Metode dan Teknik Pengumpulan Data

menggeluti profesi lain di samping mata pencaharian utamanya yaitu bercocok tanam. Sumber data penelitian ketidaksantunan berbahasa ini meliputi berbagai macam cuplikan tuturan yang diambil secara natural dalam praktik-praktik perbincangan dan rekaman hasil simakan tuturan para orang tua dan anggota keluarga yang diperoleh baik secara terbuka maupun tersembunyi, sehingga diharapkan data penelitian yang diperoleh bersifat natural, andal, dan terpercaya.

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu metode simak dan metode cakap. Metode simak merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyimak penggunaan bahasa yang sesungguhnya Rahardi, 2009:34. Metode ini dapat dilakukan dengan menyimak pertuturan langsung dalam ranah keluarga petani yang dipresumsikan di dalamnya terdapat bentuk- bentuk kebahasaan yang mengandung makna ketidaksantunan berbahasa baik secara linguistik maupun nonlinguistik. Selanjutnya, metode cakap merupakan metode penyediaan data yang dilakukan dengan cara mengadakan percakapan. Metode cakap dapat pula disejajarkan dengan metode wawancara Rahardi, 2009:34. Pengertian tentang wawancara dikemukakan oleh Moleong 2005 via Herdiansyah 2010:118 sebagai percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam rangka melaksanakan metode simak adalah teknik rekam dan teknik catat. Perekaman dapat dilakukan dengan tape recorder atau alat rekam lainnya. Pelaksanaan perekaman sudah barang tentu harus dilakukan sedemikian sehingga tidak mengganggu kewajaran proses kegiatan pertuturan yang sedang terjadi; sehingga dalam praktiknya, kegiatan merekam itu – atau setidak-tidaknya tujuan merekam itu – cenderung selalu dilakukan tanpa sepengetahuan penutur sumber data atau pembicara Sudaryanto, 1993:135. Selain teknik rekam, dapat pula dilakukan pencatatan pada kartu data yang segera dilanjutkan dengan klasifikasi. Pencatatan itu dapat dilakukan langsung ketika teknik rekam sudah dilakukan dan dengan menggunakan alat tulis tertentu Sudaryanto, 1993:135. Data dari rekaman pertuturan atau catatan itulah yang diperoleh sebagai bahan jadi penelitian ketidaksantunan berbahasa ini. Teknik pengumpulan data selanjutnya yang digunakan dalam melaksanakan metode cakap adalah teknik pancing. Untuk mendapatkan data, peneliti dapat memancing seseorang atau beberapa orang agar berbicara. Pancingan-pancingan tuturan tersebut memungkinkan hadirnya pertuturan yang menghasilkan bentuk-bentuk kebahasaan yang tidak santun.

3.4 Instrumen Penelitian