Sterilisasi peralatan gelas PERSIAPAN ANALISIS MUTU

Persiapan Analisis Mutu Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan 195

9.4. Sterilisasi peralatan gelas

Meskipun dapat disimpan lebih lama, mengapa bahan pangan bisa mengalami kebusukan? Salah satu penyebab kebusuk- an bahan pangan adalah per- alatan yang digunakan tidak steril. Sterilisasi adalah proses mem- buat media atau material ter- bebas dari semua bentuk kehi- dupan. Produk pangan sudah melalui serangkaian sterilisasi untuk menghambat atau meng- hentikan reaksi biokimia dan aktivitas mikroba pembusuk. Sterilisasi bahan atau produk pangan dapat dilakukan dengan mencuci, memanaskan, mema- sak, atau menggunakan auto- klaf untuk mengkombinasikan suhu dengan tekanan. Bahan pangan dan peralatan serta media yang digunakan dalam analisis mutu bahan pangan harus disterilisasi menggunakan salah satu dari metode sterilisa- si Tabel 9.1. Tabel 9.1. Metode Sterilisasi Metode Perlakuan Mekanisme Material yang disterilisasi Autoclaving Uap panas 121 o C, tekanan 15-17 Psi selama 15 menit sampai beberapa jam Koagulasi protein Peralatan yang tahan panas, seperti gelas, besi dan beberapa plastik Oven Udara panas 160 o C selama 10 jam atau lebih Koagulasi protein Peralatan gelas dan besi, tetapi tidak disarankan untuk plastik dan cairan Penyaringan Melewatkan bahan melalui filter yang memiliki lubang berukuran 0.22-0.45 µm virus tidak dapat dihambat dengan metode ini Mikroba ditangkap oleh filter Senyawa yang tidak tahan panas seperti asam amino, vitamin, anitbiotik, gula dan lain-lain Radiasi Penyinaran dengan ultraviolet atau radiasi energi tinggi lainnya Merusak asam nukleat Plastik. Hanya efektif untuk permukaan saja Gas Penguapan dengan gas yang reaktif, misalnya etilen oksida Menginaktifkan enzim Padatan yang tidak tahan panas, misalnya plastik Di unduh dari : Bukupaket.com Persiapan Analisis Mutu Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan 196 Sterilisasi peralatan dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu secara fisik, kimiawi, dan mekanik.

9.4.1 Sterilisasi secara fisik Sterilisasi secara fisik adalah

proses sterilisasi dengan meng- gunakan saringan filter, suhu tinggi panas, radiasi cahaya, dan tekanan untuk membunuh mikroba merugikan. Metode saringan dilakukan un- tuk membuang organisme dari larutan tidak tahan panas ther- molabile dengan melewatkan larutan tersebut melalui filter yang dapat menahan bakteri bacterial-tight filter. Sterilisasi fisik dapat dilakukan dengan menggunakan panas. Proses sterilisasi dengan menggunakan panas dapat dilakukan secara sterilisasi kering menggunakan udara panas, sterilisasi lembab menggunakan air panas, dan autoklaf. Untuk memudahkan sterilisasi, telah diciptakan wadah peralat- an yang didisain untuk proses sterilisasi. Beberapa wadah tersebut adalah untuk cawan petri Gambar 9.52, pipet Gambar 9.53, dan pipet hisap Gambar 9.54 dan 9.55 Gambar 9.52. Wadah sterilisasi cawan petri Sumber : www.thesciencefair.comMerchant2 merchant.mvc... Gambar 9.53. Wadah sterilisasi pipet Sumber : www.thesciencefair.comMerchant2 merchant.mvc... Di unduh dari : Bukupaket.com Persiapan Analisis Mutu Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan 197 Gambar 9.54. Wadah untuk steri- lisasi pipet hisap Sumber : www.thesciencefair.comMerchant2 merchant.mvc... Gambar 9.55. Wadah untuk sterili- sasi pipet hisap Sumber : www.thesciencefair.comMerchant2 merchant.mvc... Proses sterilisasi dengan suhu tinggi dapat dilakukan dengan perebusan dalam air mendidih, penguapan uap air panas, aliran udara panas oven, atau kombinasi suhu tinggi dengan tekanan tinggi. Penggunaan autoklaf memungkinkan untuk mengkombinasikan tekanan 15 Psi dan suhu 121 o C sehingga proses sterilisasi berlangsung lebih cepat, yaitu 15 – 30 menit. Umumnya bakteri mati pada proses sterilisasi dengan suhu 121 o C selama 10 menit. Apa- bila suhu diturunkan hingga 170-180 o C, proses sterilisasi berlangsung selama 2 jam. Sedangkan pada suhu 160 o C proses sterilisasi berlangsung selama 3 jam. Sterilisasi fisik banyak diguna- kan terhadap peralatan gelas atau keramik. Beberapa bahan atau produk pangan dan senya- wa kimia yang tidak rusak oleh panas juga dapat disterilisasi dengan cara ini. Bahan yang akan disterilisasi dengan menggunakan autoklaf antara lain media kultur, jarum, senyawa termostable , kain, karet, atau bahan lain yang dapat rusak oleh panas. Radiasi sinar bergelombang pendek juga dapat digunakan untuk sterilisasi. Gelombang pendek dari sinar-X, gama, atau ultra violet memiliki daya tem- bus yang baik, sehingga akan membunuh mikroba. Iradiasi dengan sinar ultraviolet bukan Di unduh dari : Bukupaket.com Persiapan Analisis Mutu Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan 198 cara sterilisasi yang memuas- kan karena daya tembusnya ter- batas.

