Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
132
Berdasarkan kebutuhannya, peta dapat dibuat besar atau kecil. Contohnya, bila kamu pernah berjalan-jalan ke kantor
walikota atau bupati, kamu akan menemukan peta kabupaten atau kotamu dalam ukuran yang besar. Sementara, bila kamu
membuka-buka buku atlasmu, kamu akan melihat bahwa peta kabupaten atau kotamu dalam buku tersebut berukuran lebih
kecil dari peta yang ada di kantor walikota atau bupati.
Untuk keperluan-keperluan tertentu itu, maka ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperbesar atau
memperkecil peta. Memperbesar atau memperkecil ukuran peta dapat dilakukan dengan menggunakan alat, maupun tanpa alat.
Ada beberapa cara untuk memperbesar dan memperkecil peta, yaitu sebagai berikut.
1. Menggunakan alat Pantograf dan Map-o-graf Cara yang dilakukan antara lain sebagai berikut.
a. Siapkan pantograf, peta, dan kertas untuk memperbesar atau memperkecil peta.
b. Pantograf distel ukurannya untuk memperbesar atau memperkecil, apabila akan diperbesar dua kali maka
pantograf distel diangka dua. c. Memasang pantograf pada posisi peta dan kertas untuk
memperbesar atau memperkecil. d. Gerakkan ujung jarum sesuai dengan bentuk peta maka
pensil yang ada akan menggambar peta sesuai yang dikehendaki.
2. Menggunakan kamera fotografi atau zoom transfercope fotografi
Cara ini dilakukan dengan pemotretan lewat udara melalui pengaturan jarak fokus kamera.
3. Menggunakan fotokopi Cara ini dilakukan dengan mengatur pada alat fotokopi sesuai
dengan ukuran yang dikehendaki. 4. Menggunakan garis koordinat square method
Selain dengan menggunakan alat, ada cara mudah yang populer dalam memperbesar atau memperkecil peta, yakni
dengan cara square method atau dikenal dengan istilah metode bujursangkar atau grid. Cara ini dapat dilakukan
dengan tiga langkah, yaitu sebagai berikut.
Titik tumpu Jarum
Pensil
Gambar 5.8 Pantograf sebagai alat untuk memperbesar atau memperkecil peta.
D. Memperbesar dan Memperkecil Peta
Tugas Mandiri
Mengapa pada peta yang diperkecil dengan fotokopi, skala
batangnya masih tetap dipakai tanpa dikonversi?
Informasi Keruangan
133
a. Membuat grid-grid berbentuk bujursangkar pada peta yang akan diperbesar atau diperkecil.
b. Pada kertas lain yang kosong, dibuat grid-grid bujursangkar dengan ukuran jumlah perbesaran atau
pengecilan dikali ukuran grid yang telah dibuat pada peta di langkah a. Jumlah grid pada peta dengan pada kertas
kosong harus sama.
c. Setelah grid-grid bujursangkar di kertas kosong dibuat, maka peta dapat digambar berdasarkan urutan grid dengan
memperhatikan ukuran dan bentuk pada setiap grid.
Contoh memperbesar peta.
Sebuah peta berukuran 4 × 4 cm dengan skala 1:1.000.000 hendak diperbesar 2 dua kali dari ukuran semula. Maka langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut. 1.
Pada peta tersebut dibuat sejumlah grid bujursangkar dengan ukuran tertentu, misalkan gridnya berukuran 0,5 cm × 0,5 cm. Maka, akan ada
64 grid pada peta. 2.
Siapkan kertas lain yang kosong. Karena peta hendak diperbesar 2 kali, maka ukuran kertas harus 2 kali lebih besar, berarti kertas harus
memiliki ukuran peta 4 cm × 4 cm × 2, yaitu 8 cm × 8 cm. 3.
Kemudian, dibuat grid-grid bujursangkar dengan ukuran perbesaran atau pengecilan dikali ukuran grid yang telah dibuat pada peta di
langkah 1. Berarti, ukuran grid yang harus dibuat adalah 2 dikali ukuran grid pada peta 0,5 cm × 0,5 cm, yaitu 1 cm × 1 cm. Jumlah
grid pada peta dengan pada kertas kosong akan sama, yakni 64 grid bujursangkar.
4. Setelah grid-grid bujursangkar di kertas kosong dibuat, maka peta
dapat digambar berdasarkan urutan grid dengan memperhatikan ukuran dan bentuk pada setiap grid.
Tugas Mandiri
Carilah salah satu peta yang kamu pilih dari atlas, kemudian
perbesarlah 2X dan diperkecil
2 1
X.
Gambar 5.9 Contoh memperbesar dan memperkecil peta.
Sumber: Dokumen Penerbit
Peta Bali Peta Bali
diperbesar diperkecil
4 cm 4 cm
8 cm
8 cm
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
134
Setelah mengenal peta, kita akan mengenal lebih jauh tentang atlas dan globe. Atlas dan globe memiliki fungsi dan
manfaat yang besar di berbagai bidang kehidupan kita.
1. Atlas
Bukalah atlasmu. Perhatikan peta-peta yang ada di dalamnya. Tahukah kamu perbedaan atlas dengan peta?
Atlas merupakan kumpulan peta yang dibukukan. Kumpulan peta tersebut dapat mencakup seluruh peta dunia, maupun
sebagiannya saja. Biasanya, di dalamnya termuat indeks nama- nama tempat, populasi, sumber daya alam, perindustrian, dan
informasi nyata lainnya. Berdasarkan jenisnya atlas dibagi menjadi tiga, sebagai berikut.
a. Atlas Umum
Atlas umum adalah atlas yang memberikan informasi secara umum tentang kenampakan geografi di permukaan bumi.
