10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Belajar
Setiap manusia di dunia ini pasti mengalami proses belajar dalam kehidupannya melalui pengalaman hidup sehari
–hari. Dalam proses belajar tersebut manusia akan menemukan hal
–hal baru yang belum pernah ia temukan sebelumnya. Hasil dari proses belajar tersebut akan membantu manusia dalam
menjalani kehidupannya dan akan berdampak pula bagi perubahan yang terjadi dalam dirinya.
Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan secara sengaja untuk mengembangkan kemampuan individu secara optimal Sujarwo, 2011: 1.
Pendapat tersebut sejalan dengan pemikiran Sardiman 2012: 20 yang menyatakan bahwa belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-
fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya, sedangkan dalam arti sempit belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang
merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Pendapat lain tentang belajar disampaikan oleh Suyono dan Hariyanto
2011: 9 yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki
perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Lebih lanjut, Sugihartono, dkk 2013: 74 menjelaskan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah
11
laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dari definisi di atas, belajar dalam penelitian ini dimaknai sebagai sebuah proses yang dilakukan secara sengaja untuk memperoleh pengetahuan,
mengembangkan kemampuan individu, meningkatkan keterampilan dan memperbaiki tingkah laku melalui pengalaman langsung dengan lingkungan
dengan tujuan untuk menjadi pribadi seutuhnya.
2. Prestasi Belajar
Proses belajar berlangsung sepanjang hayat dan dapat terjadi dimana saja. Setiap proses yang kita lakukan akan menghasilkan sesuatu sebagai hasil dari
proses itu, begitu pula proses belajar. Proses belajar yang kita lakukan akan memberikan perubahan dalam kehidupan kita baik dari segi pengetahuan maupun
tingkah laku. Dalam proses pembelajaran di sekolah, siswa belajar tentang banyak hal.
Siswa akan memperoleh berbagai pengetahuan yang belum pernah ia ketahui sebelumnya. Hasil dari proses belajar yang dialami siswa tersebut dapat dilihat
dari hasil belajar mereka. Suprijono 2011 : 7 menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek
potensi kemanusiaan saja. Dari teori tersebut, dapat diketahui bahwa hasil belajar mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa.
Dari segi pemerolehan pengetahuan, keberhasilan proses belajar dapat dilihat dari prestasi belajar siswa. Siswa yang dapat memahami materi dan
12
memperoleh pengetahuan dengan baik akan mempunyai prestasi belajar yang baik, begitupun sebaliknya. Prestasi belajar sebagai hasil dari proses belajar lebih
mengacu pada aspek kognitif siswa. Oleh karena itu, prestasi belajar dapat menggambarkan seberapa banyak pengetahuan yang telah siswa peroleh selama
proses belajar mereka. Syah 2003: 213 menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil
belajar yang meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa. Pendapat lain menyatakan bahwa prestasi
adalah hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu sehingga untuk mengetahui tingkat prestasi belajar perlu dilakukan evaluasi belajar Sudjana,
2009: 3. Prestasi belajar siswa dapat dilihat setelah guru melakukan evaluasi atau
penilaian dalam pembelajaran. Penilaian atau evaluasi tersebut dapat dilakukan setelah guru melakukan kegiatan pembelajaran. Hal
–hal yang dinilai dalam penilaian atau evaluasi tersebut disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran merupakan dasar untuk mengukur keberhasilan pembelajaran dan juga menjadi landasan untuk menentukan materi,
strategi, media, dan evaluasi pembelajaran Rusman, 2011: 171. Bloom dan Krathwohl menyatakan bahwa klasifikasi tujuan terdiri dari
tiga domain yaitu Rusman, 2011: 171: 1 domain kognitif, adalah domain yang menekankan pada aspek intelektual dan
memiliki jenjang dari yang rendah sampai yang tinggi yaitu:
13
a pengetahuan yang menitikberatkan pada aspek ingatan terhadap materi yang telah dipelajari mulai dari fakta sampai teori,
b pemahaman yaitu langkah awal untuk dapat menjelaskan dan menguraikan sebuah konsep ataupun pengertian,
c aplikasi yaitu kemampuan menggunakan bahan yang telah dipelajari ke dalam situasi nyata, meliputi aturan, metode, konsep, prinsip, hukum dan
teori, d analisis yaitu kemampuan dalam merinci bahan menjadi bagian-bagian
supaya strukturnya mudah untuk dimengerti, e sintesis yaitu kemampuan mengkombinasikan bagian-bagian menjadi suatu
keseluruhan baru yang menitikberatkan pada tingkah laku kreatif dengan cara memformulasikan pola dan struktur baru, dan
f evaluasi yaitu kemampuan dalam mempertimbangkan nilai untuk maksud tertentu berdasarkan kriteria internal dan eksternal.
