laporan Tahunan BNI Syariah 2010
2. Pembiayaan
Segmentasi pembiayaan BNI Syariah dibagi menjadi komersial, ritel produktif, ritel konsumtif, dan kartu
pembiayaan. Strategi penyaluran dana tahun 2010 yaitu difokuskan pada bisnis ritel konsumer. Guna menunjang
strategi tersebut maka ditetapkan beberapa produk unggulan yaitu Griya iB hasanah, Gadai emas iB hasanah,
iB hasanah Card, Talangan haji iB hasanah, dan wirausaha iB hasanah. Keunggulan kompetitif oleh masing-masing
produk adalah proses aplikasi yang cepat, persyaratan yang mudah, dan pricing yang bersaing.
Strategi utama yang digunakan produk Griya iB hasanah adalah pengembangan sistem angsuran suka-suka,
optimalisasi sales team, memperluas kerjasama dengan pengembang, penggunaan sistem electronic Financing
origination eFo. Strategi utama produk Gadai emas iB hasanah adalah biaya
penyimpanan yang bersaing dan kerjasama dengan toko- toko emas.
Strategi utama produk iB hasanah Card, yaitu pemasaran pada nasabah Premium, penataan sales team corporate, dan
independensi proses persetujuan. a. Giro
Total dana BNI Syariah yang berasal dari Giro sampai dengan Desember 2010 sebesar Rp538,7 miliar
meningkat sebesar Rp100 miliar selama 6 bulan sejak Juni 2010. Giro tersebut terdiri dari Giro wadiah Rupiah dan
Valas. Pertumbuhan jumlah Giro dapat dijadikan sebagai indikator peningkatan aktivitas bisnis nasabah.
b. Tabungan Total dana yang berasal dari tabungan sampai dengan
Desember 2010 sebesar Rp1,980 triliun meningkat cukup signiikan dari bulan Juni 2010. Perolehan penghimpunan
dana dari Tabungan tersebut terdiri dari Tabungan iB hasanah, Tabungan iB Prima hasanah, Tabungan iB Bisnis
hasanah, TabunganKu iB, Tabungan iB ThI hasanah dan Tabungan iB Tapenas hasanah.
c. Deposito Total dana yang berasal dari deposito sampai dengan
Desember 2010 sebesar Rp2,643 triliun meningkat hampir Rp500 miliar dibandingkan posisi Juni 2010.
Perolehan penghimpunan dana tersebut berasal dari Deposito Rupiah dan Valas. Pertumbuhan Deposito
didukung oleh loyalitas dan meningkatnya kepercayaan nasabah kepada BNI Syariah.
a. Current Accounts Total funds from BNI Syariah Current Accounts until
December 2010 amounted to Rp538.7 billion, an increase of Rp100 billion during the 6 months since June 2010. It
consists of wadiah Rupiah and Foreign exchange current accounts. Demand growth can be used as an indicator of
increased business activities of customers. b. Savings
Total funds derived from savings until December 2010 amounted to Rp1.980 trillion, increased signiicantly from
June 2010. obtaining funding from the consisting of iB hasanah Savings, iB Prima hasanah Savings, iB Business
hasanah Savings, TabunganKu iB, iB ThI hasanah Savings and iB Tapenas hasanah Savings.
c. Deposit Total funds derived from deposits until December
2010 amounted to Rp2.643 trillion, increased by almost Rp500 billion compared to the position in June 2010.
The funding comes from deposits in Rupiah and Foreign exchange. Deposit growth is supported by the loyalty
and increasing customer conidence to BNI Syariah.
2. Financing
BNI Syariah inancing is divided into commercial, retail productive, consumer retail, and inancing card. Fund
distribution strategy in 2010 focused on the Retail-Consumer business. To support this strategy some excellent products
was established namely Griya iB hasanah, Gadai emas iB hasanah, iB hasanah Card, Talangan haji iB hasanah
and wirausaha iB hasanah. The competitive advantage of each product is the application process is fast, simple
requirements, and competitive pricing. The main strategies Griya iB hasanah product used is the
preferable installment system development, optimizing the sales team, expand cooperation with developers, the use of
an electronic Financing origination eFo. The main strategy of Gadai emas iB hasanah products are
competitive cost and cooperative storage with gold shops. The main strategy of iB hasanah Card products is marketing
on the Premium clients, structuring corporate sales team, and the independence of the approval process.
