13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Media Berbasis Information and Communication Technology ICT
a. Pengertian
media pembelajaran
berbasis Information
and Communication Technology ICT
Munadi 2010: 2 mendefinisikan istilah media berasal dari bahasa latin, yakni medius yang secara harfiah berarti tengah, pengantar
atau perantara. Dalam bahasa Arab media disebut „wasail’ bentuk jama
dari „wasilah‟ yakni sinonim alwasth yang artinya juga „tengah‟ itu sendiri berarti berada diantara dua sisi, maka disebut juga sebagai
„perantara‟. Karena posisinya berada di tengah, bisa juga disebut sebagai pengantar atau penghubung, yakni mengantarkan atau menghubungkan
atau menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya. Selain itu, Arsyad 2007: 3 menjelaskan bahwa media apabila dipahami secara
garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan,
atau sikap. Berbagai pengalaman yang diperoleh siswa merupakan suatu dasar bagi siswa untuk mengembangkan media atau alat bantu yang
disediakan oleh
guru dalam
proses memahami
pelajaran dan
memecahkannya. Karawati dan Priansa 2014: 223 menjelaskan istilah media
berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
“Medium”. Secara harafiah media dapat dipahami sebagai tengah, perantara, atau pengantar, dalam hal ini media merupakan perantara
untuk menyampaikan pesan. Media dapat dipahami sebagai segala bentuk atau saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi kepada pihak lainnya. Selain itu, National Education Association
NEA menyatakan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Selain
itu, Association of Education and Communication Technology AECT Amerika mengemukakan bahwa, media merupakan segala bentuk saluran
yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Gagne dalam Karawati dan Priansa, 2014: 224 menjelaskan
bahwa media pembelajaran merupakan berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat memotivasi peserta didik untuk
belajar. Hal yang sama disampaikan oleh Anitah 2010: 5 yang menjelaskan bahwa media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa
yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar untuk menerima
pengetahuan, keterampilan
dan sikap.
Jadi, media
pembelajaran dapat dipahami sebagai alat, metode, dan teknik yang digunakan oleh guru dan siswa yang tujuan utamanya adalah mencapai
kualitas proses pembelajaran yang efektif. Nana Rivai 2011: 2 mengatakan bahwa media pengajaran
dapat mempertinggi proses dan hasil pengajaran adalah berkenaan dengan taraf berpikir siswa. Taraf berpikir manusia mengikuti tahap
15
perkembangan dimulai dari berpikir konkret menuju ke berpikir abstrak, dimulai dari berpikir sederhana sampai berpikir kompleks. Dengan
demikian jelas bahwa pengajaran tanpa media dapat berpengaruh pada kualitas pengajaran dan hasil siswa.
b. Fungsi media pembelajaran