keseluruhan baik keterlibatan dalam kegiatan belajar, mencatat penjelasan guru dan bertanya terkait materi yang dijelaskan guru, terlihat bahwa telah
terjadi peningkatan yang signifikan sehingga berdasarkan hasil pengamatan secara keseluruhan peneliti memberikan skor 5 sangat baik.
c Pemanfaatan Media PembelajaranSumber Belajar
Berdasarkan hasil pengamatan pada pertemuan pertama terlihat interaksi siswa dan media pembelajaran yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran mendapat respon yang positif dari siswa dikarenakan siswa cukup antusias memperhatikan penjelasan guru dengan memanfaatkan
media powerpoint dan video dalam menjelaskan materi pelajaran namun masih ada sedikit siswa yang mengobrol diawal penjelasan materi,
sehingga peneliti memberi skor 4 baik. Kemudian berdasarkan hasil pengamatan siswa terlihat cukup tertarik terhadap materi pelajaran yang
didesain dengan media powerpoint dan video, sehingga peneliti memberi skor 4 baik. Selanjutnya berdasarkan hasil pengamatan ketekunan siswa
dalam mempelajari sumber belajar yang ditentukan masih terlihat kurang karena hanya beberapa siswa yang aktif membaca buku sumber dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru, sehingga berdasarkan hasil pengamatan ini peneliti memberikan skor 3 kurang
baik. Kemudian pada pertemuan kedua yang dilaksanakan di luar kelas
berdasarkan hasil pengamatan terlihat siswa sangat senang dan antusias melaksanakan pembelajaran di Curug Cilember karena pada pertemuan
kedua ini Curug Cilember merupakan sumber belajar bagi siswa, sehingga berdasarkan hasil pengamatan ini peneliti memberikan skor 5 sangat baik.
Kemudian pada pertemuan ketiga berdasarkan hasil dari pengamatan peneliti interaksi siswa dan media pembelajaran yang digunakan guru
dalam proses pembelajaran mendapat respon yang positif dari siswa
dikarenakan siswa cukup antusias memperhatikan penjelasan guru, sehingga peneliti memberi skor 4 baik.
Dengan demikian,
pada aspek
pemanfaatan media
pembelajaransumber belajar ini berdasarkan hasil dari pengamatan terlihat bahwa dari tiap-tiap poin secara keseluruhan baik interaksi antarsiswa,
media pembelajaran yang digunakan, ketertarikan pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran dan ketekunan dalam mempelajari
sumber belajar, terlihat bahwa telah terjadi peningkatan yang signifikan sehingga berdasarkan hasil pengamatan secara keseluruhan peneliti
memberikan skor 5 sangat baik.
d Penilaian Proses
Pada pertemuan pertama berdasarkan hasil pengamatan saat melakukan penilaian proses terlihat siswa cukup antusias dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru, sehingga berdasarkan hasil pengamatan ini peneliti memberikan skor 4 baik. Kemudian pada saat
siswa mengerjakan tugas diskusi dengan teman sebangkunya masing- masing terlihat bahwa siswa cukup antusias namun ada beberapa siswa
yang malas dan mengandalkan temannya sehingga berdasarkan hasil pengamatan ini peneliti memberikan skor 3 kurang baik.
Kemudian pada pertemuan kedua dan ketiga berdasarkan hasil pengamatan terlihat bahwa dari tiap-tiap poin secara keseluruhan baik
antusias siswa dalam menjawab pertanyaan guru dan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas terlihat bahwa telah terjadi peningkatan yang signifikan
sehingga berdasarkan hasil pengamatan secara keseluruhan peneliti memberikan skor 5 sangat baik.
e Penggunaan Bahasa
Pada pertemuan pertama berdasarkan hasil pengamatan terlihat bahwa siswa dalam mengemukakan pendapat jika dilihat dari sudut pandang
penggunaan tata bahasa EYD masih kurang baik karena siswa masih
menggunakan bahasa sehari-hari yang tidak formal, maka peneliti memberikan skor 3 kurang baik. Kemudian pada saat siswa mengajukan
pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan terlihat bahwa tata bahasa yang digunakan masih menggunakan bahasa yang belum sesuai kaidah EYD
sehingga peneliti memberikan skor 3 kurang baik. Kemudian pada pertemuan kedua berdasarkan hasil dari pengamatan
peneliti terlihat bahwa siswa dalam mengemukakan pendapat jika dilihat dari sudut pandang penggunaan tata bahasa EYD sudah cukup baik,
sehingga berdasarkan hasil pengamatan ini peneliti memberikan skor 4 baik.
Kemudian pada pertemuan ketiga berdasarkan hasil dari pengamatan peneliti terlihat bahwa dari tiap-tiap poin secara keseluruhan baik
penggunaan tata bahasa pada saat mengemukakan pendapat dan mengajukan pertanyaan terlihat bahwa telah terjadi peningkatan yang
signifikan sehingga berdasarkan hasil pengamatan secara keseluruhan peneliti memberikan skor 4 baik.
4. Aspek Penutup
Berdasarkan hasil pengamtan pada pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga terlihat keterlibatan siswa dalam memberi rangkuman atau kesimpulan
materi yang telah dipelajari cukup antusias karena disamping materi pelajaran yang didesain dengan menggunakan strategi pendekatan lingkungan yang
membuat siswa aktif dan bersemangat dalam membangun sebuah pengetahuan baru secara mandiri juga didesain dengan menggunakan alam sebagai sumber
belajarnya dan media powerpoint serta video sebagai media pembelajaran yang digunakan dapat menarik antusias siswa untuk memperhatikan dan
mengikuti proses pembelajaran secara komprehensif, sehingga peneliti memberikan skor 5 sangat baik.
F. Pembahasan Hasil Wawancara
Data pelengkap yang digunakan pada penelitian ini selain data observasi yaitu juga menggunakan data wawancara. Objek yang digunakan dalam
wawancara adalah guru mata pelajaran IPS dan siswa kelas VII MTs Darul Ma’arif yang dipilih secara acak berjumlah 2 orang.
Berikut adalah hasil wawancara yang dilakukan dengan guru mata pelajaran IPS, berdasarkan sampel guru mata pelajaran IPS yang diwawancarai
dengan pertanyaan mengenai cara yang beliau lakukan untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, beliau menyatakan bahwa dengan cara memotivasi
dan melakukan sesi tanya jawab siswa bisa aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Dan berdasarkan pertanyaan mengenai metode yang beliau terapkan dalam
pembelajaran IPS, beliau menyatakan metode yang biasa diterapkan yatiu ceramah dan diskusi.
Kemudian berdasarkan pertanyaan mengenai pendapat beliau tentang penerapan strategi pembelajaran berbasis pendekatan lingkungan dalam
pembelajaran IPS, beliau menyatakan bahwa strategi pembelajaran berbasis pendekatan lingkungan sangat bagus untuk diterapkan dalam pembelajaran
khususnya IPS, dan menurut beliau strategi pembelajaran berbasis pendekatan lingkungan dapat memberikan wawasan yang luas untuk siswa dan membuat
siswa memahami materi pelajaran sesuai dengan kenyataan yang terjadi di dalam lingkungan tidak hanya sekedar teori.
Berikut adalah hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa, berdasarkan sampel siswa yang diwawancarai dengan pertanyaan mengenai senang dan tidak
senang dengan pelajaran IPS semua menyatakan senang karena menurutnya pelajaran IPS itu menyenangkan apalagi dengan belajar langsung ke lingkungan,
selain itu di dalam pelajaran IPS terdapat banyak ilmu pengetahuan yang dapat dipelajari seperti tentang masyarakat sekitar, sejarah dan kebudayaan Indonesia
dan tentang lingkungan alam.
