Instrumen Penelitian Sajian Hasil Analisis Data Trianggulasi Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam rangka melaksanakan metode simak adalah teknik rekam dan teknik catat. Perekaman dapat dilakukan dengan tape recorder atau alat rekam lainnya. Pelaksanaan perekaman sudah barang tentu harus dilakukan sedemikian sehingga tidak mengganggu kewajaran proses kegiatan pertuturan yang sedang terjadi; sehingga dalam praktiknya, kegiatan merekam itu – atau setidak-tidaknya tujuan merekam itu – cenderung selalu dilakukan tanpa sepengetahuan penutur sumber data atau pembicara Sudaryanto, 1993:135. Selain teknik rekam, dapat pula dilakukan pencatatan pada kartu data yang segera dilanjutkan dengan klasifikasi. Pencatatan itu dapat dilakukan langsung ketika teknik rekam sudah dilakukan dan dengan menggunakan alat tulis tertentu Sudaryanto, 1993:135. Data dari rekaman pertuturan atau catatan itulah yang diperoleh sebagai bahan jadi penelitian ketidaksantunan berbahasa ini. Teknik pengumpulan data selanjutnya yang digunakan dalam melaksanakan metode cakap adalah teknik pancing. Untuk mendapatkan data, peneliti dapat memancing seseorang atau beberapa orang agar berbicara. Pancingan-pancingan tuturan tersebut memungkinkan hadirnya pertuturan yang menghasilkan bentuk-bentuk kebahasaan yang tidak santun.

3.4 Instrumen Penelitian

Arikunto 2010:203 memaparkan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya menjadi lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ketidaksantunan ini ialah pedoman wawancara daftar pertanyaan, pancingan, dan daftar kasus dan blangko pengamatan dengan bekal teori ketidaksantunan berbahasa. Teori tersebut digunakan untuk menganalisis penggunaan bahasa antaranggota keluarga. Data-data yang diperoleh kemudian dicatat untuk dianalisis lebih lanjut.

3.5 Metode dan Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan tahap yang dilakukan untuk mengelompokan, menyamakan data yang sama dan membedakan data yang memang berbeda, serta menyisihkan pada kelompok lain data yang serupa, tetapi tidak sama Mahsun, 2007:253. Analisis data dalam penelitian ketidaksantunan ini dilakukan secara kontekstual, yakni dengan mendeskripsikan dimensi-dimensi konteks dalam menginterpretasi data yang telah berhasil diidentifikasi, diklasifikasi, dan ditipifikasikan. Metode analisis kontekstual adalah cara analisis yang diterapkan pada data dengan mendasarkan dan mengaitkan konteks cf. Rahardi, 2004; Rahardi, 2006 dalam Rahardi, 2009:36. Metode analisis kontekstual ini dapat disejajarkan dengan metode analisis padan. Metode padan itu dapat dibedakan menjadi dua, yakni metode padan yang sifatnya intralingual dan metode padan yang sifatnya ekstralingual.

3.5.1 Metode dan Teknik Analisis Data secara Linguistik

Metode dalam analisis data secara linguistik menggunakan metode padan intralingual. Mahsun 2007:118 mendefinisikan metode padan intralingual sebagai metode analisis dengan cara menghubung-bandingkan unsur-unsur yang bersifat lingual, baik yang terdapat dalam satu bahasa maupun dalam beberapa bahasa yang berbeda.

3.5.2 Metode dan Teknik Analisis Data secara Pragmatik

Metode dalam analisis data secara pragmatik menggunakan metode padan ekstralingual. Metode padan ekstralingual digunakan untuk menganalisis unsur yang bersifat ekstralingual, seperti menghubungkan masalah bahasa dengan hal yang berada di luar bahasa Mahsun, 2007:120. Data yang telah diperoleh dalam penelitian ini kemudian dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1 Peneliti mentranskripsi data tuturan ketidaksantunan yang sudah diperoleh melalui hasil rekaman atau pencatatan. 2 Peneliti mengelompokkan tuturan-tuturan berdasarkan teori ketidaksantunan berbahasa yang sudah menjadi acuan dalam penelitian ini. 3 Peneliti membuat tabulasi kemudian memasukkan tuturan yang telah dikelompokkan ke dalam tabulasi yang berisi tuturan, penanda ketidaksantunan lingual dan nonlingual, dan persepsi ketidaksantunan. 4 Peneliti menganalisis data yang telah dikelompokkan dengan mengacu pada tabulasi. 5 Peneliti menyimpulkan dan mendeskripsikan data dalam bentuk sajian hasil analisis.

3.6 Sajian Hasil Analisis Data

Hasil analisis data yang telah diinterpretasi dalam penelitian ketidaksantunan ini disajikan secara tidak formal. Dengan kata lain, hasil analisis data itu dirumuskan dengan kata-kata biasa, bukan dengan simbol-simbol tertentu karena memang hasil penelitian ini tidak menuntut model sajian demikian itu.

3.7 Trianggulasi Data

Moleong 2006:330 memaparkan bahwa trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data. Penelitian ketidaksantunan berbahasa ini menggunakan dua teknik dalam trianggulasi data. Pertama, teknik trianggulasi teori yang berfungsi untuk membandingkan hasil temuan dengan teori ketidaksantunan berbahasa dari para ahli bahasa. Kedua, teknik trianggulasi penyidik, ialah dengan membandingkan hasil analisis data peneliti dengan hasil analisis peneliti lain dalam satu tim penelitian. Selain itu, peneliti juga melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing yaitu Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang 1 deskripsi data, 2 analisis data, dan 3 pembahasan hasil penelitian. Ketiga hal tersebut diuraikan sebagai berikut.

4.1 Deskripsi Data

Data yang dianalisis dalam penelitian ini berupa tuturan yang diperoleh secara natural dalam ranah keluarga, khususnya keluarga petani di wilayah Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada bulan April sampai dengan Juni 2013. Data yang telah diperoleh untuk dianalisis sebanyak 70 tuturan dan mengandung maksud tidak santun. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, oleh karena itu ketujuh puluh tuturan tidak santun yang diperoleh sudah dapat menunjukkan fenomena ketidaksantunan yang ada dalam keluarga. Tuturan-tuturan tersebut terbagi dalam lima kategori ketidaksantunan yaitu, melanggar norma, mengancam muka sepihak, melecehkan muka, menghilangkan muka, dan menimbulkan konflik. Data-data tersebut dapat disimak pada halaman lampiran skripsi. Namun, di bawah ini akan disajikan beberapa tabel data tuturan yang telah diperoleh untuk dianalisis. Tabel 1. Jumlah Data Tuturan berdasarkan Kategori Ketidaksantunan No JenisKategori Ketidaksantunan Jumlah Data 1 Melanggar Norma 6 2 Mengancam Muka Sepihak 11 3 Melecehkan Muka 25 4 Menghilangkan Muka 16 5 Menimbulkan Konflik 12 JUMLAH 70