Tabel 3.3 Skor Tiap Jawaban Angket
No Alternative Jawaban
Pernyataan Positif
Negatif
1 SS
4 1
2 S
3 2
3 TS
2 3
4 STS
1 4
b. Lembar observasi
Selain penggunaan angket, penelitian ini juga menggunakan lembar observasi yang bertujuan untuk mengamati aktivitas yang dilakukan guru selama
pembelajaran berlangsung. Observasi adalah metode atau cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenali tingkah laku dengan melihat
atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.
8
Data hasil observasi disajikan dalam bentuk tabel untuk memudahkan dalam membaca data, selanjutnya dianailisi secara desktiptif untuk mengetahu
aktivitas guru selama pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan penelitian ini melibatkan observer. dimana observer disini
adalah guru mata pelajaran IPA kelas X. Guru sebagai observer disini akan menilai peneliti dalam kegiatan pembelajaran, dimana observer memberikan tanda
ceklist pada kolom, sesuai dengan kegiatan yagn dilakukan oleh peneliti selama kegiatan pembelajarn berlangsung. Untuk setiap jawaban diberikan skor agar
dapat dijelaskan secara deskriptif kegiatan pembelajaran. Pemberian skor diberikan pleh observer dengan skor terendah 0 dan tertinggi 1. Skor setiap
pertemuan dijumlahkan kemudian dihitung rata-ratanya.
8
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip Evaluasi Pengajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012, h. 149
F. Kalibrasi Instrumen
Instrumen yang dinyatakan layak untuk dijadikan sebagai instrumen dalam pengumpulan data, didapatkan dengan perhitungan analisis instrumen
menggunakan program aplikasi Anates. Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menguji kelayakan soal adalah sebagai berikut:
a. Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur.Validitas soal uji dapat dilakuakn menggunakan validitas eksternal dengan rumus korelasi product moment, sebagai
berikut:
9
∑ − ∑
∑ √ ∑
− ∑ ∑ �
− ∑
Keterangan: r
xy
= Angka indeks korelasi “t” product moment
∑XY = Jumlah hasil penelitian antara skor X dan skor Y ∑X = Jumlah seluruh skor X
∑Y = Jumlah seluruh skor Y N
= Banyaknya sampel Uji validitas instrumen juga dapat menggunakan Anates versi 4.0.5,
dengan menggunakan anates 4.0 didapatkan 9 soal yang valid dari 14 soal yang diajukan. Hasil uji validitas instrumen soal dengan menggunakan anates dapat
dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen
Statistik
Jumlah soal 50
Jumlah siswa 41
No soal yang valid 24,25,26, 27,31, 32, 33, 35, 42
Jumlah soal yang valid 9
9
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h.72
b. Uji Reabilitas
Reabilitas keterpercayaan merupakan tes yang memiliki kemampuan untuk mengasilkan pengukuran yang tepat, tidak berubah jika digunakan secara
berulang-ulang pada sasaran yang sama dan dapat dikatakan bahwa tes tersebut reliabel
.
10
Reliabilitas suatu instrumen tes dapat menggunakan rumus Kuder Rrichardson 20
KR - 20 sebagai berikut
11
r
11
=
�
−
∑ �²
Keterangan: r
11
: Reliabilitas instrumen k
: Jumlah butir soal p
: Proposisi jawaban betul q
: Proposisi jawaban salah q = 1-p S²
: Standar deviasi kuadrat dari skor total Hasil perhitungan dengan rumus diatas kemudian di konsultasikan dengan
r
tabel
product moment. Jika nilai r
hitung
lebih besar dari pada r
tabel
maka soal dianggap reliabel. Hasil perhitungan reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan
menggunakan Anates versi 4.0.5 dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Statistik
r
hitung
0.53 Kesimpulan
Tingkat reliabilitas sedang
c. Taraf Kesukaran Butir Soal
Uji taraf kesukaran bertujuan untuk mengetahui soal itu termasuk kategori mudah, sedang atau sukar. Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal
digunakan indeks tingkat kesukaran dengan rumus:
12
10
Sunarti, dan Selly Rahmawati, Penilaian dalam Kurikulum 2013, Yogyakarta: Andi Offset, 2014, h. 98
11
Ibid., h. 109
12
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandunng: Remaja Rosdakarya, 2012, h. 137
Keterangan: I : Indeks kesukaran untuk tiap butir soal
B : Banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan benar N : Jumlah seluruh peserta didik peserta tes
Hasil uji taraf kesukaran instrumen hasil belajar dengan menggunakan Anates versi 4.0.5 dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen
Kategori Soal Jumlah Soal
Nomor Soal
Sangat sukar 1
35 Sukar
2 26, 31
Sedang 2
24, 25 Mudah
1 27
Sangat mudah 3
32,33,42
d. Daya Beda Soal
Analisis daya beda soal merupakan pengkajian butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan peserta didik
yang tergolong mampu tinggi prestasinya, dengan peserta didik yang kurang prestasinya. Daya beda dapat dihitung menggunakan rumus:
13
� −
− Keterangan:
J : Jumlah peserta tes
J
A
: Banyaknya peserta kelompok atas J
B
: Banyaknya peserta kelompok bawah
13
Arikunto, op.cit., h. 213-214
B
A
: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B
B
: Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar Hasil perhitungan daya pembeda soal, ditemukan bahwa dari 9 soal yang
digunakan, 4 soal memiliki daya pembeda “jelek”, 2 soal memiliki daya beda “cukup”, 2 soal memiliki daya beda “baik”, dan 1 soal memiliki daya beda “baik
sekali”
G. Teknik Analisis Data
Sebelum data digunakan, dari hasil pretest dan posttest, Instrumen yang telah disusun berdasaarkan kisi-kisinya diuji terlebih dahulu untuk mengetahui
layak atau tidaknya instrumen tersebut digunakan sebagai intrumen penelitian. Instrumen yang telah disusun sebelumnya diuji cobakan kepada siswa kelas XI
yang tingkatannya lebih tinggi, dan sebelumnya sudah pernah mempelajari meteri Animalia. Setelah diuji cobakan, instrumen dianalisis meliputi uji normalitas dan
uji kesamaan varians homogenitas. Selain itu untuk membandingkan hasil belajar peserta didik dari tiga model pembelajaran maka digunakan ANAVA agar
mengetahui perbedaan rerata antara kelompok penelitian
1. Uji Normalitas
Uji normalitas untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Chi Kuadrat. yang
digunakan untuk menguji data dengan bentuk data kelompok dalam tabel frekuensi. Langkah-langkah uji nromalitas dengan rumus Chi Kuadrat. adalah:
14
1 Perumusan hipotesis
H
o
sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H
1
: sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2 Data dikelompokan ke dalam distribusi frekuensi
3
Menentukan interval dari suatu distribusi normal melalui transformasi ke skor baku :
14
Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu Sosial, Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010, h. 111
