Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Project Based Learning PJBL

dengan tingkat perkembangan intelektual. 4 Masalah memiliki cangkupan yang luas dan memberikan kesempatan pada guru untuk memenuhi tujuan intruksionalnya, tetapi dalam batasan dari segi waktu, ruang, dan keterbatasan sumber daya., dan 5 Masalah harus mendapatkan manfaat dari usaha kelompok. Kerja kelompok dalam PBL juga memiliki beberapa fungsi, yaitu kelompok sebagai komunitas dalam pembelajaran dimana beberapa siswa merasa nyaman dalam memberikan ide atau gagasan dalam pembelajaran, dalam kelompok akan melatih kemampuan komunikasi, kelompok juga dapat memberikan motivasi dan keingininan bagi peserta didik karena peserta didik akan menjadi lebih aktif terlibat dalam pekerjaan dan bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan dalam kelompok, dan dalam beberapa alasan kelompok dapat menambah prestasi belajar. 44 Penggunaan PBL melatih peserta didik untuk berpikir kritis, keterampilan pemecahan masalah, memperoleh pengetahuan dan konsep yang sesuai dari mata pelajaran. Strategi pembelajaran dengan PBL memberikan kebebasan pada peserta didik dalam proses pembelajaran yang diharapkan untuk terlibat dalam penelitian untuk memecahkan permasalahan. 45 “The problem based learning is an active learning which enables the student to becom aware of and determine hisher Problem Solving ability and learning needs, to learn to learn, to be able to make knowledge operative and to perform group works “in the face of real life problems”. 46 Artinya Problem based learning adalah pembelajaran aktif dimana yang memungkinkan siswa untuk menyadari dan menentukan kemampuan pemecahan masalah dan kebutuhan belajar, belajar untuk belajar, untuk dapat membuat pengetahuan dan untuk melakukan kerja kelompok dalam menghadapi masa lah kehidupan nyata” Tujuan utama dari PBL bukan penyampaian sejumlah besar pengetahuan, melainkan pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah dan aktif membangun pengetahuan sendiri agar dapat membantu 44 Hal White, Speaking of Teaching Problem Based Learning, Journal Winter, Vol 11, 2001, h. 2 45 Rusmono, op.cit., h. 74. 46 Orhan Akınoğlu, Ruhan Özkardeş The Effects of Problem-Based Active Learning in Science Education on Students‟ Academic Achievement, Attitude and Concept Learning,Jurnal Universitas Istanbul, 2007 , h. 72 memperoleh berbagai pengalaman dan mengubah tingkah laku. 47 Beberapa karateristik yang terdapat dalam proses PBL yang dijabarkan Imas Kurniasih, dan Berlin Sani adalah: 1 masalah digunakan sebagai awal pembelajaran, masalah yang digunakan merupakan masalah dunia nyata yang disajikan secara mengembang, 2 masalah membuat peserta didik tertantang untuk mendapatkan pembelajaran diranah pembelajaran yang baru, 3 sangat mengutamakan belajar mandiri, dan 4 memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, tidak dari satu sumber saja, pencarian, evaluasi serta penggunaan pengetahuan menjadi kunci utama. 48 PBL tidak banyak berfokus pada apa yang sedang dikerjakan siswa, tetapi pada apa yang dipikirkan siswa selama mengerjakannya, dan peran pendidik lebih memfungsikan diri sebagai pembimbing dan fasilisator sehingga siswa dapat belajar berpikir dan menyelesaikan masalah sendiri. 49 Berdasarkan beberapa penjelasan yang telah dipaparkan mengenai model pembelajaran Problem Based Learning PBL, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ini didasarkan pada permasalahan-permasalahan yang melibatkan aktifitas berpikir dalam proses pembelajaranya untuk memecahkan masalah, dan melakukan hubungan akan pengetahuan yang sudah dimiliki sehingga menghadirkan pengetahuan yang berbekas, dan merupakan pembelajaran yang menantang peserta didik untuk belajar bagaimana belajar, bekerja secara kelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata, serta masalah yang diberikan digunakan untuk membuat peserta didik memiliki rasa ingintahu pada pembelajaran yang dimaksud.

a. Langkah-Langkah Problem Based Learning PBL

Proses pembelajaran problem based learning PBL dapat dijalankan bila pengajar siap dengan segala perangkat yang diperlukan, dan peserta didik harus memahami prosesnya dengan membentuk kelompok-kelompok kecil. Proses pembelajaran model PBL diawali dengan aktivitas peserta didik untuk 47 Imas Kurniasih, dan Berlin Sani, op.cit., h. 75. 48 M. Taufiq Amir, op.cit., h. 22 49 Sugiyanto, op.cit., h. 152