Penggunaan lahan Perekonomian desa

44

2. Tingkat pendidikan

Masyarakat desa sekitar kawasan, umumnya berpendidikan rendah. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, antara lain keterbatasan sarana pendidikan, jarak antara fasilitas pendidikan dengan pemukiman relatif jauh, serta kurangnya kesadaran orang-tua anak-anak akan manfaat dan pentingnya pendidikan. Kondisi tingkat pendidikan masyarakat disajikan pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Tingkat pendidikan masyarakat desa di sekitar kawasan TNMB No. Desa Tingkat Pendidikan orang Jumlah Belum Tidak sekolah Belum Tamat SD Tamat SD Sederajat Tamat SLTP Sederajat Tamat SLTA Sederajat Tamat Akademi PT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kab. Jember Curahnongko Andongrejo Wonoasri Curahtakir Sanenrejo Mulyorejo Pace Sidomulyo 2.350 2.934 801 2.735 2.704 756 945 684 341 9 1.025 1.258 960 4.568 3.556 4.723 2.314 2.230 5.302 2.442 1.734 1.037 1.393 1.421 324 190 809 3.203 289 157 468 167 296 36 763 1.270 159 4 265 204 41 11 31 27 13 - 14 2 5.716 5.495 8.731 10.936 5.859 6.522 6.627 7.199 9. 10. 11. Kab. Banyuwangi Sarongan Kandangan Kebonrejo 496 768 889 990 1.134 2.177 2.908 1.351 2.142 1.702 901 1.560 1.212 8 47 32 5.923 8.559 7.745 Sumber : Monografi Desa Tahun 2005

3. Penggunaan lahan

Desa Andongrejo, Curahnongko dan Curahtakir adalah desa-desa yang langsung berbatasan dengan kawasan TNMB dan luas lahan pertaniannya dibawah rata-rata, lebih kecil dari 0,2 ha, sehingga ketergantungan masyarakat terhadap sumberdaya hayati kawasan TNMB cukup tinggi dibanding desa lainnya. Masyarakat pendarung buah kedawung yang telah berlangsung secara turun temurun adalah sebagian besar berasal dari desa Andongrejo dan Curahnongko. Pola penggunaan lahan di desa sekitar TNMB disajikan pada Tabel 5 berikut. 45 Tabel 5. Pola penggunaan lahan di desa sekitar kawasan TNMB No. Desa Jumlah KK Jenis dan luas penggunaan lahan Ha Ha KK Sawah Bangun- an Tambak Kolam Kebun Rakyat Tegal Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kab. Jember Curahnongko Andongrejo Wonoasri Curahtakir Sanenrejo Mulyorejo Pace Sidomulyo 1.716 1.311 2.558 3.367 1.633 3.321 5.863 2.817 60,27 60,17 - 234,00 175,65 15,00 103,00 150,00 105,20 33,51 127,20 139,00 89,20 73,00 190,00 112,00 - - - - - - 2,00 1,00 - 2,50 - - - - - - 153,42 170,02 248,37 177,18 267,17 1.874 468,00 639,00 318,89 266,20 375,57 550,18 532,02 1.962,00 763,00 902,00 0,186 0,203 0,147 0,163 0,326 0,591 0,130 0,320 Sumber : Monografi Desa Tahun 2005

