51 Vygotsky juga menyatakan bahwa potret perkembangan
manusia sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan dari kegiatan- kegiatan sosial dan budaya. Pembelajaran terjadi melalui
dialog kooperatif atau kolaboratif.
b. Kendala Struktural
Dalam Wikipedia dijelaskan bahwa fungsionalisme struktural adalah sebuah sudut pandang luas dalam sosiologi
dan antropologi yang berupaya menafsirkan masyarakat sebagai sebuah struktur dengan bagian-bagian yang saling
berhubungan. Sebuah analogi umum yang dipopulerkan Herbert Spencer menampilkan bagian-bagian masyarakat ini
sebagai “organ” yang bekerja demi berfungsinya seluruh “badan” secara wajar. Istilah ini menekankan “upaya untuk
menghubungkan, sebisa mungkin, dengan setiap fitur, adat, atau praktik, dampaknya terhadap suatu sistem yang stabil dan
kohesif.” Menurut Jumadi 2006: 1 usaha-usaha peningkatan dan
pengembangan mutu pendidikan melalui pendekatan struktural telah lama dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional
dan instansi-instansi terkait melalui berbagai intervensi seperti; Penataan berbagai komponen yang ada, pengadaan sarana
dan prasarana, berbagai reorientasi kurikuler, rekayasa sistem penyampaian informasi yang relevan dengan
tuntutan, pelatihan-pelatihan tenaga kependidikan dan sebagainya, namun hasilnya belum menggembirakan.
52 Keadaan ini sesuai dengan hasil pengamatan Gunningham dan
Gresso dalam Depdiknas 2004: 5 yang mengisyaratkan bahwa
dalam perjalanan
sejarah, usaha
peningkatan pendidikan melalui pendekatan struktural tidak berhasil
mengubah keadaan. Menurut Kotter dalam Depdiknas 2004: 5, jika toh usaha tersebut berhasil pada umumnya hanya
berlangsung dalam jangka pendek tidak permanen. Menurut Jumadi 2006: 5 kultur sekolah dapat meningkatkan
kinerja guru, siswa, kepala sekolah, karyawan, dan sekolah manakala kultur sekolah tersebut sehat, positif, solid, dan kuat. Dengan kultur
sekolah yang demikian suasana kekeluargaan, kebersamaan, kolaborasi, semangat pantang menyerah, dorongan maju, kerja keras dapat
diciptakan. John Goodlad dalam Depdiknas 2004: 6 menggambarkan alur perbaikan sekolah dengan melibatkan kultur sekolah melalui
pendekatan struktural dan kultural seperti terlihat pada gambar 1.
Gambar 1. Alur Perbaikan Sekolah dengan Melibatkan Kultur Sekolah. Sumber: Depdiknas, 2004: 5
Tampak bahwa kultur sekolah mendapat aneka intervensi struktural dan kultural, selanjutnya perubahan kultur sekolah ini meningkatkan kinerja
Aneka intervensi
struktural Kultur
sekolah
Intervensi kultural
Guru Hasil
PMB Belajar
siswa
53 guru sehingga proses belajar mengajar meningkat yang pada gilirannya
meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Tinjauan tentang Kurikulum 2013
1. Pengertian Kurikulum
Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisikan sumber belajar dan pelaksanaan pembelajaran yang diprogramkan,
direncanakan, dan dirancangkan secara sistemik sebagai pedoman dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan
pengertian kurikulum menurut UU Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1, diuraikan bahwa “Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan
belajar mengajar”. Dakir 2010: 3 memaparkan bahwa;
Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan,
direncanakan dan dirancangkan secara sistemik atas dasar norma- norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses
pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
2. Kurikulum 2013
Kemendikbud 2013: 136 menguraikan bahwa kurikulum SD MI menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif dari kelas I
sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai
mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan