Relief Peninggalan Sejarah Bercorak Hindu–

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII 210 Wacana Sosial Bacalah berita dari media massa di bawah ini dengan saksama Kompleks percandian yang dibangun pada masa Kerajaan Kediri tahun 1197 M hingga masa Kerajaan Majapahit tahun 1454 M, hingga kini belum bisa dipugar hingga tuntas. Candi induk yang diperkirakan terdiri atas lima tingkat itu hingga kini baru dipugar tingkat pertama hingga tingkat ketiga. Bangunan tingkat keempat dan tingkat kelima telah dipugar secara terpisah di sebelah timur candi induk, diletakkan di atas tanah. Para ahli arkeologi belum bisa memastikan bagaimana bentuk keseluruhan candi induk sehingga tingkat keempat dan kelima tersebut dibiarkan terpisah. Candi Naga yang terletak di dekat candi induk juga “tidak utuh” karena tak memiliki atap, yang diduga memiliki atap berbahan ijuk. Namun, relief candi yang menggambarkan delapan ksatria atau raja yang mengangkat naga terlihat terawat. Bale Agung dan Pendopo Teras Kompleks Percandian Palah, bagian terdepan kompleks yang ditemukan Sir Thomas Stamford Raffles pada tahun 1815 M itu, tidak lagi memiliki dinding. Akan tetapi, relief yang ada di sepanjang dinding altar bisa dibaca dengan jelas meski ada beberapa relief yang belum dikenali kisahnya. Bagian dari kompleks yang terlihat utuh adalah Candi Angka Tahun, sebuah candi kecil berbahan batu andesit dengan bentuk punden berundak khas Jawa Timur. Hayam Wuruk mengunjungi Palah untuk melakukan pemujaan kepada Hyang Acalapati atau Raja Gunung Girindra. Sumber: Kompas, 8 November 2005. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan mendiskusikannya dalam kelompokmu 1. Terdiri atas candi apa sajakah kompleks candi pernataran pada wacana di atas?

2. Mengapa kompleks candi penataran dijadikan sebagai tempat singgah Hayam

Wuruk?

3. Berdasarkan materi yang telah kamu pelajari pada bab ini dan wacana di atas,

manfaat apa yang dapat kamu ambil dengan mengetahui berbagai benda-benda peninggalan sejarah? Menyusuri Salah Satu Tempat Singgah Hayam Wuruk Kompleks Percandian Palah merupakan kompleks percandian terbesar di Blitar, Jawa Timur. Kompleks Percandian Palah adalah salah satu tempat berbentuk candi yang paling sering disinggahi Hayam Wuruk. Karena kompleks ini terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, di sisi lereng barat daya Gunung Kelud sekitar 12 kilometer dari Blitar, maka candi yang dipugar tahun 1917–1918 itu lebih dikenal se- bagai Kompleks Percandian Penataran. Kompleks Candi Penataran