Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
56
2 Cara pelaksanaan Dilihat dari cara pelaksanaannya, peran sosial dapat
dibedakan menjadi berikut ini. a Peran yang diharapkan
Peran ini merupakan peran yang diharapkan oleh masyarakat untuk dilaksanakan sebaik-baiknya dan
lengkap, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Contohnya peran seorang polisi, hakim, jaksa, dan
pengacara. Peran-peran tersebut harus dilaksanakan dengan baik dan tidak boleh ditawar-tawar karena
terkait dengan hak asasi seseorang.
b Peran yang disesuaikan Peran yang disesuaikan adalah suatu peran yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu.
Peran ini terjadi bukan karena faktor manusia atau pelakunya saja, tetapi karena adanya kondisi dan
situasi yang menyebabkan seseorang melakukan suatu peran.
Contohnya peran seorang pelawak yang memerankan tugasnya sebagai pelawak sewaktu di panggung,
tetapi saat berkumpul dengan keluarga tidak akan menyampaikan pesan dengan lawakan.
3 Prioritas pelaksanaan Berdasarkan prioritas pelaksanaannya, peran sosial
dibedakan sebagai berikut. a Peran kunci
Peran kunci adalah peran pokok atau inti dari beberapa peran yang dimilikinya. Misalnya Pak Budi
selain sebagai kepala keluarga juga menjadi dokter, ketua RT, pengurus masjid, dan ketua koperasi. Dari
beberapa peran tersebut peran kunci Pak Budi adalah seorang dokter.
b Peran tambahan Peran tambahan adalah peran yang dilakukan
seseorang setelah melakukan peran utamanya atau peran kunci. Misalnya Pak Budi yang mendapat peran
tambahan selain menjadi dokter. Beberapa ciri pokok yang dimiliki peran tambahan
antara lain tidak dilakukan berdasarkan ijazah dan keahlian tertentu, bukan sebagai sumber penghasilan
utama, dan dalam melakukannya tidak men- cemarkan peran kunci.
c. Konflik Peran Konflik peran role conflict timbul apabila keadaan diri
seseorang berada dalam tekanan, dalam arti ada pemisahan antara satu peran dengan peran yang lainnya pada waktu
Gambar 2.14 Menjadi tentara adalah
peran pilihan yang di- peroleh dengan usaha.
Sumber: Dokumen Penerbit
Tugas Mandiri
Setiap orang tentu memiliki peran ganda, demikian pula dirimu.
Selain seorang pelajar, kamu tentu memiliki peran lain di
lingkunganmu. Misalnya anggota organisasi pemuda, anggota tim
penelitian, atau anggota grup band. Bagaimana kamu me-
nyikapi apabila terjadi konflik peran dalam dirimu?
Kehidupan Sosial Manusia
57
bersamaan. Semakin banyak kedudukan yang dimiliki, maka akan semakin beragam peran yang harus dimain-
kannya. Apabila peran yang dimainkannya terlalu banyak, maka akan menimbulkan konflik peran.
Contohnya seorang polisi yang harus menangkap peng-guna narkoba yang sebenarnya anaknya sendiri yang harus dia
jaga dan lindungi.
Tanpa sosialisasi seseorang tidak akan dapat berkembang secara normal dan tidak akan menjadi pribadi yang utuh.
Sosialisasi berperan untuk mempelajari pola-pola tindakan dalam masyarakat dan sekaligus sebagai sarana untuk
mengembangkan diri atau membentuk kepribadian seseorang.
1. Sosialisasi
Kemampuan seseorang untuk bisa bertahan dalam kehidupan bermasyarakat sangat tergantung pada kemampuan orang
tersebut untuk bersosialisasi. Apabila seseorang tidak terbiasa dengan sosialisasi, maka ia tidak akan bisa berinteraksi dengan
sesamanya secara normal.
Sosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian terdiri dari empat tahapan, yaitu persiapan, peniruan, kesiapan bertindak,
dan menerima norma.
a. Tahap Pertama, Persiapan Pada tahap awal ini anak mulai mengambil berbagai peranan
dari orang-orang di sekitarnya terutama anggota ke- luarganya, misalnya ayah, ibu, dan saudara. Pada tahap ini
merupakan waktu yang paling baik bagi orang tua untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan pada anak.
b. Tahap Kedua, Peniruan Pada tahap ini anak tidak saja hanya mengetahui peranannya
sendiri, tetapi sudah mulai mengerti peranan yang harus dijalankan oleh orang lain. Sehingga lambat laun dalam diri
anak akan timbul perasaan untuk menghargai peranan orang lain dalam kehidupannya.
c. Tahap Ketiga, Kesiapan Bertindak Pada tahap ini anak sudah dianggap mampu untuk men-
jalankan berbagai peranan dalam kehidupan masyarakat. Misalnya menjadi ketua kelas atau ketua OSIS di sekolah.
D. Sosialisasi dalam Pembentukan Ke-
pribadian
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
58
d. Tahap Keempat, Penerimaan Norma Pada tahap ini anak telah siap menjalankan peranan orang
lain dalam kehidupannya. Apabila ia berhasil menjalankan perannya tersebut, maka ia akan mendapatkan penghargaan
dan pujian dari masyarakat. Tetapi sebaliknya, apabila ia gagal maka ia akan menerima sanksi dari masyarakat.
2. Kepribadian
Dalam melakukan sosialisasi kita mempelajari berbagai nilai dan norma, serta tata cara hidup di masyarakat yang membantu kita
mengenal dan memahami status dan peran kita di masyarakat. Hal itu berpengaruh pada pembentukan kepribadian individu
sebagai anggota masyarakat. Nah, tahukah kamu apa yang dimaksud dengan kepribadian?
a. Pengertian Kepribadian
Pernahkah kamu mendengar istilah kepribadian? Tentu kamu pernah mendengar istilah itu, bukan?
Kepribadian merupakan ciri watak seseorang yang tetap dan memiliki suatu identitas sebagai pribadi. Dengan demikian,
di dalamnya terdapat unsur psikologis yang meliputi sikap, kebiasaan, bakat, kecakapan, dan ciri-ciri khas lainnya, serta
unsur sosiologis yang selalu mendasari tindakan seseorang. Untuk memperluas wawasanmu, berikut ini dapat kamu
pahami pengertian kepribadian menurut pendapat para ahli 1 Koentjaraningrat
Kepribadian adalah suatu susunan dari unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan
seseorang.
2 Theodore R. Newcomb Keprbadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki
seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku. 3 Roucek dan Warren
Kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku
seseorang.
Kepribadian seseorang itu terbentuk, hidup, dan berubah sejalan dengan berlangsungnya proses sosialisasi.
b. Unsur-unsur dalam kepribadian Tidak ada orang di dunia ini yang memiliki kepribadian yang
sama persis, meskipun anak kembar sekalipun. Hal itu karena adanya unsur-unsur yang memengaruhi kepribadian
seseorang. Unsur-unsur yang dimaksud adalah pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri.
1 Pengetahuan
Pengetahuan manusia bersumber dari pola pikir yang rasional yang berisi pemahaman dan pengalaman
mengenai berbagai hal yang diperoleh dari lingkungan di sekitarnya. Semua hal itu direkam dalam otak dan
sedikit demi sedikit diungkapkan dalam bentuk perilaku sehari-hari.