69 konstruktivisme serta menerapkannya pada pembelajaran materi pokok
yang lainnya.
G. Kerangka Berpikir
Pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan belajar yang menjadikan peserta didik sebagai subjek yang berperan aktif dalam mencari
informasi dari lingkungan atau sumber belajar. Kegiatan yang meningkatkan kreativitas pendidik dalam mengajar sehingga mempermudah proses
pengkonstruksian pengetahuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ideal. Pembelajaran memberikan pengalaman belajar untuk dapat
mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki anak didik, melalui proses interaksi baik antara peserta didik satu dengan yang lain atau peserta didik
dengan pendidik, dan peserta didik dengan lingkungan. Oleh karena itu konsep pembelajaran yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran saat ini. Dalam perencanaan Kurikulum 2013, bahwa strategi pembelajaran yang
dikembangkan yaitu pembelajaran aktif dan berpusat pada peserta didik untuk mendorong keterampilan peserta didik. Tugas dari seorang pendidik dalam
Kurikulum 2013 tidak hanya mengajar, tetapi juga membelajarkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model konstruktivistik dalam
pembelajaran adalah suatu proses belajar mengajar di mana siswa sendiri aktif secara mental, membangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh
struktur kognitif yang dimilikinya.
70 Implementasi model pembelajaran konstruktivistik dalam Kurikulum
2013, untuk mencapai tujuan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran harus sesuai dengan tahapan yaitu tahap pendahuluan, tahap inti yang meliputi
mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengkomunikasikan, dan tahap penutup. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui tujuan pencapaian
pembelajaran dengan model pembelajaran konstruktivistik serta kendala kultural dan struktural pada pelaksanaannya.
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan, peneliti menggambarkan kerangka berpikir dalam skema atau peta konsep. Adapun jika digambarkan
dalam bagan, sebagai berikut; Tahapan Model Pembelajaran Konstruktivistik dalam Kurikulum 2013
Evaluasi Kendala Kultural dan Struktural Gambar 2. Kerangka Berpikir Pelaksanaan Model Pembelajaran
Konstruktivistik dalam Kurikulm 2013 Kegiatan Inti
Keg. Pendahuluan Keg. Penutup
Mengamati Menanya
Mencoba Menalar
Membuat Jejaring Input
Output
71
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran
konstruktivistik dalam Kurikulum 2013 di SD Muhammadiyah Condongcatur beserta kendala kultural dan struktural yang dialami. Menurut Nana Syaodih
2013: 54, melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan
perlakukan khusus terhadap peristiwa tersebut. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena permasalahan yang dibahas lebih banyak
mendeskripsikan, menguraikan dan menggambarkan tentang pelaksanaan model pembelajaran konstruktivistik dalam Kurikulum 2013 di sekolah
tersebut. Dalam penelitian ini dipaparkan bagaimana pelaksanaan pembelajaran
dengan model pembelajaran konstruktivistik dalam Kurikulum 2013. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer dan data
sekunder. Data primer berupa hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan para pendidik, peserta didik, dan kepala sekolah di SD
Muhammadiyah Condongcatur. Sedangkan data sekunder diambil dari catatan lapangan dan dokumentasi yang diperoleh peneliti selama observasi.