Z
t
=
4 Menentukan F z yang merupakan luas daerah dari harga x.
5 Menghitung selisih dari Fz berikutnya dengan F z sebelumnya luas
interval. 6
Menghitung fo = luas kelas interval x jumlah sampel. 7
Menghitung nilai X
2
= ∑
8 Menetukan X
2 tabel
pada derajat bebas db = k-3, dimana k banyaknya kelompok
9 Kriteria pengujian
Jika X
2
≤ X
2 tabel,
maka Ho diterima, dan jika X
2
X
2 tabel,
maka Ho ditolak 10
Kesimpulan: X
2
≤ X
2 tabel
: sampel berasal dari populasi berdistribusi normal Jika X
2
X
2
: sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2. Uji homogenitas
Uji homogenitas yang digunakan adalah dengan uji Bartlett. Uji Bartlett digunakan untuk menguji apakah k sampel berasal dari populasi dengan varians
yang sama. k sampel bisa berapa saja, karena uji Bartlett ini digunakan untuk menguji sampel atau kelompok yang terdiri lebih dari dua,
15
Rumus uji Bartlett yaitu:
1 Pengujian hipotesis
H0: =
= =
H1 : bukan Ho
2
S
2
gabungan =
∑ �� ∑ ��
3 B = Log S
2
gabungan ∑ � −
4 X
2
hitung = ln 10B-
∑ � − log s
2
5 Jika X
2
hitung X
2
α 0. berarti H0 diterima
15
Ibid., h. 117
Jika X
2
hitung X
2
α 0. berarti H0 ditolak.
3. N-Gain
Data yang sudah berdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji hipotesis statistik menggunakan anava. Tetapi sebelumnya perlu diketahui
peningkatan hasil belajar peserta didik menggunakan N-gain. Gain adalah selisih antara nilai pretest dan potstest. Normalized gain dianalisis berdasarkan hasil tes
awal dan tes akhir siswa dengan menggunakan rumus indeks gain menurut Meltzer sebagai berikut:
16
N-Gain = Kategori peralihan :
g tinggi : tinggi g 0.70 g sedang : nilai 0.30 ≤ g ≤ 0.70
g rendah : nilai g 0.30
4. Analisi Varian ANAVA
Setelah melakukan uji prasyarat, kemudian mencari perbandingan rata- rata dengan rumus ANAVA satu jalan. Uji ini digunakan untuk mengetahui
perbedaan mean dari beberapa kelompok lebih dari dua kelompok, dengan jenis data yang digunakan harus berskala interval atau rasio.
17
Adapun langkah- langkah dalam pengujian Anava, khususnya menggunakan simple randomized
design adalah sebagai beriku:
18
1 Menghitung jumlah kuadrat JK beberapa sumber variansi, yaitu : Total
T, Antar A, dan Dalam D dengan formula:
16
Yanti Herlanti, Science Education Research, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains
, Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006, h. 71.
17
Edi Riadi, op.cit., h.162
18
Kadir, op.cit., h. 204-205
JK T = ∑ �
²
-
∑ �
JKA =
∑ −
∑ �
−
∑ �
JK D = ∑ �
²
− ∑ −
∑ ²
�
= ∑ �
²
2 Menentukan derajat kebebasan db masing-masing sumber variansi
db T = n
t
-1 db A = n
a
-1 db D = n
t
- n
a
3 Menentukan Rata-rata Jumlah Kuadrat RJK
RJK A = dan
RJK D = 4
Menyusun tabel Anava:
Tabel 3.4 Uji Anava
Sumber varians
JK Dk
RJK F hitung
F tabel Keputusan
Antar JK A
n
a
-1 RJK A
F hit = Lihat tabel
untuk 1 dan 5
F h F tab
Ha diterima Dalam
JK D n
t
- n
a
RJK D
Total JK T
n
t
-1 -
Jika hasil Anava tidak menunjukan adanya perbedaan, maka tidak perlu dilakukan uji lanjutan. Tetapi jika hasil Anava, menunjukan adanya perbedaan,
dilanjutkan dengan uji-t lanjut, dengan rumus: t A
1
-A
2
=
� �
t A
1
-A
3
=
� �
t A
2
-A
3
=
� �