Kemudian berdasarkan sampel siswa yang diwawancarai dengan pertanyaan mengenai pendapat tentang pembelajaran IPS yang dilakukan guru
bidang studi pada saat pembelajaran di kelas sebagian besar pendapat siswa berpendapat bahwa guru mengajar cukup baik walau terkadang membuat siswa
mengantuk karena guru tersebut terkadang hanya menggunakan metode ceramahkonvensional dikarenakan keterbatasan media pembelajaran yang
disediakan sekolah seperti proyektor. Kemudian berdasarkan sampel siswa yang diwawancarai dengan
pertanyaan mengenai pembelajaran seperti apa yang siswa inginkan pada mata pelajaran IPS, secara keseluruhan siswa ingin proses pembelajaran pada mata
pelajaran IPS menggunakan metode belajar yang menyenangkan agar membuat mereka lebih semangat, selain itu siswa juga ingin dalam proses pembelajaran
IPS agar dibuat sesederhana mungkin agar mudah dimengerti. Kemudian berdasarkan sampel siswa yang diwawancarai dengan
pertanyaan mengenai suka atau tidak pembelajaran IPS menggunakan strategi pembelajaran berbasis pendekatan lingkungan, secara keseluruhan siswa
menyukai pembelajaran IPS menggunakan strategi pembelajaran berbasis pendekatan lingkungan karena pelajaran IPS menjadi menyenangkan dan
membuat siswa lebih memahami konsep materi secara nyata tidak hanya berdasarkan teori.
G. Hasil Pembahasan Penelitian
Strategi pembelajaran berbasis pendekatan lingkungan merupakan salah satu strategi pembelajaran yang menyenangkan dan dapat memenuhi rasa ingin
tahu siswa dimana strategi pembelajran ini memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dan sarana belajar. Strategi pembelajaran berbasis pendekatan
lingkungan memiliki dampak positif terhadap siswa seperti memenuhi rasa ingin tahu siswa, memperluas wawasan siswa, menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan serta menciptakan pengalaman belajar yang bermakna.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui nilai rata-rata pretest kelas yang dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu 57. Setelah diterapkan strategi
pembelajaran berbasis pendekatan lingkungan lalu dilakukan posttest nilai rata- rata mengalami peningkatan menjadi 87,05. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa setelah diterapkannya strategi pembelajaran berbasis pendekatan lingkungan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
Dari hasil uji t diperoleh t
hitung
sebesar 11,36 dan t
tabel
sebesar 2,09 karena t
hitung
˃ t
tabel
, maka H
a
diterima. Dengan ditolaknya hipotesis nol H
o
dari hasil pengujian uji t pada taraf kepercayaan
α = 0,05 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis pendekatan
lingkungan memiliki pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Stretegi pembelajaran berbasis pendekatan lingkungan sangat
sesuai dengan teori belajar kontruktivisme yang menyatakan bahwa dengan merefleksikan pengalaman, kita membangun, mengkonstruksi pengetahuan
pemahaman kita tentang dunia tempat kita hidup. Dan menurut pandangan teori konstrutivisme, lingkungan belajar sangat mendukung munculnya berbagai
pandangan dan interpretasi terhadap realitas, konstruksi pengetahuan, serta aktivitas-aktivitas lain yang didasarkan pada pengalaman.
Adanya pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terbukti dengan adanya perbedaan antara hasil pretest dan posttest siswa,
dimana nilai yang diperoleh pada saat posttest jauh lebih tinggi pada saat pretest. Terdapatnya pengaruh positif terhadap hasil belajar juga ditunjang dengan hasil
observasi dan wawancara untuk mengetahui sejauhmana keaktifan siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung. Karena dalam lembar observasi aktivitas
mengajar dan lembar observasi aktivitas belajar siswa dijadikan parameter dalam melaksanakan proses pembelajaran yang sudah direncanakan dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Dari hasil observasi tersebut terlihat bahwa