4. Perekonomian desa

Masyarakat di desa-desa sekitar kawasan sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, buruh tani, pekerja kebun, pencari hasil hutan, industri rumah tangga, dan pedagang. Lebih dari 70 masyarakat sekitar kawasan hidup sebagai petani atau buruh tani dengan luas pemilikan lahan rata- rata sebesar 0,204 HaKK. Desa-desa tersebut masih belum mempunyai saluran irigasi teknis sehingga sawah-sawahnya hanya menggantungkan pengairannya dari air hujan sawah tadah hujan. Jenis mata pencaharian masyarakat sekitar kawasan dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini. Tabel 6. Jenis mata pencaharian penduduk desa sekitar kawasan TNMB No Desa Jenis Mata Pencaharian Penduduk orang Jum- lah Petani Peda- gang PNS ABRI Pertu- kangan Nela yan Jasa Lain- lain Pemilik Buruh 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kab. Jember Curahnongko Andongrejo Wonoasri Curahtakir Sanenrejo Mulyorejo Pace Sidomulyo 1.540 1.230 3.786 1.136 1.808 304 661 260 1.211 1.269 2.177 657 1.906 1.693 3.335 1.410 42 280 447 280 308 153 177 210 54 10 46 47 43 32 52 67 0216 301 166 71 109 26 40 39 - 53 - - - - - - 35 5 17 38 8 29 25 30 203 1.664 398 1.291 143 1.084 1.573 80 3.301 4.812 7.031 3.520 4.325 3.321 5.863 2.817 9. 10 11 Kab.B.wangi Sarongan Kandangan Kebonrejo 982 3.148 614 1.102 1.438 2.995 39 109 94 112 45 42 19 35 - 235 3 - 16 20 4 896 176 2.075 3.401 4.974 5.824 Sumber : Monografi Desa Tahun 2005 5. Budaya masyarakat Budaya masyarakat sekitar kawasan umumnya dipengaruhi oleh budaya etnis Jawa dan Madura. Agama Islam merupakan agama mayoritas yang dianut oleh masyarakat sekitar dengan nuansa Islam tradisional yang kental Nahdatul 46 Ulama. Mulai tahun 1977 ada tradisi tahlilan, dzibaan, barzanji dan arisan yang dilakukan masyarakat di langgar setiap malam Jumat. Kesenian tradisional yang berkembang antara lain adalah Jaranan Kepang dan kesenian Kerawitan. Kegiatan gotong royong masyarakat masih tumbuh, yang terlihat antara lain kebiasaan “sambatan” yaitu kegiatan membantu dalam membangun rumah kerabattetangga atau hajatan tanpa upah pada saat membangun rumah para kerabat dan budaya bersih desa dan setiap ada perkawinan Riyanto, 2005.

B. Sejarah Masyarakat Pendarung

Dokumen yang terkait

Beberapa Aspek Ekologi Kedawung (Parkia timoriana (DC.) Merr) di Taman Nasional Meru Betiri Jawa Timur

0 7 63

Status Rizobwm Dan Cendawan Mikoriza Arbuskula (Cma) Pada Kedawung (Parkia Timoriana (Dc.) Merr.) Di Taman Nasional Meru Betiri Jawa Timur

0 16 58

Sikap masyarakat dan konservasi suatu analisis kedawung sebagai stimulus tumbuhan obat bagi masyarakat, kasus di Taman Nasioal Meru Betiri

0 3 224

Pengetahuan Masyarakat Dan Konservasi Kedawung (Parkia timoriana (DC.) Merr.) Di Taman Nasional Meru Betiri

0 10 61

Bioecological of kedawung (Parkia timoriana (DC) Merr.) medicinal plant in natural forest Meru Betiri National Park

0 18 9

Sikap Masyarakat Dan Konservasi Suatu Analisis Kedawung (Parkia timoriana (DC) Merr.) Sebagai Stimulus Tumbuhan Obat Bagi Masyarakat, Kasus Di Taman Nasional Meru Betiri

1 53 458

Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Kesesuaian Habitat Kedawung (Parkia timoriana (D.C) merr) di Taman Nasional Meru Betiri Jawa Timur

0 14 87

Sikap masyarakat dan konservasi suatu analisis kedawung (Parkia timoriana (DC) Merr.) sebagai stimulus tumbuhan obat bagi masyarakat, kasus di Taman Nasioal Meru Betiri

0 9 385

Community’s Attitudes and Conservation: An Analysis of of Kedawung (Parkia timoriana (DC.) Merr.), Stimulus of Medicinal Plant for the Community, Case in Meru Betiri National Park

0 12 11

PEMANFAATAN TuMBuHAN OBAT OlEH MASYARAkAT DI SEkITAR TAMAN NASIONAl MERu BETIRI Utilization of medicinal plants by people around of Meru Betiri National Park

0 0 10