2010 Annual Report BNI Syariah
Berdasarkan akad atau skim pembiayaannya, pembiayaan BNI Syariah sampai dengan Desember 2010 didominasi
oleh pembiayaan dengan skim murabahah, yaitu sebesar 71,75 dari total pembiayaan, atau sebesar Rp2,553 triliun.
Selanjutnya pembiayaan dengan skim musyarakah sebesar Rp624,8 miliar atau dengan porsi 17,56. Sedangkan
pembiayaan dengan skim mudharabah sebesar Rp87,3 miliar atau dengan porsi 2,45.
Berdasarkan sektor usahanya, pembiayaan BNI Syariah per Desember 2010 disalurkan kepada sektor-sektor potensial
dan prospektif seperti jasa dunia usaha sebesar 9,63, konstruksi 7,43 dan perdagangan 6,84. Pembiayaan sektor
lain-lain terdiri dari sektor perumahan, kendaraan, alat-alat rumah tangga dan lainnya. Porsi terbesar terdapat pada
subsektor perumahan yaitu sebesar 79,45 dari total sektor lain-lain.
Based on the contract or funding schemes, BNI Syariah inancing until December 2010 was dominated by
murabaha inancing scheme, which represents 71.75 of total inancing, or Rp2.553 trillion. Furthermore Musharaka
inancing scheme for Rp624.8 billion or 17.56 portion. while inancing the scheme amounted to Rp87.3 billion
mudharabah, with a portion of 2.45.
Based on the business sector, inancing as of December 2010 BNI Syariah was distributed to potential and prospective
business sectors such as services at 9.63, construction 7.43 and 6.84 of trade. other inancing sectors were the
housing sectors, vehicles, tools and other household. The biggest portion contained in the housing sub-sector that is
equal to 79.45 of total other sectors Strategi utama produk Talangan haji iB hasanah adalah
kerjasama dengan Kelompok Bimbingan Ibadah haji dan Biro Perjalanan haji.
Pembiayaan BNI Syariah selama tahun 2010 untuk semua segmen usaha mencapai Rp3,558 triliun, dimana pada tahun
2009 sebesar Rp3,265 triliun. Mengalami peningkatan yang cukup signiikan sebesar hampir Rp425 miliar dibandingkan
posisi Juni 2010 saat dilaksanakannya spin of. Pembiayaan didominasi oleh segmen ritel konsumtif sebesar Rp2,163
triliun 60,81 dari seluruh pembiayaan. hal ini sesuai dengan Rencana Bisnis Bank untuk merealisasikan visi dan
melaksanakan misi BNI Syariah dengan fokus kegiatan bisnis untuk jangka pendek dan jangka menengah adalah ritel
konsumer. Tinjauan operasional
The main strategy of Talangan haji iB hasanah product is cooperation with the hajj Guidance Group and hajj Travel
Agents. BNI Syariah inancing during the year 2010 for all business
segments achieved Rp3.558 trillion, which in 2009 amounted to Rp3.265 trillion, experienced a signiicant increase of
almost Rp425 billion compared to the position in June 2010 at the time of spin of. Financing is dominated by retail
consumer segment amounted to Rp2.163 trillion 60.81 of all loans. This is in accordance with Bank’s Business Plan to
implement the vision and mission of BNI Syariah with a focus on business activities for short and medium term, which is
the retail-consumer.
