18 dipimpinnya. Kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan
atau ukuran dalam menetapkan bagian mana yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum
dan peningkatan mutu pendidikan.
c. Pendidik
Kalangan konstruktivis dalam Smaldino 2011: 54 meyakini bahwa guru merupakan fasilitator penting bagi siswa, yang
memberikan mereka penduan di sepanjang pengalaman belajar mereka. Dalam Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang guru
dan dosen bahwa profesi guru merupakan pekerjaan bidang khusus yang likasanakan berdasarkan prinsip, meiliki bakat, minat,
komitmen, kualifikasi akademik, tanggung jawab, memiliki kesempatan mengembangkan profesinya. Guru atau pendidik
memiliki peranan sangat penting dalam proses pembelajaran di mana pendidik harus terus meningkatkan kualitasnya dalam dunia
pendidikan. Peranan pendidik tidak hanya terbatas sebagai pengajar
penyampai ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai pembimbing, pengembang, dan pengelola kegiatan pembelajaran yang dapat
memfasilitasi kegiatan belajar peserta didik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Gagne dalam M. Hosnan 2014: 167-
168, peran pendidik meliputi tiga hal seperti; 1 sebagai Designer of Instruction perancang pengajaran, 2 Manager of Instruction
19 pengelola pembelajaran, 3 Evaluator of Student Learning penilai
prestasi belajar siswa.
d. Peserta Didik
Peserta didik merupakan anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pembelajaran pada jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Menurut Dwi Siswoyo 2007: 87 mengemukakan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat
yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pendidikan. Kalangan konstruktivis dalam Smaldino 2011: 54
menyatakan bahwa para pembelajar peserta didik harus memiliki peran aktif dalam proses belajar; bahwa mereka bukanlah wadah
yang harus diisi, melainkan pengatur dari proses belajar mereka sendiri.
e. Materi
Materi atau bahan belajar merupakan hal-hal pokok yang perlu disampaikan oleh pengajar dan perlu dipelajari oleh peserta didik
untuk mencapai
ketrampilan akhir
yang menjadi
tujuan pembelajaran. Wina Sanjaya 2012: 153, menyatakan bahwa;
Materi merupakan
komponen kedua
dalam sistem
pembelajaran. Materi merupakan salah satu faktor penentu keterlibatan peserta didik. Jika materi pelajaran yang diberikan
menarik, kemungkinan besar keterlibatan peserta didik akan tinggi. Sebaliknya, jika materi pelajaran tidak menarik,
keterlibatan peserta didik akan rendah atau bahkan akan menarik diri dari proses pembelajaran.
20 Materi berfungsi sebagai bahan yang digunakan dalam proses
pembelajaran, menambah dan memperluas pengetahuan peserta didik serta menjadi dasar pengetahuan kepada peserta didik untuk
pembelajaran lebih lanjut. Materi juga berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan belajar dan membangun
kemampuan untuk melakukan penilaian kepada para peserta didik atas hasil pembelajaran yang dicapai.
f. Metode