Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan
213
tukannya, antara lain sodium azida, toluen, antibiotik.
d. Membungkus wadah dalam aluminium foil
e. Pengontrol suhu, yang dila- kukan dengan menggunakan
isolasi terhadap sampel tanpa kontak langsung dengan ba-
han pendingin
f. Memindahkan sampel steril ke dalam wadah steril
g. Memantau kondisi penyimpa- nan
10.4 Penyimpanan arsip
Sub sampel disimpan sebagai arsip atau back up sampel. Pem-
berian label pada sub sampel dan dicatat untuk menjaga rantai ke-
telusurannya. Label yang diberi- kan harus memuat minimal :
a. Deskripsi sampel
b. Nama dan alamat pemilik sampel
c. Informasi mengenai batch lotpopulasi dari sampel
d. Suhu pada saat pengam- bilan sampel
e. Keterangan lain
f. Uji yang akan dilakukan terhadap sampel.
10.5 Membuang sampel
yang tidak terpakai dan sisa
sampel Sampel yang tidak terpakai dan
sisa dibuang sesuai prosedur. Jangan membuang sampel di
tempat cuci karena dapat menye- babkan tersumbatnya saluran air.
Untuk mencegah bau yang tidak diinginkan, sisa atau sampel yang
tidak terpakai dikemas dahulu dengan plastik baru dibuang ke
tempat sampah. Peralatan yang sudah digunakan
segera dicuci hingga bersih. Wadah yang digunakan untuk
mengambil sampel juga dibersih- kan. Setelah bersih, barulah
tempat kerja dibersihkan. 10.6 Memelihara peralatan
sampling
Peralatan sampling harus terpe- lihara sehingga siap digunakan
untuk melakukan sampling. Per- alatan harus selalu bersih dan
bebas dari sisa-sisa bahan pa- ngan yang dapat mempengaruhi
pengambilan sampel berikutnya. 10.7 Sampling untuk analisis
Sertifikasi bahan pangan membutuhkan sampel yang
diambil melalui perencanaan dan prosedur sampling. Sampel yang
diambil di tempat pemanenan, selama pengolahan, atau
dimanapun untuk menjamin keamanan dan kualitas bahan
pangan. Pengujian yang baik membutuhkan sampel yang
mewakili lot dan dijamin tidak berubah dari saat sampling
hingga dianalisa. 10.7.1 Sampling untuk
mengevaluasi kesegaran
Metode sampling untuk meng- evaluasi kesegaran ikan di
tempat pendaratan ikan atau selama penjualan yang telah
direkomendasi oleh negara- negara Eropa disajikan pada
Tabel 10.2 dan sampling yang dilakukan sebelum ikan diolah
disajikan pada Tabel 10.3.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan
214
Tabel 10.2. Sampling di tempat pendaratan ikan
Jumlah yang didaratkan
ton Sampel
minimal kg
5 5 – 15
15 – 40 40 – 60
60 – 80 80 – 100
100 - 8
20 40
60 80
100 120
Keterangan : tidak lebih dari 0.08 jumlah ikan yang
didaratkan
Tabel 10.3. Sampling untuk kesegaran ikan di pabrik Jumlah Ikan dalam lot
Jumlah sampel ikan Level maksimum
penerimaan unit c
2 – 15 16 – 25
26 – 90 91 – 150
151 – 500 501 – 1200
1201 – 10 000 10 001 – 35 000
35 001 – 500 000 500 001 - ................
2 3
5 8
13 20
32 50
80
125 1
1 2
3 5
7
10 Keterangan :
Untuk mengetahui bobot ikan dalam lot, ambil dan timbang 10 ekor ikan secara acak, timbang dan tentukan rata-rata bobotnya. Jumlah ikan dalam satu lot dapat diketahui
dengan menimbang bobot lot dibagi dengan bobot rata-rata ikan
10.7.2
Sampling untuk pemeriksaan
mikrobiologis Pemeriksaan mikrobiologis pada
ikan dan produk olahannya membutuhkan sampel n
sebanyak 5 unit untuk setiap lot. Bila dari hasil pengamatan
ternyata c = 1 lihat Tabel 10.3 berarti positif mengandung
mikroba.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan
215
10.7.3
Sampling untuk analisis histamin
Negara-negara Eropa mengguna- kan sampling tiga kelas, sebagai
berikut : Jumlah sampel n sebanyak 9
unit dan nilai c = 2. Kadar histamin yang digunakan adalah
m = 10 mg100 g dan M = 20 mg100 g.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan
216
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan
217
BAB XI PENGGUNAAN
INSTRUMEN LABORATORIUM
11.1. Pengujian
secara elektrokimia
Mencakup pengetahuan dan ke- terampilan untuk melakukan pe-
ngujian analisis secara elektro- kimia yang diperlukan untuk me-
nganalisis mutu bahan atau pro- duk pangan. Analisis elektroki-
mia meliputi pengukuran pH, po- tensio, konduktivitas, kelarutan
oksigen, dan salinitas air. 11.1.1 Penyiapan sampel