119 perlu dikaji ulang, karena orang lapangan merasa kerepotan untuk
memenuhi aturan yang ada. Jika menjalankan pembelajaran sesuai dengan konsep dan prosedur pada buku, keadaan di lapangan tidak
memungkinkan untuk mengikuti aturan tersebut. Pendidik menjadi kurang leluasa untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif.
c. Alokasi Waktu
Kendala yang terjadi pada pelaksanaan model pembelajaran konstruktivistik dalam Kurikulum 2013 di SD Muhammadiyah
Condongcatur selanjutnya yaitu pada alokasi waktu belajar. Banyaknya aktivitas belajar peserta didik yang dituntut dalam materi
pembelajaran di buku tidak pas dengan waktu yang dialokasikan. Hal ini seperti yang disampaikan oleh pendidik dalam
wawancaranya dengan peneliti sebagai berikut: Bu Ratna:
“Buku yang belum lengkap, waktu yang terbatas sementara materi yang harus dikuasi terlalu
banyak. Kemudian kedalaman materi kurang seperti materi yang di buku tematik dan format
penilaian yang rumit”.
60
Dalam observasi yang peneliti lakukan tampak beberapa pendidik tidak menyampaikan beberapa point penting, terutama pada
saat kegiatan pembuka dan penutup pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan pendidik menyesuaikan waktu yang dialokasikan
dengan padatnya struktur materi dan kegiatan belajar peserta didik. Jika semua dilaksanakan sesuai konsep dan prosedur yang ada, maka
60
Wawancara 5: Senin, 13 April 2015.
120 aktivitas belajar peserta didik pada kegiatan inti akan berkurang.
Pendidik khawatir pembelajaran menjadi tidak efektif. Untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik agar bisa menguasai
materi pembelajaran dengan baik dan optimal harus memerlukan waktu yang cukup.
d. Format Penilaian
Kendala yang terjadi pada pelaksanaan model pembelajaran konstruktivistik dalam Kurikulum 2013 di SD Muhammadiyah
Condongcatur yang terakhir yaitu terdapat pada format penilaian. Peneliti menemukan kendala pada format penilaian yaitu saat
observasi awal. Pada saat itu Bu Eva menunjukan laporan hasil studi siswa dalam bentuk raport. Bu Eva menunjukan bagaimana cara
memasukan nilai siswa, menganalisis nilai secara kualitatif dan kuantitatif. Selain Bu Eva, peneliti juga menemukan hampir semua
guru mengeluh pada format penilaian. Berdasarkan hasil wawancara, semua narasumber atau
pendidik juga menyatakan bahwa penilaian pada Kurikulum 2013 masih menjadi permasalahan. Format penilaian dirasa masih kacau
dan rumit. Berikut ini hasil wawancara peneliti dengan beberapa pendidik:
Bu Eva: “Yang masih jadi masalah utama ya penilaiannya
mas. Ini kan tematik integral, tidak kelihatan mana yang IPA dan IPS, di raport sendiri harus
per mata pelajaran. Jadi kita harus kerja dua kali, harus memilih lagi per mapel, milih KD juga, nah
itu nanti di raport masih harus diangkakan lagi
121 nilainya. Kalau yang bener kan nilai di raport
berbentuk deskrispi, tapi permintaan orang tua kan maunya ada yang angka juga biar tau nilainya
anaknya gimana. Tidak ada rankingnya juga”.
61
Hal serupa dikemukakan oleh pendidik lain, sebagai berikut: Pak Eko:
“Sulitnya itu di perangkat penilaian yaitu harus per KD, analisis butir personal, jumlah sola per
KD 3-4 dari Dinas sulit untuk dinilai.
62
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa selain kendala kultural dan struktural terdapat kendala lain
yang dialami pada pelaksanaan model pembelajaran konstruktivistik dalam Kurikulum 2013 di SD Muhammadiyah Condongcatur,
peneliti menemukan adanya kendala pada; pemahaman pendidik yang tidak semua memahami konsep atau prosedur pembelajaran
Kurikulum 2013 dengan baik, kedalaman materi yang kurang, alokasi waktu yang tidak mencukupi untuk semua aktivitas belajar
peserta didik, serta proses penilaian yang rumit.
B. Pembahasan
1. Pelaksanaan Model Pembelajaran Konstruktivistik dalam
Kurikulum 2013 di SD Muhammadiyah Condongcatur
Pelaksanaan model
pembelajaran konstruktivistik
dalam Kurikulum 2013 di SD Muhammadiyah Condongcatur meliputi tiga
kegiatan yaitu; kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Hal yang perlu disiapkan pendidik SD Muhammadiyah
61
Wawancara 2: Rabu, 08 April 2015.
62
Wawancara 4: Sabtu 11 April 2015.