Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan
444
rahan risiko yang mungkin terjadi.
18.5.2.2 Manajemen Risiko Adapun yang dimaksudkan de-
ngan manajemen risiko adalah proses yang dilakukan dengan
memperhatikan hasil penilaian ri- siko termasuk menentukan perlu
tidaknya peraturan untuk mendu- kung kebijakan tersebut serta im-
plementasi kebijakan yang diam- bil. Dalam manajemen risiko,
perlindungan terhadap kesehatan manusia merupakan pertimbang-
an paling utama. Keluaran jangka panjang yang
diharapkan dari manakemen risi- ko adalahadanya standar, pera-
turan dan pedoman yang dapat digunakan sebagai perangkat gu-
na mendapatkan jaminan ke- amanan pangan. Monitoring dan
pengkajian ulang yang dilakukan terhadap keputusan yang diambil
dilakukan secara konsisten untuk mengetahui efikasi dari imple-
mentasi kebijakan yang dikeluar- kan. Manajemen risiko juga ha-
rus menggunakan pendekatan yang terstruktur, dan keputusan
maupun implementasinya dilaku- kan secara transparan.
Manajemen risiko juga harus merupakan suatu proses yang
berkelanjutan dengan memperha- tikan data yang berasal dari eva-
luasi maupun pengkajian ulang terhadap keputusan manajemen
risiko. Jadi dengan kata lain, tahapan penting yang dilakukan
dalam manajemen risiko adalah evaluasi risiko, evaluasi pilihan,
implementasi, dan monitoring dan kajian.
18.5.2.3 Komunikasi Risiko Adapun yang dimaksud dengan
komunikasi risiko adalah proses pertukaran informasi secara rutin
dan berulang diantara individu, kelompok atau lembaga. Komu-
nikasi yang dilakukan harus ber- sifat terbuka, interaktif dan tran-
sparan. Karakterisasi risiko yang diperoleh dari penilaian risiko ser-
ta pengendalian risiko atau kebi- jakan yang akan diimplemen-
tasikan, harus dikomunikasikan agar semua pihak yang terkait
dalam rantai pangan memperoleh informasi mengenai bahaya da-
lam pangan dan tindakan yang harus dilakukan. Komunikasi ha-
rus mengandung sifat mendidik dan melindungi konsumen, serta
meningkatkan kesadaran konsu- men akan pentingnya keamanan
pangan dan kemungkinan ba- haya yang ada dalam pangan.
Komunikasi risiko juga bertujuan memberi pengertian kepada pe-
tani, nelayan atau peternak yang berperan sebagai titik awal rantai
pangan. Komunikasi yang efektif dengan petani, nelayan atau
peternak akan menentukan di- perolehnya jaminan keamanan
pangan. Kerjasama dari semua pihak yang terkait akan menjamin
tercapainya keamanan pangan Tabel 18.1.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan
445
Tabel 18.6 Pembagian tanggungjawab diantara berbagai pihak yang terkait dalam memberikan jaminan keamanan pangan
Pihak yang terkait
Tanggung jawab
Pemerintah Menyediakan peraturan, undang-undang dan
penegakan hukum. Bimbingan, pendidikan keamanan pangan,
pengumpulan data dan Menyediakan dana penelitisan
Industri Menerapkan HACCP, Good Farming Practices, Good
Handling Practices, Menerapkan jaminan mutu dan pengawasan mutu.
Menyediakan prasarana yang memadai dan teknologi yang mendukung
Konsumen Pengetahuan tentang keamanan pangan.
Penyimpanan, penyiapan dan pengolahan pangan yang benar.
Penerapan higienis dan kebersihan serta sikap dan tindakan yang mendukung
Media Komunikasi yang mendidik.
Pemberitaan yang benar dan bertanggung jawab. Fasilitas komunikasi yang terbuka dan interaktif.
Sumber : Murdiati, 2006
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan
446
18.6. Mutu Pangan Mengkonsumsi produk pangan