Jenis atlas umum antara lain sebagai berikut. 1 Atlas nasional, yaitu atlas yang berisi satu negara lengkap
dengan kenampakan fisik dan sosialnya. 2 Atlas regional, yaitu atlas yang memuat tentang negara-
negara yang berada dalam satu kawasan. Atlas ini menyajikan negara-negara yang saling berdekatan, serta
secara historis atau sosial ekonomi memiliki beberapa kesamaan. Contohnya Atlas Eropa, Atlas Asia, Atlas Afrika.
3 Altas dunia, yaitu atlas yang memuat negara-negara di seluruh dunia secara lengkap dari semua benua.
Contohnya Atlas Dunia. b. Atlas Khusus
Atlas khusus adalah atlas yang hanya memuat satu jenis informasi saja sesuai dengan judulnya. Contoh atlas ini antara
lain sebagai berikut. 1 Atlas penduduk, yaitu atlas yang memaparkan
persebaran penduduk. 2 Atlas geologi, yaitu atlas yang memaparkan keadaan
geologi atau batuan. c. Atlas Semesta
Atlas semesta adalah atlas yang memaparkan keadaan semesta alam yang antara lain berhubungan dengan galaksi,
tata surya, perbintangan, dan peredaran benda-benda angkasa.
Kata Atlas diambil dari nama seorang dewa bangsa Yunani
kuno. Dalam legenda Yunani, At- las diyakini sebagai dewa yang
memiliki tugas memikul Bumi di pundaknya.
Salah satu atlas yang paling awal, dibuat oleh seorang
sarjana Aleksandria yang bernama Ptolomeus pada sekitar
tahun 50 SM. Atlas buatan Ptolomeus tersebut kemudian
ditemukan ahli arkeologi Eropa dan dicetak ulang pada abad ke-
15. Atlas modern pertama, Theatrum Orbis Terrarum
Panggung Dunia, dipublikasikan tahun 1570 oleh seorang
kartograf asal Flanders bernama Abraham Ortelius.
Wawasan Sosial
E. Atlas dan Globe
Setelah mempelajari cara memperbesar dan memperkecil peta seperti di atas, kamu tentu juga bisa menentukan skala peta
yang baru. Cobalah mempraktikan memperkecil sebuah peta dari atlasmu, kemudian tentukan skala barunya.
Informasi Keruangan
135
Suatu atlas juga dapat berisi informasi khusus tertentu seperti iklim, pertanian, wabah, atau bahasa. Istilah atlas petama kali
digunakan oleh Gerardus Mercator untuk menamai koleksi peta miliknya –Atlas Sive Cosmographicae Atlas dan Deskripsi Dunia,
antara tahun 1585-1595. Atlas menggambarkan lokasi tertentu secara lebih jelas dan luas,
karena atlas memuat beberapa peta dengan tema sejenis. Biasanya, atlas digunakan untuk beberapa keperluan sebagai
berikut. a. Menunjukkan lokasi suatu tempat dalam pemetaan suatu
wilayah. b. Menginformasikan luas, letak, dan posisi suatu lokasi.
c. Menunjukkan relief-relief kenampakan bumi di suatu wilayah. Di dalam atlas, biasanya ada beberapa kelengkapan yang dapat
membantu kita menemukan informasi yang dibutuhkan. Adapun beberapa kelengkapan tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Judul Atlas Judul atlas memuat informasi tentang kandungan informasi
umum yang ada di dalam peta. Contohnya Atlas Indonesia, berarti kumpulan lembaran peta wilayah-wilayah yang ada di
Indonesia, Atlas Malaysia berarti kumpulan lembaran peta wilayah-wilayah yang ada di Malaysia, Atlas Dunia berarti
kumpulan lembaran peta wilayah-wilayah yang ada di dunia.
b. Daftar Isi Daftar isi memuat bagian-bagian yang ada dalam atlas secara
berurutan. Daftar isi dapat mempermudah pengguna atlas untuk langsung mencari lembaran peta yang dibutuhkan.
c. Legenda Legenda adalah keterangan beberapa simbol yang digunakan
dalam peta. d. Indeks
Indeks membantu pengguna peta untuk mencari letak kota, pulau, gunung, sungai, dan unsur-unsur geografi yang
dimuat di dalam atlas. Contohnya Bantul, Jogja, B2 22 berarti bahwa Kota Bantul
ada di halaman 22, kolom B baris ke-2.
2. Globe
Kata globe berasal dari bahasa Latin globus yang artinya bola atau bulatan. Globe diciptakan oleh Anaximander pada abad ke-
6 SM. Globe yang terkenal adalah globe Raja Louis XVII dan globe buatan Martin Behain pada tahun 1492.
Globe adalah tiruan bola bumi yang diperkecil dan menyerupai aslinya. Tidak seperti peta biasa yang digambarkan pada suatu
bidang datar biasanya kertas, globe digambarkan pada sebuah bola, sehingga bentuknya mirip bumi yang sesungguhnya.
Simbol-simbol yang digunakan pada globe sama dengan simbol- simbol yang digunakan dalam peta.
Gambar 5.10 K e l e n g k a p a n a t l a s
a judul, b legenda, c i n d e k s .
Sumber: Atlas Indonesia dan Sekitar-
nya, Buana Raya a
b
c