15
perkembangan dimulai dari berpikir konkret menuju ke berpikir abstrak, dimulai dari berpikir sederhana sampai berpikir kompleks. Dengan
demikian jelas bahwa pengajaran tanpa media dapat berpengaruh pada kualitas pengajaran dan hasil siswa.
b. Fungsi media pembelajaran
Sanaky 2013: 7 menyebutkan bahwa media pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan; menghadirkan objek
sebenarnya, dan objek yang langkah; membuat konsep abstrak ke konsep konkret; memberi kesamaan persepsi; mengatasi hambatan waktu,
tempat, jumlah dan jarak; menyajikan ulang informasi secara konsisten; memberi suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan, santai dan
menarik, sehingga dapat mencapai tujuan. Selain itu, Livie dan Lentz dalam
Sanaky, 2013:
7 mengemukakan
empat fungsi
media pembelajaran khususnya pada media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi
afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Masing-masing fungsi tersebut, dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut:
1 Fungsi atensi,
media visual
merupakan inti,
menarik dan
mengarahkan perhatian pembelajar untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau
menyertai teks materi pelajaran. 2 Fungsi afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar. Gambar atau lambang visual akan dapat menggugah emosi dan sikap pembelajar.
16
3 Fungsi kognitif, media visual mengungkapkan bahwa lambang visual memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan
mendengar informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4 Fungsi kompensatoris, media visual memberikan konteks untuk
memahami teks membantu pembelajar yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi
dalam teks
dan mengingatkannya kembali.
Mayer 2009: 270 menyatakan bahwa, penyusunan media harus menggunakan prinsip-prinsip dalam menciptakan dan menggunakan
media, antara lain sebagai berikut : 1 Prinsip multimedia: peserta didik bisa belajar lebih baik dari kata-
kata dan gambar-gambar daripada hanya kata-kata saja. 2 Prinsip keterdekatan ruang: peserta didik bisa belajar lebih baik saat
kata-kata dan gambar-gambar disajikan secara terkait dalam sebuah sistem berdekatan daripada gambar dan kata-kata yang disajikan
secara terpusat atau berjauhan. 3 Prinsip keterdekatan waktu: peserta didik belajar lebih baik saat
kata-kata dan gambar terkait disajikan secara simultan bersamaan daripada susesif bergantian.
4 Prinsip koherensi: peserta didik bisa belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar-gambar, atau suara-suara yang tidak relevan dengan
materi tidak disajikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
5 Prinsip modalitas: peserta didik bisa belajar lebih baik dari animasi dan narasi daripada animasi dan teks on-screen.
6 Prinsip redundasi: peserta didik bisa belajar lebih baik dari animasi dan narasi daripada dari animasi, narasi, dan teks on-screen.
7 Prinsip perbedaan individual: pengaruh desain lebih kuat terhadap peserta didik berpengetahuan rendah daripada berpengetahuan
tinggi, dan terhadap peserta didik berkemampuan spasial tinggi lebih berpengaruh daripada pengetahuan tinggi, dan terhadap peserta didik
berkemampuan spasial tinggi lebih berpengaruh daripada peserta didik berkemampuan rendah.
c. Jenis-jenis media pembelajaran