Murabahah Mudharabah
Musyarakah Lainnya
2,553,092 87,327
624,820 293,249
2,323,349 93,921
492,374 224,888
2,473,721 84,7413
516,844 190,167
Others
Pembiayaan Berdasarkan Skim Pembiayaan
Financing Based on Financing Scheme
Des 2009 Juni 2010
Des 2010 Uraian
Description
Sebelum spin of
Before spin of
Sesudah spin of
After spin of Dalam jutaan Rupiah
In million Rupiahs
Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30
Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
a. Pembiayaan Komersial untuk mendukung pertumbuhan pembiayaan bank
syariah, BNI Syariah membantu nasabah komersial menengah dalam menyalurkan pembiayaan baik untuk
investasi maupun modal kerja dengan pembiayaan lebih dari Rp10 miliar. Total pembiayaan komersial yang telah
disalurkan kepada nasabah sampai dengan Desember 2010 sekitar Rp672,2 milliar, meningkat sebesar Rp166
miliar dibandingkan saat dilaksanakannya spin of bulan Juni 2010. Porsi pembiayaan komersial adalah sebesar
18,89 dari total pembiayaan BNI Syariah. Sedangkan sektor usaha yang dibiayai mencakup sektor prospektif
dan sedang berkembang seperti pertambangan, konstruksi dan sektor pengangkutan, pergudangan dan
komunikasi. Dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah
komersial, BNI Syariah berusaha selektif memilih sektor usaha dan meningkatkan prinsip prudential
banking. Selain itu BNI Syariah juga berusaha menjaga pembiayaan yang telah berjalan dengan melakukan
komunikasi secara aktif dan berkesinambungan serta melakukan kunjungan secara intensif untuk mengetahui
permasalahan yang dihadapi. hal ini semata-mata agar dapat meminimalisasikan risiko dan permasalahan yang
mungkin timbul. BNI Syariah bekerjasama dengan bank-bank syariah
lainnya seperti BSM dan Bank Muamalat dalam rangka pembiayaan sindikasi kepada beberapa perusahaan
untuk sektor komunikasi, jasa, perdagangan, dan sektor transportasi udara. Total pembiayaan sindikasi per
Desember 2010 sebesar Rp92,8 miliar b. Pembiayaan Ritel Produktif
Pembiayaan ritel produktif BNI Syariah terdiri dari wirausaha iB hasanah dan Branch Financing
Management BFM. wirausaha iB hasanah adalah fasilitas pembiayaan produktif yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pembiayaan usaha-usaha produktif modal kerja dan investasi dan disalurkan kepada pengusaha
yang baru merintis usahanya. Penyaluran pembiayaan wirausaha iB hasanah didominasi oleh sektor
perdagangan. BFM adalah pembiayaan yang ditujukan untuk usaha produktif nasabah yang sepenuhnya
dikelola oleh cabang dengan pembiayaan sampai dengan sebesar Rp10 miliar.
Penyaluran produk wirausaha iB hasanah mengalami peningkatan sebesar 31,9 atau sebesar Rp75,438 miliar
menjadi Rp311,534 miliar dari posisi Juni 2010 sebesar Rp236,096 miliar.
Produk ini memiliki keunggulan yaitu syarat pengajuan yang sederhana dan proses yang cepat.
a. Commercial Financing To support the growth of sharia bank inancing, BNI
Syariah helps commercial customers medium in the channeling of funding both for investment and
working capital to inance more than Rp10 billion. Total commercial inancing that has been distributed to
customers until December 2010 approximately Rp672,2 billion, an increase of Rp166 billion compared to the
current implementation of spin of in June 2010. The portion of commercial inancing amounted to 18.89
of the total inancing of BNI Syariah. while the business sector inanced include prospective and emerging
sectors such as mining, construction and transportation, warehousing and communications.
In providing inancing to commercial customers, BNI Syariah was trying to selectively choose the business
sector and improving prudential banking principles. In addition, BNI Syariah also tried to keep the inancing
that has been run by an active and continuous communication and conduct an intensive visit to
discover the issues faced. It is solely to minimize the risks and problems that may arise.
BNI Syariah cooperated with other sharia banks such as BSM and Bank Muamalat in term of syndicated inancing
to several companies for the communications sector, services, trade and air transport sectors. The total of
syndicated inancing as of December 2010 amounting to Rp92.8 billion
b. Retail Financing Productive BNI Syariah productive retail inancing consists
of wirausaha iB hasanah and Branch Financing Management BFM. wirausaha iB hasanah is a productive
inancing facility aimed at meeting the inancing needs of productive enterprises working capital and investment
and distribute it to businessmen who pioneer a new business. The distribution of wirausaha iB hasanah is
dominated by the trade sector. BFM is aimed at inancing businesses productive customers a fully managed by a
branch with inancing up to Rp10 billion.
The distribution of wirausaha iB hasanah products increased by 31.9 or by Rp75.438 billion to Rp311.534
billion from the position in June 2010 amounted to Rp236, 376 billion.
The advantages of this product are the iling requirement is simple and quick process.
