Pembahasan dan Temuan Penelitian

PJBL, serta dapat menyelesaikan soal-soal terkait permasalahan animalia sehingga peserta didik dapat menyelesaikan soal posttest. Dalam pembelajaran PBL pada awal pembelajaran, masalah digunakan sebagai awal pembelajaran sama halnya seperti pada model PJBL serta dengan penggunaan kelompok kecil dari siswa berhadapan dengan situasi baru, untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. 14 Peserta didik yang bekerja dalam kelompok kecil harus mengidentifikasi apa yang mereka ketahui dan apa yang mereka tidak tahu dan harus memperlajari permasalahan. Hal ini merupakan syarat untuk memahami untuk pengambilan keputusan. 15 Sehingga dalam pembelajaran ini peserta didik diharuskan untuk dapat mengkontruksikan pemahaman melalui pernyatan, membuat dugaan dalam bentuk hipotesis, dan menganalisis dan mengkomunikasikan hasil yang telah dikerjakan dengan begitu PBL bisa dikatakan dapat berjalan dengan baik. Sedangkan pembelajaran Problem Solving, merupakan proses untuk mendorong peserta didik untuk berfikir secara sistematis dengan menghadapkan pada masalah-masalah, sehingga diharapkan mereka dapat menggunakannya dalam situasi-situasi tertentu. Problem Solving merupakan suatu model pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk menciptakan solusi untuk suatu masalah, mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dapat dilakukan secara berkelompok atau individu untuk dapat memahami konsep yang dipelajari. Pembelajaran dengan Problem Solving menyajikan pembahasan konsep terlebih dahulu, diikuti dengan pembahasan permasalahan. 16 Permasalahan dalam Problem Solving lebih sederhana dan dapat diselesaikan dalam satu kali pertemuan dan tidak harus permasalahan dalam dunia nyata. Sehingga dalam pelaksanaannya di kelas X MIPA 1 pembelajaran dengan Problem Solving ini memiliki banyak kendala walaupun tidak banyak, selain saat memberikan 14 Crebert, G Patrick, dkk” Critical Evaluation Skills Toolkit 2 and Edition”, Jurnal Griffith University , 2011, h.6. 15 Ibid 16 Ridwan Abdul Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013, Jakarta: Bumi Aksara, 2014, h. 130. penjelasan konsep awal dan melatih peserta didik untuk mencari sumber informasi yang lebih baik. Sejauh ini belum banyak penelitian yang secara spesifik mengukur perbedaan hasil belajar peserta didi dengan ketiga model pembelajaran menggunakan model PJBL, PBL, dan problem solving. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh I Made Wirasana Jagantara, dkk bahwa peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran berbasis proyek dibandingkan dengan pembelajaran langsung. 17 Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sema Altun Yalçin, dkk bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan dunia nyata seperti kemampuan untuk berkolaborasi dengan baik dengan orang lain, membuat keputusan dan mengambil inisiatif, dan menghadapi masalah kompleks pemecahan, dan komunikasi. 18 Penjelasan lain mengenai model pembelajaran berbasis masalah selain PJBL adalah PBL. Wan Syafi‟i, dkk menjelaskan bahwa siswa pada kelas PBL memiliki pencapaian keberhasilan dalam belajar lebih tinggi, karena menjadikan siswa lebih terlatih untuk memberikan argumennya sendiri. Masalah yang sering dihadapi saat pembelajaran berlangsung akan melatih kemampuan berpikir mengaitkan konsep-konsep yang ada. 19 Selain pembelajaran dengan PBL dapat memberikan keterampilan yang memungkinkan siswa untuk berlatih diberbagai bidang dan pembelajaran berbasis masalah dirancang untuk mendorong siswa untuk menghubungkan pengetahuannya untuk masalah-masalah tertentu. 20 Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nunung Nurlaila, dkk menjelaskan bahwa model pembelajaran dengan problem solving memberikan hasil positif terhadap prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan tingginya 17 I Made Wirasana Jagantara, Putu Budi Adnyana, dan Ni Luh Putu Manik, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek PJBL Terhadap Hasil Belajar Biologi Ditinjau dari Gaya Belajar Peserta didik SMA, Jurnal Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol 4, 2014, h. 1 18 Sema Altun Yalçin, Ümit Turgut, dan Erdoğan Büyükkasap, The Effect of Project Based Learning on Science Undergraduates‟ Learning of Electricity, Attitude towards Physics and Scientific Process Skills, Jurnal Educational Sciences, Vol 1, 2009, h. 101 19 Wan Syafi‟il, Evi Suryawati, dan Ardiyas Robi Saputra, Kemampuan Berpikir Kreatif dan Penguasaan Konsep Siswa Melalui Model Problem Based Learning PBL dalam Pembelajaran Biologi Kelas XI IPA SMAN 2 Pekanbaru. Jurnal Biogenesis, Vol. 8, No. 1, 2011, h. 5 20 Steven W Whitcombe, Problem- Based Learning Students ‟Perceptions Of Knowledge and Professional Identity: Occupational Therapists a s „Knowers‟, Jurnal British Journal of Occupational Therapy , No 1, 2013, h 73 pencapaian hasil tes prestasi belajar yang diberikan. Keterlibatan pembelajaran secara aktif dalam membangun pengetahuan sendiri menjadi poin penting guna mewujudkan proses belajar mandiri sesuai dengan prinsip-prinsip yang dikandung dalam model pembelajaran ini yang berfokus pada proses berpikir yang membangun pemahaman sendiri berdasarkan pengalaman yang dimiliki. 21 Selain itu, dalam prosesnya ketiga pembelajaran ini juga dipengaruhi oleh keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang berbeda dan pengaturan jam mata pelajaran yang memiliki jeda sehingga proses pembelajaran sedikit terganggu dan berdampak pada hasil belajar siswa. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan terhadap penggunaan model pembelajaran PJBL, PBL, dan problem solving dalam pembelajaran dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran memiliki pengaruh yang positif dalam meningkatkan hasil belajar biologi siswa pada materi animalia. 21 Nunung Nurlaila, Suparmi, Widha Sunarno, Pembelajaran Fisika dengan PBL Menggunakan Problem Solving dan Problem Posing Ditinjau dari Kreativitas dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal inkuiri, Vol 2, No 2 2013, h.120 77

