hasil yang dicapai oleh kelompok. Indikator-indikator kerjasama tersebut dipilih karena dianggap sesuai
dengan karakteristik anak usia sekolah dasar. Selain itu indikator-indikator tersebut telah menggambarkan karakteristik kerjasama di dalam sebuah kelompok
dan dirasa mudah untuk diamati, sehingga data tentang kemampuan kerjasama siswa dalam penelitian ini akan lebih mudah untuk diperoleh.
C. Model Pembelajaran Cooperative