113 pengetahuan yang mereka terima di sekolah kemudian
dilanjutkan di rumah, baik melalui interaksi dengan lingkungan, kelompok sosial, maupun secara individu dapat tercipta dengan
baik.
b. Kendala Struktural
Selain kendala kultural, peneliti juga menemukan beberapa kendala struktural yang dialami pada pelaksanaan model
pembelajaran konstruktivistik dalam Kurikulum 2013 di SD Muhammadiyah Condongcatur. Berdasarkan hasil observasi terdapat
beberapa kendala struktural, diantaranya adalah sebagai berikut; Di ruang guru terlihat para pendidik sibuk dengan kegiatannya
masing-masing. Hal tersebut terjadi tidak hanya pada saat jam istirahat, namun juga terjadi pada saat jam pergantian kelas atau
mata pelajaran. Kesibukan yang dilakukan para pendidik tersebut dikarenakan para pendidik harus menyiapkan tugas-tugas dan
kewajibannya sebagai seorang pendidik selain mengajar di kelas. Ada beberapa pendidik yang terlihat sedang mengerjakan laporan
atau jurnal harian, ada yang sedang menerima laporan hasil belajar dari peserta didik.
Tugas-tugas atau kewajiban yang harus dilaksanakan pendidik SD Muhammadiyah Condongcatur selain mengajar, sebagai berikut:
1. Guru masuk maksimal pukul 06.20, pulang pukul 14.00 keculai bagi yang piket masuk sebelum pukul 06.00 dan
114 pulang setelah pukul 14.30. Bagi yang piket dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu menyambut kehadiran peserta didik di bagian barat dan bagian timur. Mereka
menerima salam dan jabat tangan dari setiap peserta didik. 2. Guru
harus mengerjakan
tugas administrasi
dan pengawasan kepada siswa selama jam pelajaran maupun
di luar jam pelajaran. Para guru diharuskan untuk melakukan pemantauan secara bersama-sama terhadap
semua perilaku peserta didik selama berada di lingkungan dan di sekitar sekolah. Mereka harus memberikan teguran
dengan cara yang bijak ketika mendapati ada peserta didik yang melakukan perbuatan atau perilaku yang dipandang
tidak sesuai atau menyimpang dari kebijakan sekolah dan ajaran Islam.
3. Menyerahkan Rencana Pembelajaran setiap minggu dan disetujui Kepala Sekolah.
4. Melakukan pembinaan afektif pada siswa di luar jam pelajaran. Para guru, tanpa terkecuali guru mata pelajaran
apa pun, untuk senantiasa melakukan pembinaan dan mengarahkan perilaku setiap peserta didik selama berada
di lingkungan dan sekitar sekolah. 5. Menyususn silabi pelajaran per semester.
115 6. Aktif mengikuti program rutin mingguan, yaitu program
pembinaan rohani dan pengembangan ilmu, yang secara rutin dilaksanakan setiap hari Jumat pukul 13.30-15.00
WIB, yang diampu oleh pakar pendidikan dan persyarikatan Muhammadiyah.
7. Aktif mengikuti program rutin semester, yaitu seminar dan pelatihan untuk pengembangan wawasan dan pengayaan
pendidikan terbaru bagi tenaga pendidik atau guru. Biasanya dilaksanakan pada minggu pertama liburan
semester, seperti; pelatihan Kurikulum 2013, pelatihan AMT Achievment Motivation Training, pelatihan
Komputer Multimedia,
pelatihan Leadership
atau Kepemimpinan, dan lain-lain yang sesuai dengan dunia
pendidikan. Banyaknya tugas-tugas pendidik di luar kegiatan belajar
mengajar juga disampaikan oleh Bapak Yudi Wardana dalam wawancaranya dengan peneliti sebagai berikut:
“Tugas guru selain mengajar tentunya membuat RPP, silabi, rancangan pembelajaran, menyiapkan media pembelajaran,
membuat laporan pembelajaran atau jurnal harian, itu kaitannya dengan administrsi nanti. Selian itu dalam persiapan
lomba-lomba guru juga harus mendampingi dan membimbing peserta didik yang mewakili sekolah untuk mengikuti lomba
atau olimipade. Guru juga wajib mengikuti pelatihan-pelatihan baik yang diadakan dinas, maupun dari sekolah sendiri, serta
mengikuti kegiatan-
kegiatan yang diselenggarakan sekolah”.
54
54
Wawancara 8: Senin, 20 April 2015.
116 Selain kendala kultural dan struktural, peneliti juga menemukan
beberapa kendala yang terjadi pada pelaksanaan model pembelajaran konstruktivistik dalam Kurikulum 2013 di SD Muhammadiyah
Condongcatur, sebagai berikut:
a. Tingkat Pemahaman Pendidik