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan model pembelajaran project based learning PJBL, problem based learning PBL, dan problem solving pada materi animalia. Hal ini di tunjukan baik dari perhitungan hasil Anava nilai N-Gain. Hasil Anava nilai N-Gain menunjukan bahwa, F hitung 4.35 menunjukan lebih kecil dari pada F tabel sebesar 3.07. Berdasarkan uji lanjutan t- Dunnet menunjukan bahwa kelas PJBL memiliki hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan kelas PBL dan problem solving. Ketiga model pembelajaran tersebut memberikan respon yang berbeda, tetapi secara umum ketiga kelas tersbeut memberikan respon positif terhadap pembelajaran. Respon peserta didik menunjukan bahwa pembelajaran PJBL memiliki respon yang paling tinggi dan positif, kemudian model pembelajaran problem solving , dan model pembelajaran PBL memiliki respon yang paling rendah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian bahwa hasil belajar biologi dengan menngunakan tiga model pembelajaran yaitu project based learning PJBL, problem based learning PBL, dan problem solving dapat dikatakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, walapun hasil belajar dari ketiga kelas tersebut tidak memiliki perbedaan, namun dalam prosesnya ketiga pembelajaran ini dapat dicoba untuk meningkatkan keaktifan belajar peserta didik Agar pembelajaran dapat berjalan maksimal dan nilai peserta didik mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM, sebaiknya peserta didik harus dibiasakan, disiapkan, dan dikondisikan sedemikian rupa sehingga siap dalam meneriam kegiatan pembelajaran agar interaksi yang aktif dapat terjadi terus menerus. Penelitian ini dilakukan pada materi animalia, untuk penelitian selanjutnya disarankan dilakukan pada konsep atau materi yang berbeda. 79 DAFTAR PUSTAKA Akınoğlu, Ruhan, dan Özkardeş. The Effects of Problem-Based Active Learning in Science Orhan Education on Students‟ Academic Achievement, Attitude and Concept Learning. Jurnal Universitas Istanbul, 2007. Amir, M. Taufiq. Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning: Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan . Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013. Anderson, Lorin W dan David R Kratwohl. Karangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom . Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2010. Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011. Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Backer, Erica. Project-Based Learning Model: Relevant Learning for the 21st Century. Washington: Pacific Education Institute, 2011. Dewi, Ni Kt, dkk. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Project- Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ipa Peserta didik Kelas IV SD Negeri 8 Banyuning. Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, 2013. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rieneka Cipta, 2013. Fathurrohman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno. Strategi Belajar Mengajar Melalui Konsep Umum dan Islami . Bandung : Refika Aditama, 2007. Handayani, I Dw A. Trisna, dkk. Komparasi Peningkatan Pemahaman Konsep dan Sikap Ilmiah Siswa SMA yang Dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learnin. e- Journal Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 5, 2015. Herlanti, Yanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006. Indiati, L. Kurniani I. dan Sudargo, Efektivitas Problem Based Learning dan Group Investigation Berbantu Kartu Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa SMP, Prosiding Mathematics and sciences forum, 2014. Indrianawati, Ika, dkk. Studi komparasi Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Model PBL dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Jurnal Universitas Negeri Surabaya. 2013. Jagantara, I Made Wirasana, dkk. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek PJBL Terhadap Hasil Belajar Biologi Ditinjau dari Gaya Belajar Peserta didik SMA,. Jurnal Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 4, 2014 Kadir. Statistika untuk Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013. “Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Atas SMAMadrasah Aliyah MA ”.2013 http:staff.uny.ac.idsitesdefaultfilespendidikandrs-sudarmji-mpd03- kompetensi-dasar-sma-2013.pdf diunduh pada tanggal 21 maret 2016. Kirkley, Jamie. Principle For Teaching Problem Solving, Junal Indiana University . http:citeseerx.ist.psu.eduf Komalasari, Kokom. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama, 2013. Komariah, Kokom. “Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Model Polya Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Bagi Peserta didik K elas IX di SMP Negeri 3 Cimahi”. Prosiding Universitas Negeri Yogyakarta, 2011. Kunandar. Penilaian Auntentik Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kuruikulum 2013 Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Raja Grafindo, 2014. Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Mamahami Aspek dalam Kurikulum 2013. Yogyajarta: Kata Pena, 2014. Kwartolo, Yuli. Multiple Intelligences dan Implementasinya dalam Taksonomi Bloom. Jurnal Pendidikan Penabur, No. 18, 2012. Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2007. Muhson, Ali. “Penerapan Metode Problem Solving dalam Pembelajaran Satatistika Lanjutan, 2005 ”. http:staff.uny.ac.idsystemfilespenelitianAli20Muhson,MuhsoProblemS olving.pdf . N. Cahyo, Agus. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler . Yogyakarta: Diva, 2013.