81 yang bermanfaat, seperti masyarakat hutan TNMB. Maka proses trial and error
pada masyarakat Afrika jauh lebih intensif terjadi dan dalam waktu panjang.
b. Stimulus alamiah Kelangkaan
. Sinyal alamiah tentang kelangkaan, kondisi populasi dan regenerasi kedawung secara menyeluruh tidak menjadi informasi bagi masyarakat,
sehingga sinyal ini tidak menjadi stimulus bagi masyarakat untuk aksi konservasi. Masyarakat tidak menyukai kehidupan kedawung yang bersifat soliter,
tidak bisa hidup berdekatan dengan sesama jenisnya. Hal ini ditunjukkan dengan pernyataan “kedawung yang anakannya tidak bisa tumbuh menjadi besar di
sekitar pohon induknya”, bahwa masyarakat tidak suka dengan kondisi dan sifat kedawung ini. Begitu juga masyarakat tidak memahami sinyal tentang sulitnya
menjumpai anakan pohon kedawung di hutan alam sebagai informasi dan pertanda ancaman kelangkaan, sehingga sinyal ini tidak menjadi stimulus bagi
sikap untuk aksi konservasi. Masyarakat menyukai pohon kedawung dewasa yang jumlahnya jauh lebih banyak dibanding pohon yang muda atau anakannya.
Artinya mereka tidak memahami sinyal ini sebagai informasi kelangkaan, mereka hanya fokus aspek ekonomi jangka pendek, yaitu kepada pohon kedawung
dewasa yang bisa berbuah terkini. Sikap masyarakat terhadap stimulus ini untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada Gambar 18 berikut ini.
Keterangan No
Pernyataan stimulus kedawung: kondisi populasi dan regenerasinya
Skor rata2 Sikap
14 Anakan kedawung sangat jarang menjadi besar di sekitar pohon induknya.
2,7
-
15 Pohon kedawung muda sangat jarang ditemukan di kawasan hutan alam.
3,1
-
16 Anakan kedawung hanya tumbuh di tempat terbuka terkena sinar matahari.
4,3
+
17 Pohon dewasa jauh lebih banyak dibanding pohon mudanya di hutan
1,4
-
Rata-rata 3
-
+ = sangat suka atau sukasetuju 3,9 ;
-
= tidak suka atau kurang sukasetuju 3,8
Gambar 18. Sikap masyarakat terhadap stimulus tentang kelangkaan kedawung
Stimulus kedawung yg terkait sikap masyarakat : 16
Stimulus kedawung: Kondisi populasi dan
regenerasi yang belum terkait sikap
masyarakat 14, 15 dan 17
Sikap Masyarakat
82 Berdasarkan analisis data ternyata bahwa masyarakat kelas umur diatas 40
tahun lebih memahami kondisi populasi kedawung yang sudah menuju langka. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa tidak terjadi keberlanjutan pengetahuan
tentang konservasi dari masyarakat lebih tua kepada masyarakat yang lebih muda. Berdasarkan hal di atas, maka penyuluhan dan pendampingan tentang konservasi
kedawung perlu diprioritaskan pada kelompok masyarakat umur 40 tahun. Fungsi ekologis.
Berdasarkan 5 pernyataan stimulus kedawung, ada 4 pernyataan yang dipahami dan disukai masyarakat, seperti pernyataan stimulus
nomor 9, 10, 11 dan 12, seperti dapat dilihat pada Gambar 19. Pernyataan stimulus 13 direspon negatif oleh masyarakat, yaitu pernyataan “buah kedawung
yang muda dimakan satwa lutung”. Masyarakat umumnya tidak suka dan tidak rela buah kedawung muda dimakan satwa budeng, karena akan mengurangi hasil
panenannya. Ini artinya, stimulus nilai ekologis yang berbenturan dengan stimulus nilai ekonomi, maka sikap masyarakat akan lebih berpihak kepada nilai ekonomi.