9.4.2 Sterilisasi secara kimiawi

Sterilisasi secara kimiawi adalah proses sterilisasi yang menggu- nakan senyawa kimia sebagai desinfektan. Senyawa asam dan basa kuat merupakan se- nyawa kimia yang banyak digu- nakan sebagai desinfektan da- lam sterilisasi secara kimiawi karena memiliki kemampuan menghidrolisis isi sel mikroba. Beberapa jenis senyawa kimia yang telah diketahui dapat membunuh bakteri adalah la- rutan CuSO 4 , AgNO 3 , HgCl 2 , ZnO dan banyak lainnya. Larutan garam NaCl 9, KCl 11, dan KNO 3 memiliki te- kanan osmotik lebih tinggi se- hingga dapat membunuh mikro- ba. Larutan garam juga dapat menyebabkan denaturasi pro- tein. KMnO4 1 and HCl 1.1 merupakan desinfektan yang kuat karena dapat meng- oksidasi substrat. CuSO 4 digu- nakan sebagai algisida. Senya- wa khlor merupakan oksidator kuat yang dapat membunuh mi- kroba dengan mekanisme seba- gai berikut : Cl 2 + H 2 O Æ HCl + HOCl HOCl Æ HCl + On Formalin formaldehid merupa- kan senyawa mudah menguap. Senyawa ini sangat efektif se- bagai desinfektan dengan kon- sentrasi 4-20. Larutan alkohol dapat digunakan sebagai desin- fektan. Senyawa ini dapat me- nyebabkan koagulasi pada pro- tein mikroba. Konsentrasi alko- hol yang digunakan memiliki ki- saran 50-75 . Etilen oksida digunakan dalam proses sterilisasi piring plastik dan pipet. Adapun senyawa Beta-propiolactone banyak digu- nakan untuk sterilisasi jaringan hidup.

9.4.3 Sterilisasi secara mekanik

Sterilisasi secara mekanik ada- lah sterilisasi yang dilakukan untuk membuang organisme da- ri larutan tidak tahan panas thermostable dengan melewat- kan larutan tersebut melalui fil- ter yang memiliki kemampuan dapat menahan bakteri bac- terial-tight filter . Sterilisasi secara mekanik sering juga di- sebut penyaringan karena pro- ses sterilisasi bahan seperti ini dilakukan dengan menyaring. Penggunaan saringan disesuai- kan dengan tujuan penyaringan dan material yang akan disa- ring. Sterilisasi secara mekanik digu- nakan untuk menyaring bahan yang mengalami perubahan apabila terkena panas atau te- kanan tinggi. Tujuan penya- ringan adalah untuk memisah- Di unduh dari : Bukupaket.com Persiapan Analisis Mutu Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan 199 kan organisme dari senyawa yang tidak tahan panas dengan mengalirkannya melalui sari- ngan yang mampu menahan bakteri. Ada dua metode pengeluaran bakteri selama penyaringan, yaitu 1 melewatkan media ke saringan yang halus atau 2 adsorpsi mikroba ke filter dengan menciptakan perbedaan listrik. Filter yang banyak digunakan dalam mikrobiologi adalah sa- ringan membran, yaitu saringan yang terbuat dari selulose atau plastik. Saringan ini memiliki lu- bang cukup kecil biasanya 0.45 µm untuk menangkap dan de- ngan demikian dapat mem- buang bakteri dari cairan. Saringan lain yang digunakan adalah Millipore-cellulose ase- tate disc. , Seitz-asbestos pad, Berkefeled-diatomaceous earth, Mandle filter, Selas candle type filter, dan sintered glass filter.

9.5. Persiapan Bahan Kimia Dalam kegiatan analisis mutu