Proses Asosiatif Proses Interaksi Sosial

Interaksi Sosial 85 antara kedua pendapat tersebut untuk menghasilkan pola yang baru. 2 Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu. 3 Untuk memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok-kelompok sosial sebagai akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan. 4 Untuk mengusahakan peleburan antara kelompok- kelompok sosial yang terpisah, misalnya melalui perkawinan campuran. Bentuk-bentuk akomodasi sebagai suatu proses antara lain sebagai berikut. 1 Coercion paksaan, yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya terjadi karena adanya paksaan. 2 Compromise kompromi, yaitu suatu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang terlibat masing-masing mengurangi tuntutannya karena masing-masing pihak bersedia mengerti satu sama lain. 3 Arbitration perwasitan, yaitu penyelesaian masalah yang dilakukan oleh pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang kedudukannya lebih tinggi dari pihak-pihak yang berselisih. 4 Mediation penyelesaian sengketa dengan menengahi, yaitu bentuk akomodasi seperti arbitration perwasitan, dengan mengundang pihak ketiga yang netral untuk mengusahakan penyelesaian secara damai, tetapi kedudukannya hanya sebagai penasihat. 5 Conciliation tindakan mendamaikan, yaitu suatu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yang berselisih untuk mencapai persetujuan bersama, misalnya DPRD yang berupaya mempertemukan wakil dari perusahaan dengan wakil buruh guna mencapai kesepakatan atau islah dua kubu yang bertikai dari suatu partai dengan perantara seorang mediator. 6 Toleration toleransi, yaitu suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan formal, yang sering timbul tanpa sadar dan tanpa direncanakan. 7 Stalemate jalan buntu, yaitu suatu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang bertikai berhenti pada suatu titik tertentu karena tidak ada lagi kemungkinan untuk maju atau mundur. 8 Adjudication keputusan hakim atau pengadilan, yaitu suatu penyelesaian perkara di pengadilan. 9 Rasionalisasi tindakan seolah-olah rasional, yaitu pemberian keterangan atau alasan yang seolah-olah rasional untuk membenarkan tindakan-tindakan yang mungkin dapat menimbulkan konflik. Misalnya siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah beralasan bahwa tugasnya ketinggalan di rumah. Gambar 3.18 Islah antara dua kubu yang bertikai dengan perantara mediator ada- lah contoh conciliation. Sumber: Solopos, Rabu 28 Desember 2005