Penggunaan bahan kimia, alat gelas, dan Pereaksi umum Pereaksi khusus

Analisis Kimiawi Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan 234 Bila hendak membuat larutan encer dari suatu larutan pekat yang hanya diketahui konsen- trasinya, maka dapat digunakan persamaan berikut : Ve x Ke Vp = ----------------------------- Kp Dimana : Vp = volume larutan pekat Ve = volume larutan encer Kp = Konsentrasi larutan pekat Ke = Konsentrasi larutan encer Bila hendak mengencerkan suatu larutan pekat yang hanya diketa- hui berat jenisnya bj dan persen kemurniannya p, maka dapat digunakan persamaan berikut : Ve x Ke x Massa molar Vp = -------------------------------------- bj x p x 10

12.3.1.4 Penggunaan bahan kimia, alat gelas, dan

perlengkapan laboratorium Dalam melaksanakan analisis kimiawi diperlukan bahan kimia, peralatan gelas, dan perlengka- pan laboratorium. Bahan kimia yang akan digunakan disiapkan dan diperiksa. Pemeriksaan meliputi jenis senyawa kimia, tanggal kadaluarsa, volume dan konsentrasi larutan. Peralatan gelas yang akan digu- nakan disiapkan dengan jumlah sesuai kebutuhan. Yakinkan ba- hwa peralatan gelas dalam kea- daan bersih, sehingga tidak akan mengganggu proses pengambi- lan data. Perlengkapan laboratorium yang perlu disiapkan dan digunakan adalah perlengkapan yang me- miliki hubungan erat dengan ke- selamatan kerja. Jas laborato- rium, sarung tangan, kaca mata, masker dan banyak yang lainnya. 12.3.2 Pembuatan pereaksi Pereaksi adalah larutan yang di- gunakan sebagai bahan untuk berlangsungnya suatu reaksi. Ada dua jenis pereaksi yang di- gunakan dalam analisis mutu, yaitu pereaksi umum dan khusus.

12.3.2.1 Pereaksi umum

Larutan pereaksi umum dapat di- gunakan sebagai media pereaksi hampir semua proses reaksi. Ciri khas dari larutan ini adalah tidak memerlukan ketelitian tinggi. Contoh pereaksi umum adalah larutan asam asam sulfat, asam asetat, atau asam klorida dan basa natrium hidroksida atau Kalium hidroksida

