Perjanjian Tordesillas Tratado de Tordesillas

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII 248 Sementara itu, persaingan dengan Inggris dimulai ketika pada tahun 1604 Henry Middetton tiba di Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Jalur perdagangan yang sering digunakan pada waktu itu adalah Malaka, Maluku, dan Laut Jawa sebagai urat nadinya. Namun, dengan ditunjang kekayaan alam Indonesia mendorong bangsa-bangsa asing tersebut bukan hanya melakukan kegiatan perdagangan, melainkan juga menguasai daerah-daerah di sekitarnya terutama daerah yang menguntungkan. Dalam penguasaanya itu, pemerintah kolonial mengeluarkan berbagai kebijakan. Serangkaian kebijakan pemerintah kolonial mampu mengubah tatanan kehidupan bangsa Indonesia. Kekuasaan kolonial secara pelan namun pasti berhasil memengaruhi terjadinya perubahan di berbagai aspek kehidupan. Adapun bentuk-bentuk pengaruh kolonial di antaranya meliputi agama, adat istiadat, pendidikan, kesenian, hukum, dan sistem pemerintahan.

1. Masa Pemerintahan Portugis

Kekuasaan Portugis di Maluku diawali dengan kedatangan Francisco Serrao. Portugis mulai mendapat angin segar ketika penguasa Ternate meminta bantuannya dalam menghadapi penguasa Tidore yang didukung Spanyol. Sebagai imbalannya Sultan Ternate memberi izin kepada Portugis untuk mendirikan benteng di sana. Setelah mempunyai kedudukan di Maluku, Portugis mengincar Sumatra yang kaya akan lada. Kehadiran Portugis di Sumatra mendapat tentangan, terutama dari Kerajaan Aceh. Sementara itu, di Jawa, Portugis hanya dapat berdagang di Pasuruan dan Blambangan. Di daerah lainnya Portugis tidak dapat berdagang, sebab sebagian besar Jawa dikuasai oleh Kerajaan Demak. Di daerah Indonesia lainnya Portugis hanya dapat menetap di Timor, sementara kedudukannya di Ternate mulai goyah. Monopoli perdagangan dan penyebaran agama Nasrani yang dilakukan Portugis di Maluku ditentang keras rakyat Ternate. Portugis memaksakan kekuasaan di Ternate, Tidore, dan Jailolo yang akhirnya menimbulkan perlawanan rakyat. Beberapa dampak dari imperialisme yang dilakukan oleh Portugis di Indonesia adalah sebagai berikut. a. Dalam bidang politik, dengan dikuasainya Malaka menghancurkan organisasi perdagangan Asia, Macau di Cina, dan Ambon.

B. Kebijakan Pemerintah Kolonial dan

Pengaruhnya terhadap Kehidupan Rakyat dan Pemerintahan Tugas Mandiri Bagaimanakah cara bangsa Portugis menanamkan pengaruh- nya di Maluku? Perkembangan Masyarakat Masa Kolonial 249 b. Terjadinya penyebaran agama Kristen yang dipimpin oleh Xaverius di Ambon, Ternate, dan Morotai. c. Banyaknya nama orang di daerah Maluku yang menggunakan nama Portugis. Selain itu, ada beberapa kata dalam bahasa Indonesia yang menyerap unsur bahasa Portugis seperti meriam, minggu, nona, signor, sinyor, dan dalam kesenian, musik keroncong merupakan perpaduan dengan budaya Portugis.

2. Masa Pemerintahan Kompeni VOC

Pada masa Gubernur Jenderal J.P. Coen 1619–1623, 1627–1629 diberlakukan berbagai kebijakan di antaranya adalah sebagai berikut. a. Memonopoli perdagangan di Maluku. b. Menjadikan Batavia sebagai pelabuhan dan pusat kekuasaan VOC. c. Menjalankan politik devide et impera adu domba antara raja-raja di Jawa dengan kepulauan Nusantara lainnya. d. Mendatangkan keluarga-keluarga Belanda untuk mengelola pertanian di Indonesia. e. Proses westernisasi pada budaya-budaya pribumi. f. Memonopoli perdagangan rempah-rempah. Salah satu kebijakan Coen yang paling keras yaitu dihancurkannya Pulau Banda. Penduduk Banda dibantai, sedangkan yang hidup dijadikan budak. Untuk menjalankan misi menaklukkan Nusantara, VOC melakukan strategi sebagai berikut ini. a. Melakukan tindak kekerasan, peperangan, dan tindakan kasar terhadap penguasa setempat dan para pedagang yang melawannya. b. Mengusir dan membunuh para penduduk yang menolak menjual barang dagangannya kepada VOC. c. Menghancurkan pusat-pusat perdagangan Islam di Nusantara. d. Melakukan tipu muslihat serta mencampuri urusan dalam negeri setiap kerajaan, terutama di Jawa. Pada tahun 1799, VOC mengalami kebangkrutan yang disebabkan faktor-faktor berikut. a. Banyaknya korupsi yang dilakukan para pegawai VOC, apalagi mereka tidak mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan keuangan pada pemerintah Belanda. b. Banyaknya biaya yang harus dikeluarkan VOC sebagai dampak dari peperangan yang dilakukan VOC di Nusantara. c. Persaingan yang ketat dengan kongsi dagang lain. d. Rakyat Indonesia tidak mampu lagi membeli barang- barang Belanda. e. Terjadinya perdagangan gelap. Dalam sastra Melayu, ke- pahlawanan dan keperkasaan tokoh-tokoh pendamping Malaka dalam melaksanakan roda pe- merintahannya muncul. Tokoh yang dianggap sebagai pahlawan samudra adalah Hang Tuah, Hang Lekir, dan Hang Jebat. Wawasan Sosial