Angket Instrumen Non Tes

b. Uji Reabilitas

Reabilitas keterpercayaan merupakan tes yang memiliki kemampuan untuk mengasilkan pengukuran yang tepat, tidak berubah jika digunakan secara berulang-ulang pada sasaran yang sama dan dapat dikatakan bahwa tes tersebut reliabel . 10 Reliabilitas suatu instrumen tes dapat menggunakan rumus Kuder Rrichardson 20 KR - 20 sebagai berikut 11 r 11 = � − ∑ �² Keterangan: r 11 : Reliabilitas instrumen k : Jumlah butir soal p : Proposisi jawaban betul q : Proposisi jawaban salah q = 1-p S² : Standar deviasi kuadrat dari skor total Hasil perhitungan dengan rumus diatas kemudian di konsultasikan dengan r tabel product moment. Jika nilai r hitung lebih besar dari pada r tabel maka soal dianggap reliabel. Hasil perhitungan reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan menggunakan Anates versi 4.0.5 dapat dilihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Statistik r hitung 0.53 Kesimpulan Tingkat reliabilitas sedang

c. Taraf Kesukaran Butir Soal

Uji taraf kesukaran bertujuan untuk mengetahui soal itu termasuk kategori mudah, sedang atau sukar. Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal digunakan indeks tingkat kesukaran dengan rumus: 12 10 Sunarti, dan Selly Rahmawati, Penilaian dalam Kurikulum 2013, Yogyakarta: Andi Offset, 2014, h. 98 11 Ibid., h. 109 12 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandunng: Remaja Rosdakarya, 2012, h. 137 Keterangan: I : Indeks kesukaran untuk tiap butir soal B : Banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan benar N : Jumlah seluruh peserta didik peserta tes Hasil uji taraf kesukaran instrumen hasil belajar dengan menggunakan Anates versi 4.0.5 dapat dilihat pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Kategori Soal Jumlah Soal Nomor Soal Sangat sukar 1 35 Sukar 2 26, 31 Sedang 2 24, 25 Mudah 1 27 Sangat mudah 3 32,33,42

d. Daya Beda Soal

Analisis daya beda soal merupakan pengkajian butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan peserta didik yang tergolong mampu tinggi prestasinya, dengan peserta didik yang kurang prestasinya. Daya beda dapat dihitung menggunakan rumus: 13 � − − Keterangan: J : Jumlah peserta tes J A : Banyaknya peserta kelompok atas J B : Banyaknya peserta kelompok bawah 13 Arikunto, op.cit., h. 213-214