2010 Annual Report BNI Syariah
Total pembiayaan ritel produktif per Desember 2010 sebesar Rp722,4 miliar atau memiliki porsi 20,3 dari
total pembiayaan BNI Syariah. Pembiayaan wirausaha iB hasanah dan BFM ini diproses di segenap kantor cabang
BNI Syariah. Sedangkan untuk pembiayaan BFM posisi Desember 2010 sebesar Rp410,9 miliar.
c. Pembiayaan Ritel Konsumtif Pembiayaan Ritel Konsumtif BNI Syariah terdiri dari Griya
iB hasanah, Gadai emas iB hasanah, Talangan haji iB hasanah, iB hasanah Card dan lainnya termasuk Qard.
Total pembiayaan ritel konsumtif tahun 2010 sebesar Rp2,163 triliun memiliki porsi 60,81 dibandingkan total
pembiayaan, meningkat sebesar Rp259,2 miliar dalam 6 bulan sejak spin of. Posisi Desember 2009 sebesar
Rp1,851 triliun. Griya iB hasanah mendominasi komposisi pembiayaan ritel konsumtif dengan persentase sebesar
76,55 dari total pembiayaan ritel konsumtif atau sebesar Rp1,656 triliun. hal ini seiring dengan adanya
peningkatan permintaan rumah baik sebagai kebutuhan tempat tinggal maupun untuk investasi.
Perkembangan pembiayaan ritel konsumtif ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain tingginya permintaan konsumen
yang didorong oleh meningkatnya daya beli dan kecepatan proses serta besaran angsuran yang relatif terjangkau.
i. Griya iB hasanah untuk lebih meningkatkan ekspansi pembiayaan
ritel konsumtif, BNI Syariah telah mengembangkan sistem otomasi untuk proses pembiayaan ritel
konsumtif sehingga dapat lebih mempersingkat proses pembiayaan. Selain itu dilakukan kerja sama dengan
pengembang antara lain PT Ciputra Residence Ciputra Group, PT Sinar Puspa Persada Intiland Group, PT Karya
Bangun Mandiri dan masih banyak yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi para nasabah dengan
dengan berbagai pilihan tipe, harga, dan lokasi. Selain itu BNI Syariah juga menjalin kerjasama dengan agen
properti dalam meningkatkan pemasaran produk Griya iB hasanah. Posisi Desember 2010, pembiayaan Griya
iB hasanah sebesar Rp1,656 triliun atau sebesar 76,55 dari total pembiayaan ritel konsumtif. Pembiayaan Griya
iB hasanah telah meningkat lebih dari Rp200 miliar dibandingkan posisi Juni 2010 sebesar Rp1,448 triliun.
Sedangkan pada tahun 2009 total portofolio pembiayaan Griya iB hasanah sebesar Rp1,394 triliun.
ii. Gadai emas iB hasanah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, BNI Syariah
memberikan layanan gadai emas atau disebut juga pembiayaan rahn. Gadai emas iB hasanah dapat dilayani
di seluruh kantor cabang BNI Syariah. Sampai dengan Desember 2010 total pembiayaan Gadai emas iB hasanah
sebesar Rp44,9 miliar, meningkat Rp12 miliar selama 6 bulan dari posisi Juni 2010 sebesar Rp32,9 miliar. Per
Desember 2009 portofolio Gadai emas iB hasanah sebesar Rp20,2 miliar.
Total productive retail inancing as of December 2010 amounted to Rp722.4 billion, or has its share of 20.3 of
the total inancing of BNI Syariah. wirausaha iB hasanah and BFM were processed in all branches of BNI Syariah.
As for inancing BFM of December 2010 amounted to Rp410.9 billion.
c. Consumer Retail Financing BNI Syariah Consumer Retail Financing consists of Griya
iB hasanah, Gadai emas iB hasanah, Talangan haji iB hasanah, iB hasanah Card and others includes Qard.
