Penjelajahan Samudra Proses Kedatangan Bangsa Barat sampai

Perkembangan Masyarakat Masa Kolonial 245 Para pelaut Belanda yang melakukan pelayaran adalah sebagai berikut. 1 Barents, yang berusaha mencari jalan ke Asia melalui Kutub Utara. Pada waktu kembali tahun 1594, ia meninggal sehingga laut tersebut diberi nama Laut Barents. 2 Abel J. Tasman berhasil menemukan Pulau Tasmania diambil dari nama Tasman pada tahun 1642. 3 Cornelis de Houtman, di mana pada tahun 1596, kapal- kapal Belanda di bawah pimpinannya sampai di Pelabuhan Banten. 4 Willem Janz, yang berhasil mendarat di Teluk Carpentaria, Australia Utara pada tahun 1666.

5. Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Kemajuan teknologi ditunjukkan dengan penemuan kompas, navigasi, mesiu, dan peralatan pelayaran. Hal itu terbukti dengan Penemuan Benua Amerika oleh Columbus atas bantuan Abdul Majid dengan teknologi kapal yang dimiliki oleh Spanyol. Sementara itu, bangsa Portugis juga berhasil menemukan teknologi kapal dan layar yang mengagumkan. Mereka telah menciptakan kapal yang memiliki kecepatan tinggi dalam mengarungi samudra yang dilengkapi dengan meriam sebagai senjata utama mereka. Pada masa imperialisme kuno, Portugis dan Spanyol merupakan dua kerajaan Katolik yang mempunyai kekuatan armada laut, teknologi navigasi, dan perkapalan yang maju dibanding negara-negara lainnya. Oleh karena itu, tidak heran jika kedua negara tersebut yang mengawali proses penjelajahan samudra.

1. Perjanjian Tordesillas Tratado de Tordesillas

Keunggulan dalam teknologi navigasi dan perkapalan yang dimiliki Portugis dan Spanyol menimbulkan persaingan di antara keduanya dalam memperebutkan wilayah penjelajahan dan perdagangan semenjak tahun 1452. Oleh karena itu, pada tanggal 4 Juni 1474 di Tordesillas suatu daerah dekat Madrid diadakan perjanjian kesepakatan antara raja Spanyol dan raja Portugis dengan ditengahi oleh Paus Alexander VI berasal dari Spanyol. Isi dari Perjanjian Tordesillas adalah pembagian arah pelayaran antara Spanyol dan Portugis. Dalam perjanjian tersebut, Spanyol memiliki hak perdagangan dan pelayaran ke arah barat, sementara Portugis ke arah timur. Perjanjian tersebut berlaku sampai 13 Januari 1750. Dengan perjanjian tersebut, maka para pedagang Portugis mulai mencari jalan berlayar ke arah timur untuk mencari rempah- rempah, sedangkan para pedagang Spanyol berlayar ke arah barat menuju Benua Amerika. Salah satu akibat dari Perjanjian Tordesillas adalah berkembangnya semboyan 3 G yaitu gospel, gold, dan glory. Gambar 9.3 Abel J. Tasman, pelaut Belanda yang wafat di Batavia pada tanggal 10 Oktober 1659. Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar Berdasarkan Perjanjian Tordesilas antara Portugis dengan Spanyol disepakati bahwa wilayah timur dari Tanjung Harapan di Afrika hingga Kepulauan Maluku berada di bawah kekuasaan Portugis. Sedangkan pihak Spanyol berhak menguasai wilayah barat dari Benua Afrika hingga Filipina. Wawasan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII 246 a. Gospel Penyebaran Ajaran Katolik dan Kristen Akibat dari semboyan gospel tersebut, tidak heran jika para penjelajah selalu didampingi oleh para misionaris Kristen, dan daerah-daerah yang dikuasai oleh para pedagang Spanyol dan Portugis dipastikan terjadi konversi proses perpindahan agama ke agama Katolik yang diiringi dengan asimilasi kebudayaan. b. Gold Mencari Kekayaan Berupa Emas Semboyan gold menimbulkan paham merkantilis paham yang beranggapan bahwa kejayaan negara diukur dengan banyaknya emas yang dimiliki sebagai hasil dari laba perdagangan. c. Glory Mencari Kejayaan, Kemasyhuran, dan Ke-menangan Semboyan glory akhirnya melahirkan imperialisme kuno karena kejayaan dilihat dari daerah koloni dan jalur perdagangan yang dikuasai. Dengan demikian, banyak bangsa yang berlomba-lomba menguasai daerah lain.

