129
Berdasarkan hasil uji Multivariate Test tabel 53, keempat uji menunjukkan nilai signifikansi yang sama yaitu 0,00. Nilai signifikansi 0,00 lebih
kecil dari taraf signifikansi 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel dependen terhadap semua variabel independen.
Atau dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran cooperative tipe Jigsaw terhadap kemampuan kerjasama dan
prestasi belajar siswa kelas IV SD N Progowati pada mata pelajaran PKn. Berdasarkan hasil uji Tests of Between-Subjects Effects tabel 54
didapatkan nilai signifikansi untuk variabel prestasi belajar sebesar 0,006 dan untuk variabel kemampuan kerjasama sebesar 0,000. Kedua nilai signifikansi
lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa H ditolak dan
Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran cooperative tipe Jigsaw mempengaruhi prestasi belajar dan kemampuan
kerjasama siswa kelas IV SD N Progowati pada mata pelajaran PKn.
D. Pembahasan
1. Pengaruh Jigsaw terhadap Kemampuan Kerjasama
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengetahui kemampuan kerjasama siswa berupa kuesioner kerjasama yang diberikan kepada
siswa sebelum dan sesudah perlakuan. Perlakuan yang diberikan di kelas eksperimen berupa model pembelajaran cooperative tipe Jigsaw,
sedangkan perlakuan di kelas kontrol berupa model pembelajaran ekspositori. Berdasarkan
analisis data hasil kuesioner awal yang diberikan sebelum siswa menerima
130
perlakuan diperoleh data bahwa nilai rata-rata kuesioner yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 77,50 dan kelas kontrol sebesar 80,00. Berdasarkan hasil uji
beda hasil kuesioner awal, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,958. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua kelas tidak memiliki perbedaan kemampuan yang
signifikan atau dapat dikatakan memiliki kemampuan kerjasama yang sama. Kemudian, berdasarkan hasil analisis data kuesioner akhir, diperoleh data
bahwa rata-rata hasil kuesioner kelas eksperimen sebesar 99,6, sedangkan kelas kontrol sebesar 77,38. Berdasarkan hasil analisis uji beda terhadap hasil kuesioner
akhir dengan menggunakan uji t didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan yang signifikan
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis gain yang digunakan untuk melihat besarnya selisih hasil kuesioner awal dan
akhir, didapatkan hasil bahwa nilai gain kelas eksperimen sebesar 0,517, sedangkan kelas kontrol sebesar 0,017. Dari hasil analisis tersebut, dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran cooperative tipe Jigsaw terhadap kemampuan kerjasama siswa yang lebih besar dibandingkan
dengan pengaruh model pembelajaran ekspositori. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa model pembelajaran cooperative
tipe Jigsaw berpengaruh terhadap kemampuan kerjasama siswa, hal ini sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh Sujarwo 2011: 101 yang menyatakan
bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling berkomunikasi, bekerjasama serta
berinteraksi dengan susunan dan rancangan tugas yang dibuat oleh pendidik,
131
sehingga tercipta kesempatan munculnya suatu aktivitas berupa kerjasama. Teori tersebut juga telah dibuktikan dengan penelitian sebleumnya yaitu penelitian
Sarvia Trisniati 2014 yang menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran koopertaif tipe Jigsaw berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan kerjasama
dan hasil belajar siswa kelas X di SMA N 1 Bangunrejo. Pembelajaran cooperative salah satunya adalah Jigsaw merupakan salah
satu model pembelajaran yang sangat dianjurkan untuk digunakan dalam proses pembelajaran terutama yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan aktif
siswa selama pembelajaran. Melalui proses keterlibatan tersebut, siswa dapat meningkatkan kemampuan yang dimilikinya salah satunya adalah kemampuan
untuk bekerjasama. Hal ini sesuai dengan kelebihan pembelajaran kooperatif yang dikemukakan Isjoni 2010: 16, yang menyatakan bahwa model ini tidak hanya
unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit, tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, bekerjasama dan
membantu teman.
2. Pengaruh Jigsaw terhadap Prestasi Belajar