Kelebihan dan Kelemahan Problem Solving

Tabel 2.4 Kompetensi Inti Materi Animalia Kompetensi Inti KI KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI.2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI.4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan Tabel 2.5 Kompetensi Dasar Materi Animalia Kompetensi Dasar KD KD 3.8 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan hewan ke dalam filum berdasarkan pengamatan anatomi dan morfologi serta mengaitkan peranannya dalam kehidupan. Kompetensi Dasar KD KD 4.8 Menyajikan data tentang perbandingan kompleksitas jaringan penyusun tubuh hewan dan perannya pada berbagai aspek kehidupan dalam bentuk laporan tertulis. Kajian materi animalia ditinjau dari beberapa sumber buku yang digunakan dalam penyamapaian materi. Buku pertama adalah biologi yang digunakan oleh guru dan disediakan oleh sekolah berdasarkan kurikulum 2013 karangan Tati. S Yamsyudin. Buku kedua adalah karangan Pratiwi, dkk dengan judul Biologi untuk SMAMA kelas X Berdasarkan Kurikulum 2013. Buku ketiga adalah buku karangan Baiq Hana Susanti, dan Meirry Fadhilah Noor dengan judul Pengantar Zoologi Vertebrata. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari ke tiga buku pembelajaran tersebut, menjelaskan bahwa Animalia memiliki ciri-ciri: organisme eukariotik multiseluler, heteretrof, reproduksi secara seksual walapun ada juga yang tidak, tidak memiliki dinding sel, dan hewan memiliki kemampuan untuk merespondari lingkungan secara cepat kerena memiliki saraf dan otot. 76 Selain itu hewan dikelompokan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, yang terdiri atas Invertebrata Avertebrata, dan Vertebrata. Invertebrata merupakan hewan yang tidak memiliki tulang belakang, dengan yang terdiri atas delapan filum, yaitu porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan Echinodermata, yang ke delapan filum tersebut memiliki ciri, jenis, dan manfaatnnya masing-masing. 77 Beberapa hewan dari kelompok Invertebrata khususnya kelompok cacing-cacingan berperan parasite baik pada hewan maupun manusia. 76 Pratiwi, Biologi untuk SMAMA Kelas X Berdasarkan Kurikulum 2013, Jakarta: Erlangga, 2014, h. 195 77 Tati S. Syamsudin, dan Lilis Setiasih, Biologi Untuk SMA Kelas X, Bogor: Quadra, 2014, h. 145 Sedangkan hewan Vertebrata merupakan hewan yang dikelompokan atas ada tidaknya tulang belakang, memiliki struktur tubuh yang lebih sempurna dibandingkan Invertebrata, dan dalam memenuhi kebutuhannya telah memiliki sistem kerja sempurna. Vertebrat klasifikasikan menjadi lima filum, yaitu Pisces, Amfibi, Reptil, Aves dan Mamalia. 78 Pembahasan mengenai kingdom Animalia, memiliki bahasan yang luas. Selain didasarkan pada ciri-ciri animalia juga memiliki beberapa peranan baik yang menguntungkan atau pun yang merugikan. Salah satu peranan yang merugikan adalah pada cacing pita babi, pita sapi dan caciang hati. Ketiga jenis cacing tersebut memiliki fase pergiliran keturunan dan membawa penyakit kedalam hewan ternak atau manusia. Sedangkan dalam hewan vertebrata, kelima filum tersebut memiliki struktur tubuh yang berbeda, sistem saraf, sistem pecernaan ataupun sistem peredaaran darah yang berbeda-beda. 79 Dengan demikian ke tiga buku sumber pembelajaran yang menjadi acuan dalam pemilihan materi Animalia ini memiliki berbagai informasi yang menarik dan mendukung untuk ketercapainya proses dan hasil belajar yang baik.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

I Made Wirasana Jagantara, Putu Budi Adnyana, dan Ni Luh Putu Manik Widiyanti dalam penelitiannya menunjukan perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran langsung. Hasil statistik deskiptif menunjukkan rata-rata peningkatan nilai gain skor kelompok gaya belajar kinestetik sebesar 0,78, kelompok gaya belajar auditori sebesar 0,74, dan hasil belajar siswa kelompok visual sebesar 0,67. 80 78 Baiq Hana Susanti dan Meirry Fadillah, Pengantar Zoologi Vertebrata, Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2012, h.1 79 Syamsudin, dan Setiasih, op.cit., h. 151-165 80 I Made Wirasana Jagantara, Putu Budi Adnyana, dan Ni Luh Putu Manik, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek PJBL Terhadap Hasil Belajar Biologi Ditinjau dari Gaya Belajar Peserta didik SMA, Jurnal Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol 4, 2014