Subkategori Memerintah Kategori Ketidaksantunan Mengancam Muka Sepihak

mengungkapkan amarahnya kepada MT yang dinilai kurang peduli terhadap keadaan rumah. Tindak verbal yang terjadi ekspresif. Tindak perlokusi dari tuturan tersebut adalah MT menjawab pertanyaan penutur dengan kesal kemudian pergi meninggalkan penutur. Tuturan B10: Tuturan terjadi di teras rumah ketika mitra tutur mengunjungi rumah penutur pada siang hari Kamis, 13 Juni 2013. Setiap bertamu, mitra tutur selalu mengungkapkan maksud yang tidak jelas, sehingga mengakibatkan penutur enggan menjumpai mitra tutur. Penutur menanggapi kedatangan mitra tutur dengan melontarkan kata-kata ketus dan bernada tinggi. Penutur dan mitra tutur laki-laki. Penutur berusia 55 tahun dan mitra tutur berusia 49 tahun. Penutur adalah kerabat jauh MT. Tujuan dari penutur adalah mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap kedatangan penutur. Tindak verbal yang terjadi adalah ekspresif. Tindak perlokusi dari tuturan tersebut yakni MT pergi. 5 Maksud Ketidaksantunan Tuturan B3 disampaikan dengan maksud kesal terhadap sikap mitra tuturnya, sedangkan tuturan B10 disampaikan dengan maksud mengusir mitra tuturnya.

4.2.2.3 Subkategori Memerintah

Cuplikan tuturan 11 P : “Kene, aku meh ngomong” B5 MT : “Yoo, hati-hati. Ngomong yo ngomong tapi kan ngga perlu mutus- mutus sembarangan ngono kui.” Konteks tuturan: mitra tutur sedang menerima telepon dari anggota keluarga lain yang berada di luar kota. Tiba-tiba penutur mengambil telepon genggam dari mitra tutur dengan cara yang kurang sopan, sehingga mengakibatkan mitra tutur kesal dan terganggu Cuplikan tuturan 13 P : “Mbak, garapke iki” B7 MT : “Koe ngerti ora nek mbak ki repot?” Konteks tuturan: mitra tutur sedang sibuk mengerjakan tugas kuliah. Penutur datang menghampiri dengan menyodorkan buku kepada mitra tutur. Penutur meminta bantuan kepada mitra tutur tanpa menyadari kesibukan yang dialami oleh mitra tutur 1 Wujud Ketidaksantunan Linguistik Tuturan B5 : “Kene, aku meh ngomong” Sini, aku ingin bicara Tuturan B7 : “Mbak, garapke iki” Mbak, kerjakan ini 2 Wujud Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan B5: penutur berbicara dengan ketus, penutur langsung merebut telepon genggam dari mitra tutur dengan tidak sopan, penutur berbicara dan melakukan tindakan sembari berdiri, penutur tidak menyadari bahwa tindakannya mengganggu mitra tutur. Tuturan B7: penutur berbicara kepada orang yang lebih tua tanpa sungkan sedikit pun, penutur kurang peduli dengan aktivitas yang sedang dikerjakan oleh mitra tutur. 3 Penanda Ketidaksantunan Linguistik Tuturan B5: intonasi yang digunakan penutur adalah intonasi seru, tekanan keras pada kata kene, nada sedang, dan pilihan kata yang digunakan adalah bahasa nonstandar dengan menggunakan bahasa Jawa. Tuturan B7: intonasi yang digunakan penutur adalah intonasi perintah, tekanan lunak pada frasa garapke iki, nada sedang, dan pilihan kata yang digunakan adalah bahasa nonstandar dengan menggunakan bahasa Jawa. 4 Penanda Ketidaksantunan Pragmatik Tuturan B5: Mitra tutur sedang menerima telepon dari anggota keluarga yang berada di luar kota. Tiba-tiba penutur mengambil telepon genggam dari mitra tutur dengan cara yang kurang sopan, sehingga mengakibatkan mitra tutur kesal dan terganggu. Penutur seorang ibu berusia 52 tahun dan mitra tutur seorang bapak berusia 52 tahun. Penutur adalah istri dari mitra tutur. Tujuan dari penutur ingin ikut berbicara dengan kerabat melalui telepon. Tindak verbal yang terjadi ekspresif. Tindak perlokusi dari tuturan tersebut adalah MT kesal dan menasihati penutur. Tuturan B7: Mitra tutur sedang sibuk mengerjakan tugas kuliah di ruang belajar pada malam hari. Penutur datang menghampiri dengan menyodorkan buku kepada mitra tutur. Penutur meminta tolong agar mitra tutur mau membantu mengerjakan PR. Penutur dan mitra tutur perempuan. Penutur berusia 16 tahun dan mitra tutur mahasiswa semester 8 berusia 22 tahun. Penutur adalah adik mitra tutur. Tujuan dari penutur adalah menyuruh mitra tutur mengerjakan PR. Tindak verbal yang terjadi yaitu ekspresif. Tindak perlokusi dari tuturan tersebut yakni MT merasa terganggu kemudian menanggapi permintaan penutur dengan singkat. 5 Maksud Ketidaksantunan Tuturan B5 memiliki maksud memerintah mitra tuturnya, sedangkan pada tuturan B7 penutur bermaksud meminta bantuan dalam pengerjaan tugas.

4.2.2.4 Subkategori Kecewa