2. Perjanjian Saragosa

Perjanjian ini dilatarbelakangi oleh pertemuan orang Portugis dan Spanyol di Kepulauan Maluku. Portugis mendarat di Ternate, sementara Spanyol mendarat di Tidore. Ketika mereka bertemu, hampir saja terjadi pertempuran karena masing- masing menuduh telah melanggar Perjanjian Tordesillas. Akhirnya mereka membawa masalah tersebut ke Paus, sehingga Paus memperbarui perjanjian tersebut dengan Perjanjian Saragosa 22 April 1529. Isi Perjanjian Saragosa adalah sebagai berikut. a. Pedagang Portugis menguasai daerah perdagangan dari Maluku sampai ke Tanjung Harapan. b. Pedagang Spanyol menguasai daerah perdagangan di Filipina. Dampak dari Perjanjian Saragosa adalah sebagai berikut. a. Berubahnya dasar pemikiran tentang Bumi yang dulu dianggap berbentuk datar. Namun, sejak pertemuan antara b. Maluku sebagai pusat perdagangan, sehingga menjadikan- nya terkenal dengan julukan “The richest islands of the world.” c. Portugis mulai menanamkan kekuasaannya di Maluku dan memonopoli perdagangan di sana.

3. Proses Kedatangan Bangsa Belanda ke Indonesia

Cornelis de Houtman memulai ekspedisi dengan membawa empat kapal dari Belanda dan tiba di Banten pada tahun 1596. Houtman membawa keuntungan yang besar sekembalinya ke Belanda. Oleh karena itu pada tahun 1598, para pedagang Belanda Tugas Mandiri Sebutkan tujuan utama kedatang- an bangsa-bangsa Eropa ke In- donesia Perkembangan Masyarakat Masa Kolonial 247 lain terdorong untuk pergi ke Indonesia. Belanda kembali melakukan ekspedisi ke Indonesia, kali ini dipimpin oleh Jacob van Neck. Banyaknya ekspedisi menyebabkan terjadinya persaingan antara para pedagang. Untuk menghindari persaingan di antara para pedagang itu, Belanda membentuk VOC pada tahun 1602. a. Lahirnya VOC Ekspedisi yang dilakukan Belanda setelah Cornelis de Houtman tidak banyak mendapat keuntungan yang besar. Hal ini disebabkan persaingan di antara para pedagang Belanda sendiri, juga dengan para pedagang Portugis maupun Inggris. Sikap Belanda yang sombong dan kasar juga menjadi salah satu faktor penolakan rakyat yang memicu perlawanan dari para pedagang dan masyarakat. Faktor-faktor di atas menjadi alasan didirikannya VOC Vereenigde Oost Indische Compagnie pada tahun 1602. Tujuan didirikannya VOC adalah sebagai berikut. 1 Menghilangkan persaingan yang akan merugikan sesama pedagang asal Belanda. 2 Menyatukan kekuatan untuk menghadapi saingan dari bangsa Portugis dan pedagang-pedagang lainnya di Indonesia. 3 Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya untuk membiayai perang melawan Spanyol. Pemerintahan Belanda di bawah pimpinan John van Oldenbarneveld memberikan hak istimewa hak octrooy bagi VOC, antara lain sebagai berikut. 1 Memonopoli perdagangan di Amerika Selatan dan Afrika. 2 Memiliki angkatan perang, memutuskan untuk berperang, membangun benteng, dan mendirikan koloni. 3 Mengangkat pegawai-pegawai, baik dari kalangan Belanda maupun pribumi. 4 Mencetak dan mengedarkan mata uang sendiri. 