Persiapan Analisis Mutu
Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan
201
9.5.1.4 Bahan korosif atau penyebab korosi
Bahan kimia ini dapat menye- babkan korosi pada jaringan
sehingga bisa mengakibatkan terjadinya cacat permanen.
Beberapa contoh bahan korosif adalah asam nitrat, sulfat,
klorida, natrium peroksida, asam asetat, anhidrida asetat,
metanol, perklorat, ammonia, bromim, florin, hidrohen iodida,
fenol, karbondioksida padat, asam format, hidrogen peroksi-
da, fosfor, kalium, kalium hidrok- sida, perak nitrat dan natrium.
Untuk mencegah terjadinya ko- rosi sebaiknya selalu menggu-
nakan pelindung, jas lab, dan kaca mata selama bekerja. Bia-
sakan mencuci tangan dengan sabun setelah melakukan kegi-
atan analisis. 9.5.1.5 Bahan beracun
Hampir semua bahan kimia me- rupakan bahan beracun. Bahan
kimia dapat meracuni melalui mulut pencernaan, absorpsi
melalui kulit, dan pernafasan. Baberapa bahan kimia beracun
adalah anilin, benzen, bromin, klorin, flour, formaldehid, asam
format, asam klorida, antimon, arsen, barium, berilium, boron,
hidrogen sianida, hidrogen pe- roksida, iodium, asam nitrat,
nitrobenzen, sulfurdioksida, fe- nol, kromium, merkuri, perak,
dan timah. Untuk menghindari pengaruh
dari bahan kimia yang bersifat beracun sebaiknya : a tidak
makan, minum atau merokok disaat bekerja; b hindari peng-
gunaan pipet hisap; c hindari kontak dengan mulut, kulit, dan
saluran pernafasan; d segera cuci tangan dengan sabun dan
air bersih; e bahan yang tidak digunakan harus selalu disim-
pan dalam wadah tertutup yang diberi label dan f selalu bekerja
dalam ruang berventilasi. 9.6. Cara penyimpanan bahan
kimia Secara umum, penyimpanan
bahan kimia di laboratorium da- pat dilakukan dengan tiga cara,
yaitu : a secara alfabet alpha- betical method
, dimana botol disimpan berdasarkan urutan
huruf secara alfabet; b berda- sarkan golongan family metho-
de , dimana bahan kimia disim-
pan berurutan sesuai klasifikasi sistem periodik; dan c secara
kelompok group methode, di- mana bahan kimia diurutkan
berdasarkan urutan dalam anali- sis kualitatif.
Untuk menjaga keteratuan, se- baiknya setelah digunakan botol
disimpan kembali ke tempatnya secara benar. Botol berisi asam
kuat disimpan di bagian bawah. Botol yang kecil disimpan di
bagian atas rak dan yang besar di bagian bawah.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Persiapan Analisis Mutu
Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan
202
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan
203
BAB X PENGAMBILAN SAMPEL
Efektivitas sebuah laboratorium ditentukan oleh jumlah dan ke-
adaan sampel yang diambil atau diterima untuk diuji. Hasil dari
pengujian yang dilakukan oleh laboratorium menjadi tidak berarti
apabila sampel yang diuji jumlah- nya tidak memadai atau pengum-
pulan atau penanganannya tidak sesuai dengan prosedur pengam-
bilan sampel baku. Hasil pengujian laboratorium ter-
hadap bahan pangan sangat ter- gantung pada perencanaan dan
teknik pengambilan, penanganan pengiriman, penyimpanan serta
persiapan sampel. Jika pengam- bilan sampel dilaksanakan de-
ngan cara yang tidak benar, maka langkah selanjutnya berupa
preparasi persiapan dan pengu- jian akan sia-sia, membuang
waktu dan biaya. 10.1
Persiapan pengambilan sampel
Umumnya penilaian mutu suatu bahan pangan ditentukan dari
hasil analisa yang diperoleh dari sejumlah kecil sampel yang di-
tarik dari lot. Dengan demikian, pengambilan sampel harus dila-
kukan melalui prosedur pengam- bilan sampel baku yang telah di-
tetapkan. Bahan diperiksa dan dipastikan cocok untuk diambil
sampelnya, sampel dikumpulkan dan dipastikan bahwa jenis, loka-
si, sampling, dan waktu sampling sesuai dengan rencana pengam-
bilan sampel sampling plan. Persiapan yang dilakukan untuk
pengambilan sampel dapat mem- perlancar pengambilan dan pena-
nganan sampel. Dalam persiapan pengambilan
sampel harus dipastikan dahulu bahwa lot yang akan disampling
bersifat homogen, artinya bahan pangan yang terdapat dalam lot
tersebut harus berasal dari bahan baku, mesin atau operator yang
sama. Bila tidak homogen maka akan sulit mengambil sampel
yang dapat mewakili lot dan akan sulit pula untuk melakukan tin-
dakan koreksi dalam upaya me- ngurangi sumber ketidak sesuai-
an. Pengertian lot adalah jumlah atau
satuan bahan bangan yang diha- silkan dan ditangani dengan kon-
disi yang sama. Dalam penger- tian statistik, yang dimaksud de-
ngan lot adalah identik dengan populasi. Lot dapat berupa se-
jumlah kontainer atau satu kapal dengan 100, 200 atau seribu
kontainer; beras satu truk atau lebih; satu kali produksi makanan
kaleng. Kecap yang dihasilkan hari ini termasuk dalam lot yang
berbeda dengan kecap yang dihasilkan esok hari. Contoh lain
adalah roti yang dihasilkan dari
Di unduh dari : Bukupaket.com