Angin Siklon dan Angin Antisiklon

Atmosfer dan Hidrosfer 163

H. Siklus Hidrologi

Gambar 6.19 Contoh peta cuaca di sebagian Pulau Sumatra. Sumber: www.bmg.go.id Perairan Aceh Samudra Hindia Bagian Barat Sumatra Lhokseumawe Mahayati Sabang Perairan Lhokseumawe Meulaboh Belawan Selat Malaka Sibolga Sitoli Perairan Nias Mentawai Teluk Bayur Batam Cuaca Pelabuhan 320 320 640 km c. Membantu dalam berbagai analisis cuaca. d. Membuat permodelan ilmu meteorologi dan klimatologi. Pengindraan jauh menggunakan perangkat modern dan canggih, sehingga memiliki tingkat akurasi lebih tinggi. Metode ini sering disebut sistem informasi geografis atau SIG. Carilah informasi tentang SIG atau tanyakanlah kepada Bapak atau Ibu gurumu agar kamu tahu lebih banyak tentang SIG.

2. Penyajian Informasi Cuaca dengan Peta

Sarana interpretasi untuk menginformasikan cuaca yang sering digunakan adalah peta. Beberapa contoh peta informasi cuaca antara lain peta cuaca dan iklim, peta pergerakan angin, peta pergerakan awan dan badai, dan peta cuaca lainnya. Air sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk di muka bumi. Manusia, hewan, dan tumbuhan tidak akan dapat hidup tanpa air. Segala macam kegiatan manusia sehari-hari banyak yang berhubungan dengan air, misalnya minum, mandi, mencuci, dan mengolah makanan. Pada bulan Oktober sampai April, di sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim hujan. Lihatlah, betapa banyak air yang tercurahkan ke bumi pada saat hujan turun. Bagaimana air dapat jatuh dari langit sebagai hujan? Apakah apabila hujan turun setiap hari, air hujan akan habis? Secara keseluruhan volume air di Bumi jumlahnya tetap dan tidak berubah, hal itu terjadi karena adanya proses perputaran Tugas Mandiri Sebutkan manfaat-manfaat yang akan kita peroleh dengan mengetahui informasi cuaca dari berbagai media Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII 164 air yang disebut siklus hidrologi. Siklus hidrologi adalah suatu proses perputaran air yang berlangsung terus menerus. Sumber utama terjadinya siklus hidrologi adalah sinar matahari. Akibat adanya panas dari matahari terjadilah penguapan, yang berasal dari benda-benda mati seperti laut, danau, rawa, sungai yang disebut evaporasi dan yang berasal dari benda hidup seperti hutan yang disebut transpirasi. Uap air yang memiliki massa yang ringan kemudian naik, di tempat yang tinggi suhu udara semakin rendah sehingga uap air akan mengalami proses kondensasi. Kondensasi adalah proses pengembunan uap air yang dapat dilihat sebagai awan. Di daerah yang beriklim dingin, uap air yang naik dapat berubah membeku atau mengkristal menjadi es atau salju, proses ini disebut sublimasi. dari proses kondensasi uap air yang ada berkumpul menjadi awan dan akhirnya berubah menjadi titik-titik air yang jatuh ke bumi sebagai hujan atau presipitasi. Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi sebagian meresap ke dalam tanah menjadi air tanah yang kemudian ke luar lagi sebagai mata air dan sebagian lagi mengalir di permukaan bumi menjadi sungai yang menuju ke danau atau ke laut. Gambar 6.20 Siklus hidrologi Sumber: Dokumen Penerbit Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut. 1. Siklus kecil, yaitu air laut yang menguap terkondensasi dan menjadi awan kemudian terjadi hujan dan jatuh ke laut. 2. Siklus sedang, yaitu air laut yang menguap terkondensasi dan dibawa oleh angin membentuk awan di atas daratan, jatuh sebagai hujan lalu meresap ke dalam tanah, ke sungai, atau ke laut lagi. 3. Siklus panjang atau besar, yaitu air laut yang menguap menjadi gas kemudian terjadi sublimasi membentuk kristal- kristal es yang terbawa angin ke daratan atau pegunungan yang tinggi dan jatuh menjadi hujan es atau salju, lalu terbentuk gletser masuk ke sungai dan menuju ke laut. Wawasan Sosial Dua pertiga bagian dari permukaan planet Bumi ter- tutupi oleh air yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Air dapat kita temukan di laut maupun di darat. Volume air yang ada di Bumi diperkirakan mencapai 1,4 milyar km 3 .