Penelitian menunjukkan bahwa kedawung secara alami hidup berdampingan dengan berbagai spesies tumbuhan, yaitu sekitar 75 diantaranya
adalah termasuk spesies tumbuhan obat. Keanekaragaman tumbuhan obat tersebut berupa pohon, liana, perdu maupun tumbuhan bawah. Masyarakat memahami
kedawung dapat memberi kehidupan kepada jenis tumbuhan lain. Sinyal dari karakteristik kedawung ini dapat dijadikan informasi bagi masyarakat, sehingga
menjadi stimulus bagi sikap masyarakat untuk aksi konservasi.
Keterangan No
Pernyataan stimulus kedawung tentang nilai fungsi ekologis
Skor rata2 Sikap
9 Kedawung banyak tumbuh di lereng bukit yang terjal
4,4
+
10 Kedawung adalah pohon tertinggi pengayom tumbuhan lainnya di hutan
4,9
+
11 Kedawung yang sedang berbunga banyak didatangi lebah madu.
4,6
+
12 Kedawung menggugurkan daunnya sebanyak 1 atau 2 kali setiap tahun.
4,4
+
13 Buah kedawung yang muda dimakan satwa budeng
1,8
-
Rata-rata 4,0
+
+ = sangat suka atau sukasetuju 3,9 ;
-
= tidak suka atau kurang sukasetuju 3,8
Gambar 19. Sikap masyarakat yang terkait stimulus fungsi ekologis kedawung
Sikap masyarakat yang terkait dengan
stimulus : 9,10, 11 dan 12
Stimulus kedawung: Nilai fungsi ekologis, yang
tidak terkait dengan sikap masyarakat : 13
83 Contoh beberapa spesies tumbuhan obat tingkat pohon yang ada antara
lain: bendo Artocarpus elasticus Rein Ex Bl., timo Kleinhovia hospita L, gundang Ficus variegata Bl., waru Hibiscus tiliaceus L., winong Tetrameles
nudiflora R.Br., glintungan Bischofia javanica Bl., suren Toona sureni Bl. dan lain-lain Mirwan, 1995; Sihotang, 1996; Dewi, 1999; Rinekso, 2000; Winara,
2001; Iskandar, 2003. Masyarakat pendarung menyadari fungsi pohon kedawung dapat
mencegah erosi dan longsor. Menurut mereka seperti yang diungkapkan oleh Mbah Setomi sebagai berikut:
Pohon kedawung sangat jarang tumbuh di tempat datar di hutan dan umumnya pohonnya punya tamping banir. Pohon kedawung berperan
sebagai penjaga longsor serta tumbuh banyak dilereng-lereng bukit, karena dia perlu sinar matahari. Kedawung pohon paling tinggi dan lurus, tapi
kalau pohon apak beringin tumbuh lebih dulu, maka kedawung akan kalah atau pohon kedawungnya bisa berbelok mencari sinar matahari. Dia
setuju dan semangat sekali kalau kedawung dilestarikan di hutan, termasuk juga pohon joho.
Begitu juga masyarakat memahami dan menyukai pohon kedawung karena dapat berfungsi menyuburkan tanah di sekitar tempat tumbuhnya dengan guguran
daunnya secara serentak sebanyak 1 atau 2 kali dalam satu tahun. Kalimat lain yang diucapkan dengan penuh kebanggaan oleh Mbah Setomi adalah :
Saya suka dan bangga dengan pohon kedawung. Kedawung menyediakan pupuk untuk menyuburkan tanah hutan dan sangat bermanfaat bagi jenis
tumbuhan lain yang ada di sekitarnya. Pohon kedawung itu adalah pohon penyubur hutan, karena dia setiap tahun menggugurkan daunnya, bahkan
ada yang sampai 3 kali menggugurkan semua daunnya dalam satu tahun. Musim kemarau dia mengugurkan daun, tidak serentak mengugurkan daun,
masing-masing individu berbeda waktu gugur daunnya. Pada saat itu akan banyak sekali sampah yang menjadi pupuk dan juga sinar matahari akan
lebih banyak masuk ke lantai hutan waktu mengugurkan daun. Orang yang tidak tahu mengira pohon kedawung mati. Banyak orang yang tak mengerti
dengan kelebihan kedawung ini dalam konservasi hutan.
