Subkategori Mengancam Kategori Ketidaksantunan Mengancam Muka Sepihak

4 Penanda Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan B8: Mitra tutur kesal ketika pulang dari sawah pada sore hari belum ada air panas untuk mandi. Kekesalan mitra tutur diperlihatkan dengan cara berdiam diri. Melihat tingkah laku mitra tutur yang tidak seperti biasanya, penutur kemudian bertanya kepada mitra tutur tanpa rasa bersalah sedikit pun. Penutur perempuan berusia 59 tahun dan mitra tutur laki-laki berusia 61 tahun. Penutur adalah istri dari mitra tutur. Tujuan dari penutur yaitu menanggapi tingkah laku MT yang berbeda. Tindak verbal yang terjadi adalah ekspresif. Tindak perlokusi dari tuturan tersebut adalah mitra tutur menjawab sekenanya dan pergi meninggalkan penutur. 5 Maksud Ketidaksantunan Penutur bermaksud menanyakan suatu hal kepada mitra tutur, karena melihat tingkah laku mitra tutur yang tidak seperti biasanya.

4.2.2.6 Subkategori Mengancam

Cuplikan tuturan 15 P : “Tak jewer koe mengko nek ngeyel” B9 Konteks tuturan: Senin, 10 Juni 2013, sekitar pukul 11.30 – 12.30 WIB di persawahan. Penutur sedang kerepotan mengangkat dedaunan untuk makanan sapi ke atas motor, sedangkan mitra tutur yang berada di dekatnya terlihat asik bermain karena mitra tutur merasa bahwa tugasnya telah usai. Penutur berusaha memperingatkan mitra tutur dengan melontarkan kata-kata yang sedikit mengancam 1 Wujud Ketidaksantunan Linguistik Tuturan B9 : “Tak jewer koe mengko nek ngeyel” Saya jewer kamu nanti kalau sulit diatur 2 Wujud Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan B9: penutur berbicara dengan ketus dan keras, penutur berbicara sembari menunjuk ke arah mitra tutur dengan tatapan mata terbelalak, penutur berbicara dengan melontarkan ancaman di hadapan banyak orang. 3 Penanda Ketidaksantunan Linguistik Tuturan B9: intonasi yang digunakan penutur adalah intonasi seru, tekanan keras pada frasa tak jewer, nada tinggi, dan pilihan kata yang digunakan adalah bahasa nonstandar dengan menggunakan bahasa Jawa. 4 Penanda Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan B9: Senin, 10 Juni 2013, sekitar pukul 11.30 – 12.30 WIB di persawahan. Penutur sedang kerepotan mengangkat dedaunan untuk makanan sapi ke atas motor, sedangkan mitra tutur yang berada di dekatnya terlihat asik bermain dan merasa bahwa tugasnya telah usai. Penutur berusaha memperingatkan mitra tutur dengan melontarkan kata-kata ancaman. Penutur dan mitra tutur laki-laki. Penutur berusia 45 tahun dan mitra tutur berusia 4 tahun. Penutur adalah anak dari mitra tutur. Tujuan dari penutur yaitu mengungkapkan kekesalannya. Tindak verbal yang terjadi adalah ekspresif. Tindak perlokusi dari tuturan tersebut yakni MT menghentikan aktivitas bermainnya dengan mata yang memerah menahan tangis. 5 Maksud Ketidaksantunan Terdapat satu tuturan dalam subkategori mengancam ini, yaitu tuturan B9. Meskipun termasuk dalam subkategori mengancam, pada kenyataannya tuturan ini disampaikan dengan maksud menakut-nakuti mitra tuturnya yang dianggap telah mengganggu aktivitas penutur.

4.2.2.7 Subkategori Menegaskan