2 domain afektif, adalah domain yang menekankan pada sikap, perasaan, emosi, dan karakteristik moral yang diperlukan untuk kehidupan di masyarakat yang
memiliki lima tingkatan yaitu: penerimaan,
responding, penilaian, pengorganisasian, dan karakterisasi, dan
3 domain psikomotorik, adalah domain yang menekankan pada gerakan-gerakan fisik. Domain ini memiliki enam tingkatan yaitu: persepsi, kesiapan, gerakan
terbimbing, gerakan mekanis terpola, respon kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan keterampilan natural.
14
Klasifikasi tujuan tersebut sesuai dengan klasifikasi hasil belajar yang juga dikemukakan oleh Benyamin Bloom yang secara garis besar diklasifikasikan
menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotoris. Suyono dan Hariyanto 2011: 167 menyatakan bahwa pengertian cognitive atau kapabilitas
intelektual semakna dengan pengetahuan, mengetahui, berpikir dan intelek, sedangkan affective semakna dengan perasaan, emosi dan perilaku, dan
psychomotor semakna dengan aturan dan keterampilan fisik, terampil dan melakukan.
Pendapat tersebut sejalan dengan pemikiran Sudjana 2009: 22 yang menjelaskan bahwa ketiga ranah tersebut adalah sebagai berikut:
1 ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis
dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek selanjutnya disebut kognitif tingkat tinggi,
2 ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi, dan
3 ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris yakni gerakan
refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan
interpretatif. Lebih lanjut, Sudjana 2009: 23-28 menjelaskan bahwa enam aspek dalam
ranah kognitif di atas adalah sebagai berikut:
15
1 pengetahuan: pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan faktual disamping pengetahuan hafalan atau ingatan seperti rumus, batasan, definisi,
istilah, pasal dalam undang-undang, nama-nama tokoh, nama-nama kota, 2 pemahaman: lebih tinggi tingkatannya daripada pengetahuan, misalnya
menjelaskan dengan kalimat sendiri, memberi contoh dan menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain,
3 aplikasi: merupakan penggunaan abstraksi pada situasi konkret atau situasi khusus,
4 analisis: merupakan usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas susunannya,
5 sintesis: merupakan penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk menyeluruh, dan
6 evaluasi: merupakan pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materi, dan lain-
lain. Dalam proses penilaian prestasi belajar, indikator-indikator yang
digunakan lebih ditekankan pada ranah kognitif yaitu yang berkaitan dengan pemahaman siswa terhadap materi dan pencapaian kompetensi yang telah
ditetapkan. Hasil dari proses penilaian tersebut dinyatakan dalam bentuk angka atau skor yang berfungsi sebagai indikator keberhasilan belajar siswa. Kunci
pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaimana yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis besar indikator penunjuk adanya
16
prestasi tertentu dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan dan diukur Syah, 2003: 214.
Dari definisi di atas, prestasi belajar dalam penelitian ini dimaknai sebagai hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan proses belajar yang ditandai dengan
penguasaan pengetahuan dan pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. Hasil tersebut lebih ditekankan pada ranah kognitif siswa. Hasil tersebut menunjukkan
adanya perubahan yang terjadi dalam diri siswa yang merupakan akibat dari proses belajar itu sendiri. Tinggi rendahnya prestasi belajar seseorang sangat
dipengaruhi oleh berhasil atau tidaknya proses belajar yang telah ia lakukan.
3. Prestasi Belajar PKn