5 Maksud Ketidaksantunan
Tuturan C2 termasuk dalam subkategori menanyakan, namun disampaikan dengan maksud menyimpulkan. Penutur menyimpulkan bahwa nilai jelek yang
diperoleh mitra tuturnya akibat dari kemalasan mitra tutur untuk belajar.
4.2.4 Kategori Ketidaksantunan Menghilangkan Muka
Berikut adalah tuturan yang termasuk dalam kategori ketidaksantunan menghilangkan
muka dan
dipaparkan berdasarkan
subkategori ketidaksantunan.
4.2.4.1 Subkategori Menyindir
Cuplikan tuturan 52 P
: “Arep mencari sendiri atau dicarikan??” D10
MT2 : mitra tutur tersenyum malu Konteks tuturan: penutur sedang berbincang-bincang dengan MT 1 di
ruang tamu rumah penutur Selasa, 4 Juni 2013, sekitar pukul 15.30 –
16.12 WIB. MT2 berjalan dari dalam membawakan minuman. Kemudian MT2 duduk di sebelah penutur. Tiba-tiba penutur
melontarkan pertanyaan kepada MT2 dengan maksud menyindir karena MT2 belum juga memiliki teman dekat
Cuplikan tuturan 58
MT 1 : “Pak’e... Paaaakkkk... Paaaakkkk” MT 2 : “Kulo.” masih tetap sibuk dengan pekerjaannya
MT 1 : “Paaakkk... “ MT 2 hanya diam
P : “Loro untu bapakmu.” D16
Konteks tuturan: percakapan yang terjadi antara penutur, MT 1, dan MT 2 di sawah pada siang hari. Senin, 10 Juni 2013, sekitar pukul
11.30 – 12.30 WIB. MT 1 memanggil MT 2, MT 2 hanya menjawab
dengan singkat sambil terus melanjutkan pekerjaannya. MT 1 kembali memanggil MT 2, bahkan berulang-ulang. Namun, MT 2 hanya diam
tanpa mempedulikan panggilan MT 1, tiba-tiba penutur melontarkan kata-kata kepada MT 1 dengan maksud menyindir MT2
1 Wujud Ketidaksantunan Linguistik
Tuturan D10
: “Arep mencari sendiri atau dicarikan?” Ingin mencari sendiri atau dicarikan?
Tuturan D16
: “Loro untu bapakmu.” Sakit gigi bapakmu itu.
2 Wujud Ketidaksantunan Pragmatik
Tuturan D10: penutur berbicara dengan lugas di hadapan tamu yang datang,
penutur berbicara sembari melirik dan tersenyum ke arah mitra tutur, penutur sengaja menyindir mitra tutur yang sudah dewasa namun belum juga memiliki
teman dekat. Tuturan D16: penutur berbicara sembari tersenyum dan menatap ke arah
MT2, penutur berbicara di hadapan orang banyak, penutur berusaha menyindir
MT2 yang diam saja dengan menggunakan frasa ‘sakit gigi’. 3
Penanda Ketidaksantunan Linguistik Tuturan D10: intonasi yang digunakan penutur adalah intonasi tanya, tekanan
lunak pada dicarikan, nada sedang, dan pilihan kata yang digunakan adalah bahasa nonstandar dengan menggunakan istilah bahasa Jawa, yaitu arep.
Tuturan D16: intonasi yang digunakan penutur adalah intonasi berita, tekanan
lunak pada frasa loro untu, nada sedang, dan pilihan kata yang digunakan adalah bahasa nonstandar dengan menggunakan bahasa Jawa.
4 Penanda Ketidaksantunan Pragmatik
Tuturan D10: Penutur sedang berbincang-bincang dengan MT1 di ruang tamu
rumah penutur Selasa, 4 Juni 2013, sekitar pukul 15.30 – 16.12 WIB. MT2
berjalan dari dalam menuju ruang tamu membawakan minuman. Kemudian MT2 duduk di sebelah penutur. Tiba-tiba penutur melontarkan pertanyaan
kepada MT2 dengan maksud menyindir, karena MT2 belum juga memiliki teman dekat. Penutur laki-laki berusia 48 tahun, MT1 adalah tamu, dan MT2
perempuan semester 8, berusia 22 tahun. Penutur adalah bapak dari MT2. Tujuan tuturan penutur adalah mengajak bercanda. Tindak verbal yang terjadi:
ekspresif. Tindak perlokusi dari tuturan tersebut: MT2 diam.
Tuturan D16: Percakapan yang terjadi antara penutur, MT1, dan MT2 di
sawah pada siang hari. Senin, 10 Juni 2013, sekitar pukul 11.30 – 12.30 WIB.
MT1 memanggil MT2, MT 2 hanya menjawab dengan singkat sambil terus melanjutkan pekerjaannya. MT1 kembali memanggil MT2, bahkan berulang-
ulang. Namun, MT2 hanya diam tanpa mempedulikan panggilan MT1, tiba- tiba penutur melontarkan kata-kata kepada MT1 dengan maksud menyindir
MT2. Penutur, MT1, dan MT2 laki-laki. Penutur berusia 40 tahun, MT1 berusia 4 tahun, dan MT2 berusia 42 tahun. Penutur adalah kerabat dari MT2.
Tujuan dari tuturan penutur adalah menyindir MT2 yang tidak mengindahkan panggilan MT1. Tindak verbal yang terjadi: ekspresif. Tindak perlokusi: MT2
tersenyum.
5 Maksud Ketidaksantunan
Kedua tuturan di atas disampaikan dengan maksud mengajak bercanda mitra tuturnya.
4.2.4.2 Subkategori Mengejek