5 Membuat peradilan sendiri. b. Persaingan VOC dengan Portugis, Spanyol, dan Inggris VOC pada awal berdirinya harus menghadapi kekuatan- kekuatan lama, yaitu pedagang Portugis dan Spanyol. Pada tahun 1605 armada Belanda berhasil menghancurkan Portugis dan menguasai Ambon dengan kemenangan tersebut, Belanda mendapatkan konsesi dari Hitu dan mempunyai benteng yang didapatkan setelah mengalahkan Portugis, yaitu Benteng Victoria serta mengusir para misionaris Katolik. Belanda mendapatkan saingan baru di Ambon setelah Spanyol pada tahun 1606 menduduki Ternate dan Tidore. Pendiri VOC adalah enam perusahaan dagang Belanda yang masing-masing berpusat di Amsterdam, Rotterdam, Homm, Enkhuizen, Delft, dan Middelburg. Pengurus VOC terdiri atas 17 orang wakil kota satu pengurus tidak tetap. Wawasan Sosial Tugas Mandiri Kemukakan faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya VOC Gambar 9.4 Lambang VOC yang melukiskan dewa laut Yunani, Poseidon dan Aphrodite. Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII 248 Sementara itu, persaingan dengan Inggris dimulai ketika pada tahun 1604 Henry Middetton tiba di Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Jalur perdagangan yang sering digunakan pada waktu itu adalah Malaka, Maluku, dan Laut Jawa sebagai urat nadinya. Namun, dengan ditunjang kekayaan alam Indonesia mendorong bangsa-bangsa asing tersebut bukan hanya melakukan kegiatan perdagangan, melainkan juga menguasai daerah-daerah di sekitarnya terutama daerah yang menguntungkan. Dalam penguasaanya itu, pemerintah kolonial mengeluarkan berbagai kebijakan. Serangkaian kebijakan pemerintah kolonial mampu mengubah tatanan kehidupan bangsa Indonesia. Kekuasaan kolonial secara pelan namun pasti berhasil memengaruhi terjadinya perubahan di berbagai aspek kehidupan. Adapun bentuk-bentuk pengaruh kolonial di antaranya meliputi agama, adat istiadat, pendidikan, kesenian, hukum, dan sistem pemerintahan.

1. Masa Pemerintahan Portugis

Kekuasaan Portugis di Maluku diawali dengan kedatangan Francisco Serrao. Portugis mulai mendapat angin segar ketika penguasa Ternate meminta bantuannya dalam menghadapi penguasa Tidore yang didukung Spanyol. Sebagai imbalannya Sultan Ternate memberi izin kepada Portugis untuk mendirikan benteng di sana. Setelah mempunyai kedudukan di Maluku, Portugis mengincar Sumatra yang kaya akan lada. Kehadiran Portugis di Sumatra mendapat tentangan, terutama dari Kerajaan Aceh. Sementara itu, di Jawa, Portugis hanya dapat berdagang di Pasuruan dan Blambangan. Di daerah lainnya Portugis tidak dapat berdagang, sebab sebagian besar Jawa dikuasai oleh Kerajaan Demak. Di daerah Indonesia lainnya Portugis hanya dapat menetap di Timor, sementara kedudukannya di Ternate mulai goyah. Monopoli perdagangan dan penyebaran agama Nasrani yang dilakukan Portugis di Maluku ditentang keras rakyat Ternate. Portugis memaksakan kekuasaan di Ternate, Tidore, dan Jailolo yang akhirnya menimbulkan perlawanan rakyat. Beberapa dampak dari imperialisme yang dilakukan oleh Portugis di Indonesia adalah sebagai berikut. a. Dalam bidang politik, dengan dikuasainya Malaka menghancurkan organisasi perdagangan Asia, Macau di Cina, dan Ambon.

B. Kebijakan Pemerintah Kolonial dan

Pengaruhnya terhadap Kehidupan Rakyat dan Pemerintahan Tugas Mandiri Bagaimanakah cara bangsa Portugis menanamkan pengaruh- nya di Maluku?