139 empiris. Ia berlatih dari transfer pasif ke penyelesaian masalah dan
penemuan aktif. Kendala kultural yang terjadi saat pelaksanaan pembelajaran terdapat pada:
1. Proses Pembelajaran
Hasil penelitian menunjukan bahwa kultur proses pembelajaran
yang tercipta
di SD
Muhammadiyah Condongcatur
pada pelaksanaan
model pembelajaran
konstruktivistik dalam Kurikulum 2013 yaitu, melalui interaksi dalam jaringan sosial yang terbentuk baik dalam budaya kelas
maupun di luar kelas. Namun dalam pelaksaannya di setiap kelas terdapat kecenderungan yang sama di mana belum
ditemukan proses pembelajaran yang terbentuk di luar kelas. Proses pembelajaran lebih dominan terbentuk di dalam kelas.
Interaksi belajar yang terjadi masih sempit terbatas pada ruang kelas saja antara pendidik dan peserta didik maupun peserta
didik dengan peserta didik atau sebaliknya. Kendala kultural pada proses pembelajaran yang terjadi
salah satunya karena pembelajaran di luar kelas memerlukan manajemen waktu yang baik. Pendidik lebih mengejar materi
yang setiap pertemuan belajar harus selesai saat itu juga. Jika pembelajaran di luar kelas membutuhkan waktu yang lebih
untuk mengkondisikan peserta didik, hal itu dikhawatirkan
140 tujuan pembelajaran dan semua aktivitas belajar peserta didik
tidak tercapai dengan efektif dan efisien. Untuk menciptakan kultur pembelajaran yang sesuai
dengan pelaksanaan model pembelajaran konstruktivistik dalam Kurikulum 2013, idealnya kegiatan belajar mengedepankan
kebebasan peserta didik untuk mengkontruksi pengetahuannya dengan berbagai kegiatan. Interkasi dalam jaringan sosial baik
dalam budaya kelas maupun di luar kelas harus sering dilakukan. Aktivitas diskusi dan kerjasama dalam memecahkan
permasalahan lebih ditingkatkan.
2. Peran Peserta Didik
Berdasarkan hasil penelitian peran peserta didik SD Muhammadiyah Condongcatur dalam pembelajaran Kurikulum
2013 yaitu, sebagai aktor dalam pembelajaran. Peserta didik secara aktif berpikir dan menyusun pemahaman dengan
melakukan aktivitas belajar seperti; mengamati, menanya, mencoba, menganalisi serta mengkomunikasikan materi yang
mereka pelajari. Namun masih ada kecenderungan yang sama pada karakter peserta didik yaitu, masih belum terbiasa untuk
bertanya, takut untuk bertanya, tidak mengamati jika tidak diminta pendidik, enggan untuk menyampaikan pendapatnya,
dan lebih sering menunggu perintah pendidik atau bahkan sibuk dengan kegitannya sendiri. Karakter peserta didik tersebut masih
141 menjadi kendala kultural pada peran peserta didik dalam
pembelajaran. Untuk menciptakan kultur peserta didik yang sesuai
dengan teori pelaksanaan model pembelajaran konstruktivistik dalam Kurikulum 2013, peran peserta didik dalam pembelajaran
harus lebih dominan. Peserta didik sebagai aktor dalam pembelajaran mempunyai karakter yang kritis, mau bertanya
tanpa diminta, fokus dalam belajar, memegang kendali belajar, secara aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir, penyusunan
konsep, dan memberi makna pada hal-hal yang sedang dipelajari.
3. Peran Pendidik