Tabel 4.4 Perbedaan Nilai LKS Kelas PBL, PJBL, dan Problem Solving
Data PJBL
PBL Problem Solving
Pertemuan Pertemuan
Pertemuan 1
2 3
1 2
3 1
2 3
Tertinggi 85.70 88.90 88.80 88.90 88.90 83.30 86.70 86.70 94.80 Terendah 60.00 77.80 77.77 61.10 55.60 66.70 63.60 60.00 68.00
Rata-rata 81.17
78.00 77.70
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa perolehan nilai LKS untuk kelas PJBL lebih tinggi dibandingkan dengan nilai LKS kelas PBL atau kelas Problem solving
dengan selisih 2.87. Secara umum nilai LKS dari masing-masing kelas mengalami peningkatan setiap pertemuan. LKS yang diberikan kepada ketiga kelas digunakan
untuk melihat seberapa besar ketercapaian setiap indikator hasil belajar siswa.
4. N-GAIN
Berdasarkan hasil pretest dan posttest ketiga kelas pembelajaran
dijelaskan secara terperinci pada tabel berikut ini.
Tabel 4.5 Rekapitulasu nilai rata-rata N-Gain berdasarkan pretest dan postest
Data Kelompok
PJBL PBL
Problem solving
N 41
41 40
Rata-rata nilai pretest 40.65
39.84 47.78
Rata-rata niali posttest 82.66
76.42 76.67
Rata-rata N-Gain 0.69
0.58 0.53
Kategori N-Gain Sedang
Sedang Sedang
Berdasarkan penjelasan tabel 4.5 diatas, data menunjukan bahwa nilai N- Gain pada kelas PJBL, lebih tinggi dibandingkan dengan kelas PBL dan Problem
Solving yaitu dengan rata-rata nilai N-Gain 0.69, sedangkan kelas PBL dan
Problem Solving memiliki nilai rata-rata N-Gain sebesar 0.58 dan 0.53, maka
dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas PJBL lebih baik
dari pada peningkatan hasil belajar siswa kelas PBL, dan kelas Problem Solving. Hasil perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran tabel N-Gain.
3
5. Analisis Data Observasi Terhadap Aktivitas Guru
Observasi terhadap aktivitas guru selama pembelajaran dapat dilihat dari keterlaksananya proses pembelajaran, pada tabel 4.6 presentasi hasil perhitungan
lembar observasi.
Tabel 4.6 Perhitungan Rata-Rata dan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Guru
Pertemuan Aktivitas Pembelajaran
Kelas PJBL
PBL Problem solving
I 94.00
94.40 87.50
II 92.31
94.40 80.83
III 92.31
88.90 94.00
Rata-Rata Pertemuan 92.87
92.75 85.83
Secara keseluruhan, rata-rata ketercapaian proses tahapan belajar mengajar berjalan dengan baik, meskipun ada beberapa tahapan kegiatan pembelajaran yang
berum terlaksana secara keseluruhan. Hal tersebut terjadi karena jam pelajaran yang memiliki jeda, jadi beberapa proses pembelajaran belum terlaksana dengan
baik, hal ini juga terlihat dari keterlaksanaan proses pembelajaran pada kelas problem solving
yang diperlukan penjelasan materi di awal pembelajaran. Selain itu juga kurangnya pengaturan waktu yang baik sehingga keterlaksanaan proses
belajar mengajar yang baik belum sempurna 100.
6. Analisis Data Angket Siswa
Angket pada penelitian ini diberikan kepada siswa setelah diukur pembelajaran setelah tes pembelajaran telah terlaksana. Tujuan diberikan angket
ini adalah untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran yang mereka dapatkan. Hasil angket yang menunjukan respon siswa terhadap
3
Lampiran 12, h. 293
pembelajaran Project Based Learning PJBL, Problem Based Learning PBL, dan Problem Solving, dapat dilihat pada charta berikut ini:
Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Angket Menggunakan Model PJBL, PBL, dan Problem Solving
Grafik 4.1 menunjukan setiap kelas memberikan respon yang berbeda, tetapi secara keseluruhan ketiga kelas repon positif terhadap model pembelajaran
yang diberikan.
B. Pengujian Persyaratan Analisis Dan Pengujian Hipotesis
1. Uji Normalitas
Pengujian uji normalitas dilakukan terhadap dua jenis data, yaitu data pretest
dan posttest dari ketiga kelas, yaitu Project Based Learning PJBL, Problem Based Learning
PBL, dan Problem Solving. Untuk menguji normalitas dari ketiga data tersebut digunakan rumus uji Chi kuadrat. Berikut ini adalah hasil
yang diperoleh dari perhitungan tersebut.
3.21 3.10
3.12
0.00 0.30
0.60 0.90
1.20 1.50
1.80 2.10
2.40 2.70
3.00 3.30
3.60 3.90
4.20 4.50
4.80
PJBL PBL
Problem Solving
rata-rata
model pembelajaran
Respon Siswa pada Model Pembelajaran