Total consumer retail inancing in 2010 amounted to Rp2.163 trillion has its share of 60.81 compared to total
inancing, an increase of Rp259.2 billion in 6 months since the spin of. As of December 2009 amounted to Rp1.851
trillion. Griya iB hasanah dominated the composition of consumer retail inancing with percentage of 76.55 of
total consumer retail inancing or Rp1.656 trillion. This is in line with the increase in housing demand as both a
residence requirement or for investment. The development of consumer retail inancing was
inluenced by several factors including strong demand fueled by increasing consumer purchasing ability and the process
speed as well as a relatively afordable installment scale. i. Griya iB hasanah
To further enhance the expansion of retail consumer inancing, BNI Syariah has developed automated
systems for retail consumer inancing process so as to further shorten the process of inancing. Cooperation
with developers, such as PT Ciputra Residence Ciputra Group, PT Sinar Puspa Persada Intiland Group, PT Karya
Bangun Mandiri and many others was also conducted to meet the housing needs for our customers with a wide
selection of types, prices and locations. In addition, BNI Syariah also formed a partnership with real estate agents
in improving the marketing of Griya iB hasanah. As of December 2010, inancing Griya iB hasanah was Rp1.656
trillion or 76.55 of total consumer retail inancing. Griya iB hasanah inancing has increased more than Rp200
billion compared to the position in June 2010 amounted to Rp1.448 trillion. whereas in 2009 the total inancing
portfolio Griya iB hasanah Rp1.394 trillion.
ii. Gadai emas iB hasanah To meet the needs of the community, BNI Syariah provide
gold mortgage inancing called rahn. Gadai emas iB hasanah can be served in all branches of BNI Syariah.
until December 2010 the total inancing of the Gadai emas iB hasanah was Rp44.9 billion, an increase of Rp12
billion for 6 months from the position in June 2010 amounted to Rp32.9 billion. As of December 2009 the
portfolio of Gadai emas iB hasanah was Rp20.2 billion.
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
BNI Syariah akan mengembangkan outlet-outlet di beberapa lokasi dan memberikan layanan Gadai emas
iB hasanah pada kantor cabang pembantu syariah yang jumlahnya akan terus bertambah. untuk selanjutnya BNI
Syariah berusaha menyempurnakan produk Gadai emas iB hasanah melalui penyempurnaan itur, pelayanan,
sistem, dan prosedur serta program promosi dan sosialisasi.
iii. Talangan haji iB hasanah Bagi nasabah BNI Syariah yang sudah memiliki Tabungan
iB ThI hasanah dapat mengajukan fasilitas pembiayaan Talangan haji iB hasanah. Pembiayaan tersebut dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah haji BPIh yang
ditentukan oleh Departemen Agama, agar mendapatkan nomor seat porsi haji pada pendaftaran ke SISKohAT.
Total pembiayaan Talangan haji iB hasanah sampai dengan Desember 2010 sebesar Rp59,3 miliar meningkat
sebesar Rp22,8 miliar dari posisi Juni 2010 sebesar Rp36,5 miliar. Posisi Desember 2009 sebesar Rp25 miliar.
iv. iB hasanah Card Produk iB hasanah Card adalah kartu pembiayaan
syariah yang dapat digunakan seperti kartu kredit. iB hasanah Card merupakan kartu pembiayaan terbesar di
Indonesia saat ini dan menjadi produk unggulan bagi BNI Syariah. iB hasanah Card sangat diminati nasabah karena
memiliki keunikan kesesuaian dengan syariah, biaya yang transparan, dan didukung dengan jaringan transaksi yang
luas. Guna memberikan kenyamanan kepada Pemegang Kartu,
saat ini iB hasanah Card bekerjasama dengan Jaringan MasterCard International, yang Insya Allah Pemegang
Kartu tidak perlu ragu lagi untuk menggunakan iB hasanah Card di seluruh merchant yang memasang logo
MasterCard International, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Tahun 2010 BNI Syariah juga meluncurkan tambahan fasilitas untuk melengkapi itur dari iB hasanah Card, yaitu
Smart Transfer Ziswaf. untuk mengoptimalkan produk itur baru ini, BNI Syariah bekerjasama dengan beberapa
lembaga penyelenggara zakat, infaq, sedekah dan wakaf uang.
Pencapaian Kinerja Dalam usia yang masih relatif muda, jika dibandingkan
dengan para pelaku di industri yang sama, iB hasanah Card terus melakukan inovasi, baik dalam bentuk
program, itur maupun pricing, yang tujuannya tidak lain untuk memberikan loyalitas, kepuasan dan kenyamanan
bagi Pemegang Kartu dalam menggunakan dan bertransaksi untuk kebutuhan sehari-hari.
