70
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan yang akan dihasilkan oleh peneliti dalam penelitian pengembangan ini adalah desain produk akhir berupa media
pembelajaran berbasis ICT. Prosedur pengembangan penelitian ini mengikuti prosedur
penelitian pengembangan
hasil perpaduan antara pengembangan
menurut Sugiyono dan langkah-langkah pengembangan Borg and gall. Penelitian pengembangan yang dikemukakan Sugiyono dan Borg and
Gall ini memiliki 10 langkah, namun dalam penelitian ini, peneliti membatasinya pada lima langkah dikarenakan terbatasnya waktu dan biaya yang dibutuhkan.
Langkah-langkah tersebut ialah 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi ahli, 5 revisi desain dan selanjutnya akan
menghasilkan produk final berupa perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar subtema Keberagaman Budaya
Bangsaku. Langkah-langkah pengembangan tersebut akan dijelaskan oleh peneliti
dengan menggunakan gambar desain penelitian berikut:
71
Bagan 3.2 Desain Penelitian Pengembangan
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian Research And Development
RD dengan menggunakan desain Sugiyono. Penelitian ini hanya dilakukan sampai pada tahap revisi desain dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga
dan biaya yang dimiliki oleh peneliti.
Langkah 1
Potensi dan masalah
wawancara Analisi kebutuhan
Hasil wawancara
Langkah 2
Pengumpulan data Kajian dokumen
Produk akhir
Langkah 3
Desain produk
Langkah 4
Validasi ahli
Langkah 5
Revisi desain
72
Langkah 1: Potensi dan masalah
Penelitian ini berawal dari adanya potensi dan masalah. Untuk mengetahui potensi dan masalah, peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis
kebutuhan dilakukan dengan cara mewawancarai guru S pada tanggal 09 Juli 2015 pukul 10:00 di ruang kelas IV SDN Kalasan 1. Wawancara ini bertujuan
untuk mengidentifikasi potensi dan masalah yang ada atau terjadi di lapangan, khususnya yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran berbasis ICT.
Berikut adalah tabel kisi-kisi wawancara analisis kebutuhan sebagai berikut:
Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Wawancara Analisis Kebutuhan Aspek
Indikator Nomor item
Kurikulum 2013 Pemahaman terhadap Kurikulum 2013
1 Penerapan Kurikulum 2013 dalam
pembelajaran 2, 3, 4, 5
Media pembelajaran Pemahaman terhadap penggunaan
media pembelajaran 6
Penggunaan atau penerapan media pembelajaran di kelas
7, 8
Media pembelajaran berbasis ICT
Pemahaman terhadap Media Pembelajaran berbasis ICT
9
Jenis media pembelajaran berbasis ICT yang pernah digunakan
10, 11, 12, 13
Fasilitas yang mendukung penggunaan media pembelajaran berbasis ICT
14
Kesulitan dalam membuat dan menerapakan media pembelajaran
berbasis ICT 15, 16, 17
Kesesuaian media pembelajaran 18, 19, 20, 21
73
Aspek Indikator
Nomor item
berbasis ICT dengan Kurikulum 2013 Saran dalam pengembangan media
pembelajaran berbasis ICT 22, 23
Tabel tersebut menjelaskan tentang bentuk pertanyaan wawancara yang akan digunakan dalam analisis kebutuhan. Secara garis besar, pertanyaan yang
menjadi acuan dalam melakukan analisis kebutuhan yaitu terkait dengan pemahaman guru terhadap Kurikulum SD 2013, peran media dalam proses
pembelajaran, serta pemahaman guru tentang media pembelajaran berbasis ICT.
Langkah 2: Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara. Hasil wawancara akan digunakan sebagai pertimbangan dalam mengembangkan produk berupa
media pembelajaran berbasis ICT. Untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT, peneliti juga mengkaji teori-teori yang berkaitan dengan produk
tersebut. Untuk mengkaji itu, peneliti melakukan studi pustaka, mencari bahan dari internet, dan mencari dari sumber lainnya.
Langkah 3: Desain produk
Desain produk dilakukan berdasarkan potensi dan masalah yang diperoleh pada saat melakukan analisis kebutuhan. Dalam penelitian ini, desain
produk dimulai dengan mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP. Setelah itu, peneliti melanjutkan dengan mengembangkan media pembelajaran
berbasis ICT berupa Powerpoint Interaktif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Langkah 4: Validasi ahli
Produk yang telah dibuat, selanjutnya divalidasi oleh para ahli. Peneliti menggunakan
validasi pakar
untuk mengevaluasi
desain produk
media pembelajaran berbasis ICT. Validasi dilakukan oleh empat orang pakar yaitu dua
orang dosen dan dua orang guru kelas IV. Kegiatan validasi bertujuan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan desain produk yang telah dikembangkan,
sekaligus sebagai bahan pertimbangan untuk menghasilkan produk akhir.
Langkah 5: Revisi produk
Revisi produk dilakukan setelah produk divalidasi atau dievaluasi oleh para pakar. Revisi produk dilakukan untuk memperbaiki kelemahan produk
berdasarkan hasil penilaian oleh validator. Hasil revisi ini akan menjadi produk akhir berupa media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada Kurikulum 2013
untuk siswa kelas IV SDN Kalasan1.
C. Jadwal pelaksanaann penelitian