Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan
359
titrasi lagi dengan NaOH 0.01 M standar.
Perhitungan :
14300+W15-V10.01 100 TVB = ----------------------------- x -------
5 M
Dimana : 14 = bobot atom nitrogen
V1= Volume NaOH 0.01 M yang dibutuhkan untuk
titrasi 1 M = berat sampel g
W = jumlah air yang adal dalam bahan g
V2= Volume NaOH 0.01 M yang dibutuhkan untuk
titrasi 2
16.2.3.2 Penetapan Trimetil Amin
Untuk menetapkan TMA, keda-lam destilat yang sudah dititrasi
dengan NaOH ditambahkan for- maldehid 16 sehingga seluruh
komponennya yang mengandung gugus NH
2
terikat oleh formal- dehid, TMA sendiri tidak terikat.
Dengan mentitrasi kembali cam- puran yang sudah ditambah for-
maldehid ini maka kadar TMA da- pat diketahui.
Pereaksi yang digunakan dalam penetapan TMA sama dengan
pereaksi untuk menetapkan TVB, yaitu adalah sebagai berikut :
1. Larutan TCA 5 wv 2. NaOH
2 M
3. HCl 0.01 M 4. NaOH
0.01 M
5. Formadehid 15 wv netral. Encerkan 432.4 ml formal-
dehid 37 menjadi 1 liter dengan air. Campurkan 1 L
formaldehid yang sudah dien- cerkan dengan 100 g MgCO
3
, kocok sampai larutan menjadi
jernih, jika MgCO
3
tidak larut seluruhnya disaring. Tepat-
kan pH larutan menjadi 7 bia- sanya pH larutan formaldehid
yang sudah ditambahkan MgCO
3
ini lebih besar dari 7 sehinga perlu ditambahkan
formaldehid secukupnya sam- pai pH menjadi 7.
6. Indikator merah fenol. Campurkan 0.1 g merah fenol
dengan 2.84 ml NaOH 0.1M kemudian encerkan menjadi
100 ml dengan menambah- kan air.
Peralatan yang digunakan untuk menentukan kadar TMA adalah :
1. Alat distilasi Kjeldahl atau se-
jenisnya 2. Waring
blender 3. Sentrifuse
4. Buret dan statip. Cara kerja
1. Timbang 100 g sampel yang
sudah digiling, masukkan ke dalam waring blender.
2. Tambahkan 300 ml larutan TCA 5. Jalankan waring
blender sampai sampel ho- mogen.
3. Pisahkan ekstrak TCA de-ngan cara penyaringan atau
sentrifus.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan
360
4. Ambil 5 ml ekstrak TCA ma- sukkan ke dalam alat distilasi
Kjeldahl semikikro. Tambah- kan 5 ml NaOH 2 M.
5. lakukan distilasi dimana dis- tilat ditangkap dengan 15 ml
HCl 0.01 M standar. 6. Tambahkan beberapa tetes
merah fenol ke dalam destilat, lalu titrasi dengan NaOH 0.01
M standar sampai tercapai ti- tik akhir.
7. Tambahkan 1 ml formaldehid 16 untuk setiap 10 ml cam-
puran sesudah titrasi yang pertama, kocok, kemudian
titrasi lagi dengan NaOH 0.01 M standar.
Perhitungan :
14300+WV20.01 100 TMA = ------------------------- x -------
5 M
Dimana : V1= Volume NaOH 0.01 M yang
dibutuhkan untuk titrasi 1 M = berat sampel g
W = jumlah air yang adal dalam bahan g
V2= Volume NaOH 0.01 M yang dibutuhkan untuk titrasi 2
16.3. Analisis lemak 16.3.1 Penetapan lemak kasar
16.3.1.1 Metode Ekstraksi
Soxhlet
Pereaksi yang digunakan : 1. Pasir
2. Petroleum eter
Peralatan yang digunakan : 1. Tabung ekstraksi Soxhlet
2. Thimble 3. Botol
timbang 4. Penangas
air 5. Oven
6. Timbangan
Gambar 16.1 Tabung ekstraksi Soxhlet
Cara Kerja 1. Timbang 2 g sampel yang telah
dihaluskan sebaiknya yang kering dan lewat 40 mesh,
campurkan dengan pasir yang telah dipijarkan sebanyak 8 g
dan masukkan ke dalam tabung ekstraksi Soxhlet
dalam Thimble.
2. Alirkan air pendingin melalui kondensor
3. Pasang tabung ekstraksi pada alat distilasi Soxhlet dengan
pelarut petroleum eter secukupnya selama 4 jam.
Setelah residu dalam tabung ekstraksi diaduk, ekstraksi
dilanjutkan lagi selama 2 jam dengan pelarut yang sama.
4. Petroleum yang mengandung ekstrak lemak dan minyak
dipindahkan ke dalam botol timbang yang bersih dan
Di unduh dari : Bukupaket.com