Penghitungan selektif Dalam kondisi tertentu diperlukan

Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan 297 at sangat peka dengan penggu- naan contoh lebih besar dari 1 mltabung; 2 dapat digunakan dilapangan karena media dapat disipkan sebelumnya; dan 3 untuk tujuan tertentu dapat meng- gunakan media pertumbuhan se- lektif sehingga hanya mikroba yang diharapkan dapat tumbuh baik. Kelemahan utama dari metode MPN adalah ulangannya banyak sehingga membutuhkan waktu dan biaya lebih besar untuk persiapannya. Dengan kondisi demikian, teknik MPN banyak digunakan untuk menghitung bakteri patogen.

14.5.2.4 Penghitungan selektif Dalam kondisi tertentu diperlukan

penghitungan mikroba secara selektif selective counting tech- niques , misalnya untuk mengeta- hui populasi bakteri pembusuk atau patogen tertentu. Pada prinsipnya pekerjaan ini dapat dilakukan secara mudah dengan menggunakan media selektif. Media selektif adalah media agar yang mengandung zat terpilih se- hingga dapat menghambat per- tumbuhan mikroba yang tidak diinginkan namun memberi kesempatan bagi mikroba yang dimaksud untuk berkembang. Prosedur yang dilakukan sama seperti inokulasi dengan meng- gunakan kultur murni. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penghitungan mikroba selektif adalah : a. Tidak ada media yang seratus persen selektif, selalu ada mikroba lain yang tumbuh. Penambahan komponen ter- tentu akan memberikan per- bedaan berupa warna atau bentuk morfologi. Agar bis- muth sulfit adalah media selektif bagi Salmonella, di- mana koloninya terlihat hitam dan dilingkari warna kaca mengkilat dari endapan bis- muth. b. Beberapa mikroba terdapat dalam jumlah sangat sedikit sehingga tidak dapat dihitung keberadaannya dengan me- nggunakan teknik pertumbuh- an sebelumnya. Untuk me- ngetahui keberadaan mikroba tersebut perlu dilakukan pe- mupukan selektif selective enrichment dengan cara menginokulasikan contoh ke dalam media cair tertentu yang komposisinya telah di- buat sedemikian rupa hingga dapat menumbuhkan mikroba yang diharapkan. Setelah masa inkubasi selesai, contoh yang telah dipupuk ditumbuh- kan ke dalam media agar diferensial selektif yang dapat membedakan pertumbuhan mikroba diinginkan dengan mikroba lainnya. Contoh me- dia pemupukan selektif untuk Salmonella adalah tetrathio- net broth. Media ini mengan- dung ion tetrathionat yang akan menekan pertumbuhan mikroba lain. Di unduh dari : Bukupaket.com Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan 298 c. Kerusakan sublethal ƒ Sebagian mikroba yang terdapat dalam produk pangan sudah mengalami kerusakan fisiologis dan biokimia akibat proses pengolahan, sehingga ti- dak dapat hidup secara normal. Mikroba ini tidak bisa tumbuh pada media selektif namun masih da- pat tumbuh pada media tidak selektif. Salmonella yang mengalami kerusak- an subletal akibat pengo- lahan dapat tumbuh pada media nutrien agar tetapi tidak dapat tumbuh pada media selektif, karena pe- ka terhadap senyawa pi- lihan yang digunakan da- lam media selektif. ƒ Untuk menghitung popula- si Salmonella sublethal, tumbuhkan dahulu dalam kaldu nutrien agar kerusa- kan sublethal yang bersi- fat sementara dapat di- sembuhkan dan Salmo- nella tumbuh menjadi sel normal. Jangka waktu yang diperlukan cukup 1 – 2 jam dan selanjutnya ino- kulasikan ke media selek- tif.

14.6. Pengujian mikrobiologi dasar