Subkategori Menolak Kategori Ketidaksantunan Menimbulkan Konflik

yang terjadi yaitu ekspresif. Tindak perlokusi dari tuturan tersebut adalah MT kesal dan semakin membuat gaduh suasana. 5 Maksud Ketidaksantunan Tuturan E1 disampaikan dengan maksud menyindir mitra tuturnya yang tidak pernah berhati-hati dalam melakukan aktivitas, sehingga selalu menimbulkan suara gaduh.

4.2.5.5 Subkategori Menolak

Cuplikan tuturan 63 MT : “Wisnu ambilkan kursi di depan itu” P : “Punya kaki sendiri kok” E5 MT : mitra tutur menghampiri penutur kemudian menjewer telinga penutur Konteks tuturan: percakapan terjadi di ruang keluarga pada siang hari Rabu, 24 April 2013. Pukul 13.15 – 13. 45 WIB. Mitra tutur sedang menerima tamu di ruang tamu, sedangkan penutur sedang menonton televisi di ruang keluarga. Mitra tutur meminta bantuan kepada penutur untuk mengambilkan kursi di depan rumah. Penutur enggan melaksanakan perintah dari mitra tutur, bahkan menanggapi permintaan mitra tutur dengan kata-kata yang tidak santun 1 Wujud Ketidaksantunan Linguistik Tuturan E5 : “Punya kaki sendiri kok” 2 Wujud Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan E5: penutur berbicara kepada orang tua dengan ketus, penutur dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak sopan, penutur berbicara tanpa melihat ke arah mitra tutur, penutur tidak mengindahkan perintah mitra tutur. 3 Penanda Ketidaksantunan Linguistik Tuturan E5: intonasi yang digunakan penutur adalah intonasi seru, tekanan keras pada kata sendiri kok, nada tinggi, pilihan kata yang digunakan adalah kata populer, dan kata fatis yang terdapat dalam tuturan: kok. 4 Penanda Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan E5: Percakapan terjadi di ruang keluarga pada siang hari Rabu, 24 April 2013. Pukul 13.15 –13.45 WIB. Mitra tutur sedang menerima tamu di ruang tamu, sedangkan penutur sedang menonton televisi di ruang keluarga. Mitra tutur meminta bantuan kepada penutur untuk mengambilkan kursi di depan rumah. Penutur enggan melaksanakan perintah dari mitra tutur, bahkan menanggapi permintaan mitra tutur dengan kata-kata yang tidak santun. Penutur laki-laki, siswa kelas 3 SD dan mitra tutur laki-laki berusia 43 tahun. Penutur adalah anak dari MT. Tujuan dari tuturan penutur ialah menolak perintah dari MT. Tindak verbal yang terjadi: komisif. Tindak perlokusi dari tuturan tersebut: MT menjewer telinga penutur. 5 Maksud Ketidaksantunan Tuturan E5 disampaikan dengan maksud menolak perintah dari mitra tuturnya.

4.3 Pembahasan

Data yang telah dianalisis kemudian dibahas lebih mendalam pada bagian pembahasan ini. Pembahasan lebih lanjut dari setiap kategori ketidaksantunan didasarkan pada tiga pokok rumusan masalah, yang meliputi wujud ketidaksantunan linguistik dan pragmatik, penanda ketidaksantunan linguistik dan