Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilai F
hitung
pretest posttest 1,70 dengan nilai F
tabel
2,23. Terlihat bahwa kedua data memiliki F
hitung
yang lebih kecil dari F
tabel
, maka dapat dinyatakan kedua data tersebut bersifat homogen. Untuk perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 18.
3. Uji Hipotesis Data
Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas, dapat diketahui bahwa kedua data berdistribusi normal dan bersifat homogen, sehingga pengujian
dapat diteruskan pada anlisis data berikutnya yaitu uji hipotesis. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara
skor pretest dan skor posttest. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t.
Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut: Jika t
hitung
t
tabel
: H
o
diterima dan H
a
ditolak Jika t
hitung
˃ t
tabel
: H
o
ditolak dan H
a
diterima Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, maka diperoleh t
tabel
= 2,09 dan t
hitung
= 11,36 sehingga dapat dinyatakan bahwa H
o
ditolak. Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah jika t
hitung
˃ t
tabel
maka H
o
ditolak, artinya ada perbedaan antara hasil pretest dan hasil posttest siswa dengan
menggunakan strategi pembelajaran berbasis pendekatan lingkungan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Terdapat pengaruh penggunaan strategi
pembelajaran berbasis pendekatan lingkungan terhadap hasil belajar IPS siswa dilihat dari nilai pretest dan posttest. Untuk perhitungan lengkap dapat dilihat
pada lampiran 19.
E. Pembahasan Hasil Observasi
Selain menggunakan data pretest dan posttest, untuk melihat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran berbasis pendekatan lingkungan dilakukan
observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan selama penelitian. Observasi terhadap aktivitas belajar siswa dilakukan oleh guru yang juga
berperan sebagai peneliti. Guru atau peneliti mengamati setiap kegiatan yang dilakukan siswa dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disiapkan
terlebih dahulu. Untuk obsevasi terhadap guru pengajar atau peneliti dilakukan oleh observer lain yaitu guru tetap pengampu mata pelajaran IPS. Dengan
menggunakan pedoman observasi yang telah disiapkan sebelumnya observer mengamati setiap langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan peneliti.
1. Aspek Pra Pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi selama 3 kali pertemuan tatap muka, pada pertemuan pertama pembelajaran dilaksanakan di dalam kelas, pertemuan
kedua pembelajaran dilaksanakan di Curug Cilember Pembelajaran Pendekatan Lingkungan, dan pertemuan ketiga pembelajaran dilakukan
kembali di dalam kelas. Selama proses pembelajaran diawali dengan aspek pra pembelajaran seperti pengkondisian kesiapan pelaksaan pembelajaran
mengalami perubahan yang signifikan. Pada observasi pertemuan pertama yang dilakukan di kelas, hasil dari
pengamatan peneliti bahwa suasana di dalam kelas masih terlihat beberapa siswa kurang begitu siap dikarenakan beberapa siswa tersebut masih ada yang
mengobrol dengan temannya. Pada saat memulai pembelajaranpun beberapa siswa masih kurang antusias dan kurang berkonsentrasi. Berdasarkan hasil
pengamatan ini peneliti memberikan skor 3 kurang baik. Selanjutnya observasi pada pertemuan kedua sebelum memulai
perjalanan ke Curug Cilember, berdasarkan hasil pengamatan terlihat telah terdapat peningkatan yang signifikan dikarenakan siswa secara keseluruhan
sangat antusias dan bersemangat dalam kesiapannya melaksanakan proses