Tinjauan tentang Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

63 d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

D. Tinjauan tentang Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Bagi anak-anak usia sekolah dasar, kehidupannya lebih dekat dengan dimensi kognitif dan sosial orang dewasa dibandingkan dengan tahap perkembangan awal kanak-kanak sebelumnya. Bagian terbesar perkembangan dalam masa usia sekolah dasar adalah berpartisipasi penuh dalam dunia sosial. Menurut Thomas Armstrong 2011: 153, semua anak, terutama pada tingkat SD, memiliki kebutuhan untuk mengetahui alam semesta sebagai fokus perkembangan utama mereka. Pendidikan tingkat dasar mengkhususkan kegiatan belajar untuk mengetahui alam semesta. Piaget dalam Thomas Armstrong 2011: 154 mengurai bahwa sekitar usia 7-12 tahun, anak mulai memasuki cara berfikir operasional konkret. Mereka mampu membangun konsep massa, mengurai kata, berfikir sambil membaca dan mendengarkan guru. Anak-anak usia sekolah dasar memasuki partisipasi secara aktif dalam dunia sosial yang sibuk dan sekarang mereka dapat berfikir tentang dunia serta mereka haus akan pengetahuan tentang dunia ini. Ada perasaan yang mendesak dan kegairahan yang meluap terhadap dunia ini. Kepekaan ini sebagai “ketekunan” dorongan untuk mengungkap, menemukan, mencipta 64 dan menjelajah. Menurut Erik Erikson dalam Thomas Armstrong 2011: 158, anak- anak usia ini dikatakan “ecstatic matists manusia pragmatis yang sangat bergairah”. Inilah saat yang tepat untuk memperkenalkan atat berteknologi tinggi seperti televisi, kaset video bahkan internet guna membuka jendela baru bagi anak-anak untuk menjelajah ke dunia luas. Kegiatan-kegiatan di bawah ini sebenarnya membatasi kegairahan anak-anak akan dunia, dan mungkin menanamkan keyakinan bahwa mereka tak berharga sebagai penjelajah ilmu. 1. Penekanan Berlebihan pada Kemampuan Membaca, Menulis, dan Matematika. 2. Program Pengajaran Tertulis. 3. Pembelajaran Berbasis Fakta. 4. Buku Pelajaran dan Lembar Kerja. Pengalaman tertinggi dalam belajar adalah interaksi antara manusia dan dunia yang penuh makna dan antusiasme, bukan sekedar mencapai nilai tes tertinggi. 1. Program Microsociety menuntun siswa belajar dengan menerapkan pengetahuan melalui membangun masyarakat mini dalam sekolah. 2. Pendidikan berbasis komunitas. 3. Sekolah Montessori yaitu memberikan kebabasan pada anak-anak untuk memilih aktifitas yang ingin mereka pelajari dan 65 menghabiskan waktu yang diperlukan untuk menguasai keterampilan dan pengetahuan tentang dunia. 4. Kemitraan antara Sekolah dan Museum Anak-Anak. Pandangan kontruktivistik menyatakan proses mengkontruksi pengetahuan melalui interaksi dengan objek dan lingkungan, misalnya dengan melihat, mendengar, menjamah, membau, atau merasakan seseorang dapat memahami sesusatu. Semakin banyak seseorang berinteraksi dengan objek dan lingkungannya, pengetahuan dan pemahamannya akan objek dan lingkungan tersebut akan meningkat dan lebih rinci.

E. Kaitan Pelaksanaan Model Pembelajaran Konstruktivistik dengan

Dokumen yang terkait

PROBLEMATIKA GURU DALAM PENILAIAN PEMBELAJARANKURIKULUM 2013 DI SD MUHAMMADIYAH Problematika Guru dalam Penilaian Pembelajaran Kurikulum 2013 di SD Muhammadiyah 24 Surakarta Tahun 2016/2017.

0 2 17

PROBLEMATIKA GURU DALAM PENILAIAN PEMBELAJARANKURIKULUM 2013 DI SD MUHAMMADIYAH Problematika Guru dalam Penilaian Pembelajaran Kurikulum 2013 di SD Muhammadiyah 24 Surakarta Tahun 2016/2017.

0 4 16

KESIAPAN GURU DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI I GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI Kesiapan Guru Dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013 Di SD Negeri I Girimarto Kabupaten Wonogiri.

0 2 17

PERSEPSI GURU TERHADAP IMPLEMENTASI PEMBELAJARANTEMATIK INTEGRATIF KURIKULUM 2013 DI SD MUHAMMADIYAH 24 Persepsi Guru Terhadap Implementasi Pembelajaran Tematik Integratif Kurikulum 2013 Di SD Muhammadiyah 24 Surakarta.

0 4 15

PERSEPSI GURU KELAS RENDAH TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013 DI SD Persepsi Guru Kelas Rendah Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 di SD Negeri Se-Kelurahan Ngringo Kecamatan Jaten Karanganyar.

0 2 16

PERSEPSI GURU KELAS RENDAH TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013 DI SD Persepsi Guru Kelas Rendah Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 di SD Negeri Se-Kelurahan Ngringo Kecamatan Jaten Karanganyar.

0 2 16

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN DAUR ULANG SAMPAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI GIWANGAN YOGYAKARTA.

0 2 271

MODEL PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013

0 1 8

INA- MODEL PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013

0 0 32

Model Konstruktivistik Pada Pembelajaran. pdf

0 0 9