12
BAB II KAJIAN TEORI
A. Tinjauan tentang Belajar dan Pembelajaran
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh ilmu akibat dari interaksi dengan sumber belajar. Menurut
pandangan behavioristik dalam C. Asri Budiningsih 2005: 30, seseorang dikatakan telah belajar jika ia telah mampu menunjukan
perubahan tingkah laku. Asumsi teori ini mengakui pentingnya masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa
respons. Sedangkan apa yang terjadi di antara stimulus dan respons dianggap tidak penting diperhatikan sebab tidak bisa diamati dan diukur.
Pengertian belajar menurut teori kognitif dalam C. Asri Budiningsih 2005: 51 adalah perubahan presepsi dan pemahaman, yang
tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur. Asumsi teori ini adalah setiap peserta didik telah memiliki pengetahuan
pengalaman yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang dimilikinya. Dengan kata lain, teori belajar kognitif lebih menekankan
pada proses pembelajaran dari pada hasil pembelajaran. Pandangan konstruktivistik dalam C. Asri Budiningsih 2005: 64 mengemukakan
bahwa belajar merupakan usaha pemberian makna oleh peserta didik kepada pengalamannya melalui asimilasi dan akomodasi yang menuju
kepada tujuan tersebut. Pembelajaran diusahakan agar dapat memberikan
13 kondisi terjadinya proses pembentukan tersebut secara optimal pada diri
peserta didik. Menurut M. Hosnan 2014: 7, belajar pada hakikatnya adalah
suatu proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu siswa. Smaldino, dkk 2011: 11 mengemukakan bahwa belajar
merupakan pengembangan pengetahuan, keterampilan, atau sikap yang baru ketika seseorang berinteraksi dengan informasi dan lingkungan.
Sedangkan menurut Mayer dalam Seels dan Richey 1994: 13 disebutkan belajar menyangkut adanya perubahan yang relatif permanen
pada pengetahuan atau perilaku seseorang karena pengalaman. Ausubel dalam Suparno 1997: 53 menyatakan bahwa belajar bermakna adalah
suatu proses belajar di mana informasi baru dihubungkan dengan sruktur pengertian yang sudah dipunyai seseorang yang sedang belajar. Teori
belajar bermakna Ausubel menekankan pentingnya peserta didik mengasosiasikan pengalaman, fenomena, dan fakta-fakta baru ke dalam
sistem pengertian yang telah dipunyai. Sudjana 1989: 28 berpendapat belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami
sesuatu. Dari definisi di atas terlihat bahwa belajar adalah suatu usaha untuk
mendapatkan perubahan tingkah laku, perubahan yang menetap sebagai hasil dari pengalaman. Dengan demikian, seseorang dikatakan belajar
apabila di dalam dirinya disadari telah terjadi perubahan tingkah laku. Perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar menurut Gagne dalam
14 M. Hosnan 2014: 6, dapat berbentuk seperti; kecakapan intelektual,
sikap, strategi kognitif, kecakapan motorik, dan informasi verbal. Dalam penelitian ini, belajar merupakan kegiatan yang dilakukan
peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan, seperti; adanya perubahan
tingkah laku, sifat perubahan relatif permanen, dan perubahan bersifat aktif. Proses belajar sebagai suatu usaha pemberian makna oleh peserta
didik kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi, akan membentuk suatu konstruksi pengetahuan yang menuju pada
kemutakhiran struktur kognitifnya.
2. Pengertian Pembelajaran