Masyarakat pendarung kedawung, juga sekaligus sebagai pendarung madu lebah di hutan. Mereka mengetahui dan menyukai pohon kedawung ketika
sedang berbunga banyak didatangi lebah madu untuk mengambil pakan. Menurut masyarakat, madu dari lebah yang pakannya dari bunga kedawung ini dicirikan
dengan madu berwarna kuning. Berikut ini pada Gambar 20 dapat dilihat bentuk tajuk pohon kedawung dari kejauhan di hutan taman nasional Meru Betiri.
G
t m
s b
i y
l
b p
Gambar 20. Poho
terbesar di manusia dan
sangat berp berperilaku
ini dengan b Masy
yang muda, lain seperti p
Bude rantin
kedaw berga
untuk berga
gomp sanga
meng gomp
menin diuju
pohon kedaw
diamb
Ungk berlanjutan
pemahaman a
Bentuk taju bunga keda
on kedawung TNMB me
n ekosistem potensi mem
aksi konserv baik dan seca
yarakat tidak karena akan
pernyataan M
eng tidak bisa ngnya kecil d
wung muda antian. Buah
k memakann antian. Kala
pol yang lain
at hemat dal gacak semua
pol lainnya. nggalkan bua
ung ranting, n kedawung
wung yang bil, bahkan k
kapan di a pengetahua
konservasi. uk pohon ked
awung yang g yang meru
emiliki berb m hutan. Poh
mbangun im vasi, asal saj
ara konsisten k senang ap
n mengurang Mbah Setom
a mengambil dan bisa pat
a secara te gompol diam
nya dan ke au buah pada
n dan kalau lam memaka
a gompol ya Budeng
ah kedawung ini tidak dia
yang berdiam bisa dipanja
alau banyak y
atas dapatla an lokal k
dawung dari merupakan
upakan salah bagai nilai
hon kedawun mage dan s
a disosialisa n kepada ma
abila satwa gi hasil pane
mi yang bersi
buah kedawu tah, dia akan
eratur, masin mbil seperluny
emudian men a satu gomp
sudah kenya an buah keda
ang ditemui, itu sangat
g yang utuh, ambilnya. B
meter besar, atnya. Namun
yang meneban
ah dipastika kepada gen
i kejauhan y sumber paka
h satu spesie manfaat pe
ng adalah p stimulus ba
asikan, disam asyarakat pen
budeng mem enan mereka
fat konserva
ung di ujung n jatuh. Bude
ng-masing i ya dan dibaw
ngulangnya ol itu habis
ang dia akan awung dan d
melainkan s hemat dan
, apalagi bua Budeng tidak
sehingga tida n kalau man
ng cabang po
an bahwa t erasi muda
b yang dilingk
an lebah ma es pohon ter
enting bagi pohon kehid
agi masyara mbungkan pe
ndarung. makan buah
a. Namun ad asionis bebag
ranting, kar eng makan b
individu ma wa ke dahan
kembali sec baru pindah
n pergi. Bud dia tidak ma
satu gompol masih ban
ah yang tum k bisa mema
ak semua po nusia, semua
ohon kedawun
telah terjad a, khususny
84 kar a,
du b. rtinggi dan
kehidupan dupan yang
akat untuk engetahuan
kedawung da persepsi
gai berikut:
rena buah
akan lain
cara h ke
deng akan
ke nyak
mbuh anjat
ohon anya
ng
di ketidak- ya tentang
85 Berdasarkan hasil analisis data, sikap terhadap nilai fungsi ekologis tidak
berbeda nyata antara masyarakat pendarung kelompok umur di bawah 40 tahun dengan kelompok umur di atas 40 tahun. Walaupun hubungan kelas umur dengan
sikap terhadap stimulus fungsi ekologis tidak nyata, tetapi ada kecenderungan bahwa masyarakat pendarung yang berumur di atas 40 tahun cenderung lebih
respon terhadap stimulus fungsi ekologis kedawung.
2. Ketidak-terkaitan stimulus dengan sikap pengelola