BNI Syariah will develop outlets in many locations and provide Gadai emas iB hasanah services on Sharia Branch
oice which numbers will continue to grow. Further, BNI Syariah tries to improve Gadai emas iB hasanah
product by improving the features, services, systems and procedures and promotional programs and socialization.
iii. Talangan haji iB hasanah For BNI Syariah customers who already have a iB ThI
hasanah Savings may ile a Talangan haji iB hasanah inancing facility. The inancing can be used to meet the
needs of the initial deposit fee hajj operation Costs BPIh determined by the Ministry of Religious Afairs, in order
to get a seat number on the registration portion of the pilgrimage to SISKohAT. Total Talangan haji iB hasanah
inancing until December 2010 amounted to Rp59.3 billion, an increase of Rp22.8 billion from the position in
June 2010 amounted to Rp36.5 billion. As of December 2009 amounted to Rp25 billion.
iv. iB hasanah Card iB hasanah Card is a card of sharia inancing that can
be used like a credit card. iB hasanah Card is the largest inancing card in Indonesia today and become a superior
product for BNI Syariah. iB hasanah Card is in great demand because it has a unique customer compliance
with sharia, the cost is transparent and supported by an extensive network transactions.
In order to give comfort to the Cardholders, the current iB hasanah Card Network is in cooperation with MasterCard
International, which Insya Allah, the Cardholder should not hesitate anymore to use iB hasanah Card at all
merchants who put up the logo MasterCard International, both domestically and abroad.
In 2010 BNI Syariah also launched additional facilities to complement the features of the iB hasanah Card, the
Smart Transfer Ziswaf. To optimize the new features of this product, BNI Syariah is in cooperation with several
institutions of zakat, infaq, sedekah and wakaf. Performance Achievements
In a relatively young age, when compared with the others in the same industry, iB hasanah Card continues to
innovate, whether in the form of programs, features and pricing, whose purpose is to give loyalty, satisfaction and
comfort to the Cardholders in use and transactions for their daily needs.
2010 Annual Report BNI Syariah
Pada posisi per Desember 2010, jumlah Pemegang Kartu telah mencapai 25.609 orang, meningkat signiikan
dibandingkan posisi Desember 2009 sebesar 11.242 orang. Beberapa strategi program, baik yang bersifat ad
hoc maupun long term, terus dilakukan dalam upaya pencapaian target jumlah Pemegang Kartu 50.000 orang
sampai dengan akhir Desember 2011. Pada bulan Mei 2010, iB hasanah Card mendapatkan
penghargaan sebagai kartu kredit pertama yang menginspirasi ber-wirausaha. Penghargaan dari Rekor
Bisnis ReBi ini merupakan hasil kerjasama antara harian Seputar Indonesia dengan TeRA Foundation yang
bertujuan untuk memacu prestasi para pelaku usaha di tanah air. Penghargaan ini diperoleh karena ReBi melihat
iB hasanah Card merupakan satu-satunya produk Kartu Pembiayaan yang dapat memberikan solusi terhadap
kebutuhan masyarakat atau pemegang kartu, khususnya bagi mereka yang ingin memulai atau memiliki usaha.
Bekerjasama dengan lebih dari 20 pemilik Business opportunity dan Franchise, Pemegang Kartu iB hasanah
Card sudah dapat memilih jenis usaha apa yang ingin mereka miliki. Tidak hanya itu, pembelian atas hak usaha
tersebut dapat dilakukan dengan cara cicilan 0 selama 12 bulan, tanpa dikenakan biaya.
Dari sisi outstanding sampai dengan Desember 2010, telah berhasil mencapai Rp81,1 miliar, meningkat dari
posisi Desember 2009 sebesar Rp25,5 miliar. outstanding tersebut merupakan kontribusi dari berbagai jenis
transaksi, misalnya department store, supermarket, itur serta dari program Paket umroh Ramadhan 1432 h.
Kondisi ini menunjukan semakin tingginya kepercayaan nasabah untuk menggunakan iB hasanah Card.
v. lainnya Pembiayaan ritel konsumtif selain yang disebutkan di
atas, dimasukkan dalam pembiayaan lainnya yang terdiri dari pembiayaan kendaraan, pembiayaan leksi dan
multiguna dengan jumlah outstanding per Desember 2010 sebesar Rp507,5 miliar meningkat Rp51,4 miliar dari
posisi Juni 2010 sebesar Rp456 miliar. Pada Desember 2009 pembiayaan lainnya sebesar Rp457 miliar.
3. Jasa Fee Based Income