Analisis Fisik
Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan
249
BAB XIII PENGUJIAN FISIK
BAHAN PENGEMAS
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mempertahankan mutu ba-
han pangan adalah dengan pengemasan. Adanya kemasan
dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melin-
dungi bahan pangan yang ada didalamnya dari gangguan fisik
dan pencemaran. Gangguan fisik yang dapat dialami oleh bahan
pangan dapat berupa gesekan, benturan, atau getaran. Dengan
perkataan lain, melalui penge- masan yang baik, bahan atau
produk pangan dapat terlindung dari pengaruh yang dapat menu-
runkan mutu. Bahan kemasan dapat dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu alami dan buatan. Alam telah
menyediakan bahan kemasan yang sudah dimanfaatkan sejak
dahulu, seperti daun pisang, jati, waru, kelapa, tembakau dan
banyak yang lainnya. Sedangkan bahan kemasan buatan dian-
taranya kertas, logam, kaca dan plastik.
Kertas dan plastik merupakan bahan pengemas yang banyak
digunakan masyarakat karena, mudah, murah, dan praktis.
13.1. Kertas Proses pembuatan kertas perta-
ma kali dikembangkan oleh Ts’ai Lun di Lei-yang, Cina pada tahun
105. Pada tahun 751 berhasil didapatkan rahasia proses pem-
buatan kertas. Sejak saat itu penggunaan kertas untuk berba-
gai keperluan berkembang pesat. Penggunaan kertas sebagai ke-
masan, menggantikan tanah liat, gelas, dan kaleng, baru berkem-
bang pada abad ke-19. Hingga saat ini berbagai jenis
kertas sudah dapat dibuat, na- mun secara garis besarnya ker-
tas dibagi menjadi kertas halus dan kasar. Kertas halus diguna-
kan sebagai kertas tulis, surat obligasi, buku besar, buku dan
kertas sampul. Sedangkan se- mua kertas yang digunakan se-
bagai pengemas termasuk ke da- lam golongan kertas kasar.
Jenis kertas yang sudah dikenal adalah : 1 kertas kraft yang
memiliki sifat paling kuat dan
Di unduh dari : Bukupaket.com
Analisis Fisik
Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan
250
banyak digunakan sebagai ke- masan Gambar 13.1.
Gambar 13.1. Kantong terbuat dari kertas kraft
Sumber
:
tw.bysources.comsample131411 932.html
2 kertas krep memiliki kemam- puan meregang 5-7 persen; 3
kertas glasin yang memiliki per- mukaan seperti gelas dan trans-
paran memiliki ketahanan yang baik terhadap lemak dan minyak
namun tidak tahan terhadap air Gambar 13.2.
Gambar 13.2. Kertas Glasin Sumber :
www.germes- online.com..food_packaging.html
4 kertas perkamen yang mempu- nyai ketahanan yang baik ter-
hadap lemak dan kuat sehingga cocok untuk mengemas bahan
pangan Gambar 13.3; 5 kertas lilin yang memiliki sifat tahan ter-
hadap lemak dan cocok untuk mengemas bahan pangan
Gambar 13.4.
Gambar 13.3. Wax-kraft Sumber
:
www.fdsmfg.comwax_paper
Gambar 13.4. Kertas berlilin Sumber
:
www.fdsmfg.comwax_paper
6 daur ulang; 7 chipboard yang banyak digunakan sebagai ke-
masan pelindung pada bahan
Di unduh dari : Bukupaket.com
Analisis Fisik
Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan
251
pecah belah; 8 tyvek yang memiliki kekuatan tinggi karena
terikat dengan polietilen densitas tinggi HDPE. Kertas ini banyak
digunakan sebagai kemasan bahan pangan karena sifatnya
yang tidak menyusutmengem- bang, tahan terhadap kotoran,
bahan kimia, kontaminasi, ka- pang dan mampu menghambat
masuknya bakteri; 9 soluble yang memiliki ketahanan terha-
dap kelembaban dan mudah larut dalam air sehingga tidak direko-
mendasi untuk mengemas bahan pangan; dan 10 kertas plastik
yang tidak mengalami perubahan bentuk karena kelembaban, ta-
han terhadap lemak dan air serta tidak dapat ditumbuhi kapang.
13.2 Plastik Perkembangan plastik sebagai