Pengertian Project Based Learning PJBL

proyek, produk dihasilkan, audien bagi produk proyek atau kriteria dimana produk atau unjuk kerja dinilai. 27 Berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan sebelumnya, bahwa pembelajaran dengan menggunakan model project based learning PJBL memiliki karakteristik dan prinsip-prinsip yang dapat digunakan untuk merangsang atau memberikan keaktifan kepada peserta didik dengan pemberian berbagai permasalahan dan proyek yang disajikan sehingga dihasilkan suatu hasil belajar yang nyata dalam bentuk proyek atau produk, serta memiliki niali berbekas dan dapat disimpan dalam pikiran peserta didik dalam jangka yang panjang.

b. Langkah-langkah Project Based Learning PJBL

Project Based Learning PJBL merupakan salah satu model pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagi sumber utama untuk mempelajari kajian materi, dan dapat dilaksanakan dengan apabila pengajar siap dengan segala perangkat yang diperlukan sehingga proses pembelajaran dapat berjalan. Tahapan- tahapan PJBL secara berurutan menurut Imas Kurniasih diantaranya: 28 Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran PJBL menurut Imas Kurniasih Tahapan Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Penentuan proyek Peserta didik menentukan tema atau topik proyek berdasarkan tugas proyek yang diberikan oleh guru, diberi kesempatan untuk memilih atau menetukan proyek yang dikerjakan secara kelompok atau mandiri dengan tidak menyimpang dari tugas yang diberikan guru. Perancangan langkah- langkah penyelesaian kelompok Peserta didik merancang tahapan kegiatan penyelsaian proyek dari awal sampai akhir beserta pengelolaannya. 27 M. Hosanan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21, Bogor: Ghalia Indonesia , 2014, h. 323 28 Imas Kurniasih, dan Berlin Sani., op.cit., h. 85-87 Tahapan Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Penyusuanan jadwal Perencanaan dan waktu proyek dilakukan dibawah pendampingan. Pendidik melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancangnya, berapa lama proyek itu harus diselesaikan tahap demi tahap. Penyelesaian proyek dengan fasilitas dan monitoring guru Pengimplementasikan rancangan proyek yang telah dibuat. aktivitas yang dapat dilakukan dalam kegiatan proyek adalah: a. membaca, b meneliti, c observasi, d interview, e merekam, f berkarya seni, d mengunjungi objek proyek, atau h akses internet. Menyusun laporan dan presentasi atau publikasi Menyusun hasil proyek dalam bentuk produk, baik itu berupa karya tulis, karya seni, atau karya teknologi atau prakarya yang dipublikasikan. Evaluasi proses dan hasil proyek Evaluasi proses dan hasil proyek dengan melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas proyek. Secara umum, langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 . Penentuan proyek 2. Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek Penentuan proyek 3. Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek 5. Penyusunan laporan dan presentasi atau publikasi hasil proyek 4. Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru 6. Evaluasi proses dan hasil proyek Tahapan proses pembelajaran Project Based Learning PJBL lainnya menurut Erica Backer, memiliki delapan tahap pembelajaran, yaitu: 29 Tabel 2.2 Tahapan Pembelajaran PJBL menurut Erica Backer Tahapan Pembelajaran Aktivitas Pembelajaran Mendeskripsikan materi Guru meminta peserta didik untuk menggambarkan materi yang telah dipelajari. Menentukan masalah. Guru mengarahkan peserta didik untuk mengidentifikasi sebuah permasalahan kecil dengan melihat deskripsi materi yang sedang dipelajari Mengkaji permasalahan Melakukan pemikiran yang mendalam untuk menyelesaikan masalah untuk mencari solusi yang aktif dalam penyelesaian masalah tersebut. Memahami pihak yang terlibat Mengidentifikasi pandangan, ide, dalam kelompok atau individu yang akan memberikan gagasan mengenai solusi yang dibuat. Menentukan solusi permasalahan. Menentukan solusi pemecahan masalah yang diambil dan didiskusikan berdasarkan keputusan bersama, dan memperhitungkan aspek keterbatasan dan kemudahan. Merencanakan proyek Bekerja secara kelompok kolaboratif untuk memecahkan permasalahan, identifikasi sumber dan tahapan-tahapan yang perlu diterapkan, untuk memberikan solusi, serta perencanaan penyelesaian proyek dengan memperhatikan waktu, deadline, alat bahan dan langkah-langkah penyelesaiannya. Evaluasi, menyimpulkan, dan refleksi. Melakukan evaluasi, refleksi dan mengkomunikasikan hasil yang telah dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung untuk memberikan masukan kepada kelompok untuk memperbaiki hasil yang telah dikerjakan agar lebih baik, dan akhirnya dapat ditemukan cara yang efektif dalam membentuk suatu proyek yang dikerjakan. 29 Erica Backer, op.cit., h. 4 Berdasarkan tahapan-tahapan yang telah dijelaskan dan dipaparkan diatas, peneliti menggunakan tahapan pembelajaran menurut Imas Kurniasih, karena sintaks pembelajarannya lebih sedikit,dan didalam sintaks pembelajaran tersebut, walapun sintaks pembelajaran lebih singkat, namun didalamnya telah dijabarkan tahapan lebih kompleks dan mudah dimengerti untuk mencapai hasil belajar yang digunakan, walaupun secara keseluruhan tahapan menurut Imas ataupun Erica, memiliki kesamaan, hanya saja dalam versi Erica dijabarkan lebih mendetai sehingga sintaks pembelajarnya lebih terlihat panjang. “In the case of project based learning, the problem is simply a challenge that can be solved through the design process, a series of steps used to design and solve a problem, in the other words, the problem is the purpose or reason for a project ”. 30 Artinya, dalam pembelajaran berbasis proyek, masalah merupakan tantangan yang harus dapat diselesaikan melalui proses desain atau penggambaran, serangkaian langkah yang digunakan untuk merancang dan memecahkan masalah, serta masalahnya merupakan tujuan atau alasan untuk sebuah proyek. Kerja proyek dalam PJBL memuat tugas yang kompleks berdasarkan pertanyaan atau masalah yang menanatang dan menuntut peserta didik untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, investigasi, serta memberikan kesempatan belajar mandiri. 31 Produk yang dibuat selama proyek memberikan hasil yang secara otentik dapat diukur oleh guru atau instruktur di dalam pembelajarannya, oleh karena itu didalam pembelajaran berbasis proyek, guru atau instruktur tidak lebih aktif dan melatih secara langsung, akan tetapi instruktur menjadi pendamping atau fasilisator dan memahami pikiran pembelajaran. 32 30 Ibid., h. 15 31 Made Wena, op.cit., h. 144 32 Ngalimun, Fauzani, Salabi, op.cit., h. 195