12.3.2.2 Pereaksi khusus

Pereaksi khusus adalah larutan yang digunakan untuk melakukan Di unduh dari : Bukupaket.com Analisis Kimiawi Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan 235 pengujian mengenai keberadaan zat-zat tertentu. Sifatnya yang khusus menyebabkan pembuatan senyawa ini membutuhkan keteli- tian tinggi. Beberapa contoh pe- reaksi khusus adalah : a Pereaksi Benedict Pereaksi Benedict digunakan un- tuk mengetahui keberadaan gula reduksi, seperti glukosa, fruktosa, dan maltosa. Pereaksi Benedict dibuat dengan cara mencampurkan 173 g Na sitrat dan 100 g Na karbonat dalam 50 ml air hangat. Aduk hingga larut dan saring. Ambil hasil saingan filtrat dan tam- bahkan air hingga volumenya mencapai 850 ml. Buat larutan lain yang mengandung 17.3 Kupri sulfat dalam 100 ml air dan genapkan volumenya hingga mencapai 150 ml. Tuangkan la- rutan pertama ke dalam gelas kimia 2000 ml dan tambahkan secara hati-hati larutan kupri sulfat sambil diaduk. Genapkan volumenya hingga mencapai 1 liter. b Larutan Iodium Larutan iodium yang digunakan untuk mengetahui keberadaan amilum dalam sampel. Larutan iodium dapat dibuat dengan me- larutkan 10 g KI dalam 1 liter air. Tambahkan 2.5 g Iodium I 2 dan aduk hingga rata. c Pereaksi Molish Pereaksi Molish digunakan untuk mengetahui kandungan karbohi- drat. Pereaksi ini dapat dibuat dengan melarutkan 0.1 g alpha naftol dalam 100 ml etanol 95. Pereaksi ini harus digunakan da- lam keadaan segar. d Pereaksi Millon Pereaksi millon dapat digunakan untuk mengetahui kandungan protein. Pereaksi ini dibuat de- ngan cara melarutkan 10 g mer- kuri Hg dalam 20 ml asam nitrat pekat. Bila sudah larut dan tidak timbul asap coklat lagi. Tambah- kan 60 ml akuades. Tuangkan cairan bagian atas dan simpan dalam botol bertutup gelas. e Pereaksi Seliwanoff Pereaksi seliwanoff digunakan untuk menguji keberadaan gula ketosa. Pereaksi ini dibuat de- ngan melarutkan 0.05 g Resor- cinol dalam 100 ml HCl encer perbandingan 1HCl : 3 akuades. 12.3.3 Pembuatan bahan pewarna Bahan pewarna digunakan untuk mewarnai sampel atau menentu- kan akhir dari suatu reaksi kimia. Beberapa bahan pewarna yang umum digunakan adalah : a Asetokarmin Bahan pewarna asetokarmin di- gunakan untuk mewarnai jaringan tumbuhan. Pewarna ini dibuat dengan melarutkan 0.5 g serbuk karmin sebaiknya lebih dalam 45 ml asam asetat glasial dan 55 ml air. Panaskan hingga mendi- dih selama 2-4 menit. Dinginkan dan kemudian saring. Tambah- Di unduh dari : Bukupaket.com Analisis Kimiawi Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan 236 kan 1- 2 tetes ferri klorida yang dilarutkan dalam asm klorida 50 5 g FeCl 3 dalam 50 ml asam asetat glasial, dan 50 ml air destilasi. b Aseto orsein Bahan pewarna ini memiliki fung- si sama seperti asetokarmin, yai- tu sebagai pewarna jaringan tum- buhan. Aseto orsein dibuat de- ngan melarutkan 1-2 g orsein dalam 45 ml asam asetat glasial panas hampir mendidih. Di- nginkan dan selanjutnya tambah- kan 55 ml air. Aduk dengan baik dan saring. c Anilin biru Anilin biru dapat digunakan untuk mewarnai miselium jamur. Larut- an ini dibuat dengan melarutkan 2 g zat warna anilin dalam 100 ml air. d Carbol Fuchsin, Ziehl Larutan carbol fuchsin dapat di- gunakan untuk mewarnai bakteri dan sel. Pembuatan carbol fuch- sin dilakukan dengan melarutkan 0.3 g basic fuchsin dalam 10 ml etanol 95. Tambahkan 100 ml larutan fenol 5 dibuat dengan melarutkan 5 g fenol dalam 95 ml akuades. e Eosin Pewarna eosin cukup baik digu- nakan untuk mewarnai protozoa. Pewarna ini dibuat dengan mela- rutkan 5 g eosin ke dalam 100 ml. f IodineLugol Pewarna iodinelugol cukup efek- tif digunakan untuk mewarnai bakteri. Untuk membuat pewar- na iodine atau lugol, larutkan 2 g kristal iodium dalam larutan kali- um iodida dibuat dengan mela- rutkan 3 g KI dalam 300 ml air. g Metil biru Pewarna metil biru digunakan un- tuk mewarnai protozoa. Pewarna metil biru dibuat dengan melarut- kan 0.5 g zat warna dalam 100 ml etanol 95. Larutan ini dibiarkan selama 2-3 hari dan sekali-kali diaduk. Saring dan simpan hing- ga saatnya digunakan. h Metil merah atau jingga Metil jingga adalah pewarna yang dapat digunakan untuk mewarnai protozoa. Pewarna ini dibuat de- ngan melarutkan 0.02 metil merah atau jingga dalam air. i Safranin Keberadaan bakteri dapat dike- tahui dengan pewarnaan Gram menggunakan safranin. Pewar- na ini dapat dibuat dengan me- larutkan 0.25 g safranin O dalam 10 ml etanol 95. Tuangkan larutan ini ke dalam 90 ml air. 12.3.4 Pemeriksaan larutan stok Larutan stok diperlukan dalam analisis kimiawi. Larutan stok ada yang bisa disimpan lama, na- mun ada yang masa simpannya singkat. Beberapa larutan stok Di unduh dari : Bukupaket.com Analisis Kimiawi Pengawasan Mutu Bahan Produk Pangan 237 harus tersedia dalam bentuk se- gar, sehingga baru dibuat sesaat sebelum digunakan. Dengan demikian, perlu dilakukan peme- riksaan secara rutin, sehingga larutan stok yang digunakan dalam analisis kimiawi belum kadaluarsa. Larutan stok yang ternyata sudah kadaluarsa se- baiknya segera di-buang dan diganti dengan larutan sejenis yang baru.

12.4 Standarisasi