Masa Pemerintahan Inggris Kebijakan Pemerintah Kolonial dan

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII 254 5 Masyarakat Indonesia mengenal jenis-jenis tanaman, teknik penanaman, dan pertanian yang baru. 6 Perluasan jaringan jalan raya untuk kepentingan tanam paksa. c. Masa Liberal Pelaksanaan sistem tanam paksa yang menyengsarakan masyarakat akhirnya mendapat kritikan dari berbagai pihak. Tokoh-tokoh penentang cultuurstelsel di antaranya adalah sebagai berikut. 1 E.F.E. Douwes Dekker lewat bukunya yang berjudul Max Havelaar Akibat kritikan Douwes Dekker atau yang dikenal dengan nama Multatuli, Belanda mengganti politik tanam paksa dengan politik pintu terbuka. Dalam bukunya, Multatuli mengemukakan keadaan pemerin- tahan kolonial yang zalim dan korup di Jawa. Buku itu menjadi senjata bagi kaum liberal untuk melancarkan protes atas pelaksanaan tanam paksa. 2 Baron van Hoevell Baron van Hoevell adalah mantan pendeta yang menyaksikan sendiri penderitaan rakyat akibat tanam paksa. Baron van Hoevell membela rakyat Indonesia melalui pidato-pidatonya di DPR Nederland. 3 Fransen van der Putte yang menulis Suiker Contracten. Hasil dari perdebatan di parlemen Belanda adalah dihapuskannya cultuurstelsel secara bertahap mulai tanaman yang paling tidak laku sampai dengan tanaman yang laku keras di pasaran Eropa. Secara berangsur-angsur penghapusan cultuurstelsel adalah sebagai berikut. a. Pada tahun 1860, penghapusan tanam paksa lada. b. Pada tahun 1865, penghapusan tanam paksa untuk teh dan nila. c. Pada tahun 1870, hampir semua jenis tanam paksa telah dihapuskan. Setelah dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha swasta leluasa mengatur tanah jajahan demi keuntungan pribadi. UU Agraria Tahun 1870 membuka jalan bagi pihak swasta untuk menanamkan modalnya di Indonesia sehingga banyak investor swasta asing, seperti Inggris, Belgia, Prancis, Amerika Serikat, Cina, dan Jepang yang menanamkan modalnya di Indonesia. Dengan demikian, perkebunan di Indonesia meningkat dengan pesat. Akan tetapi, sistem ini pun tidak lebih baik dibanding sistem sebelumnya. Sistem ekonomi terbuka telah mematikan para pengusaha pribumi yang memiliki modal kecil. Sistem yang buruk tersebut dibiarkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Bahkan, pemerintah kolonial mengeluarkan aturan yang merugikan kaum buruh pribumi. Misalnya, pada tahun 1881 pemerintah kolonial Belanda mengeluarkan Undang-Undang Koelie Ordonantie yang mengatur para kuli. Sistem tanam paksa Cultuurstelsel juga dikritik karena mematikan usaha perkebunan swasta di Hindia Belanda. Kritikan ini ditulis oleh pengusaha perkebunan, Fransen van de Putte, dalam artikel Suiker Contracten Perjanjian Gula. Wawasan Sosial Gambar 9.8 Multatuli 1820–1887, nama aslinya Douwes Dekker penulis buku Max Havelaar. Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar Perkembangan Masyarakat Masa Kolonial 255 Dengan aturan ini, kuli yang dipekerjakan di Sumatra harus melalui kontrak kerja. Tidak boleh meninggalkan pekerjaan sebelum kontraknya habis. Bagi yang melarikan diri dikenakan hukuman berupa punale sanctie. Penderitaan bangsa Indonesia bertambah buruk setelah pemerintah kolonial memberlakukan sistem rodi alias kerja paksa. Sistem tersebut diterapkan untuk mendukung program penanaman modal Barat di Indonesia dengan cara menyediakan sarana dan prasarana, seperti irigasi, waduk- waduk, jalan raya, jalan kereta, dan pelabuhan-pelabuhan. Dalam membangun sarana-sarana tersebut, pemerintah kolonial Belanda menggunakan tenaga kerja Indonesia tanpa upah, serta dikerahkan secara paksa. Berbagai kebijakan pemerintah kolonial telah melahirkan penderitaan bagi rakyat Indonesia. Di daerah kerajaan, ajakan perlawanan dari para bangsawan maupun ulama yang berpengaruh untuk melawan kekuasaan asing dengan cepat mendapat sambutan baik dari kelompok rakyat, yang karena tekanan-tekanan hidup yang mereka alami sudah bersikap antipati terhadap kekuasaan asing. Secara umum dapat dikatakan bahwa kondisi di daerah- daerah selama kontak dengan kekuasaan Barat cukup subur untuk timbulnya perjuangan tersebut. Oleh karena dalam tiap-tiap daerah konvensi intensitas kontak dari kekuasaan Belanda tidak bersamaan waktu terjadinya, maka timbulnya perjuangan terhadap kekuasaan asingpun tidak sama waktunya. Perjuangan-perjuangan itu bisa berupa perlawanan besar, atau pemberontakan maupun hanya merupakan kericuhan-kericuhan. Tugas Mandiri Apa yang dimaksud dengan Undang-Undang Agraria? Rangkuman ™ Faktor yang melatarbelakangi kedatangan bangsa Barat ke dunia Timur adalah banyaknya perubahan di Eropa, yang meliputi berbagai aspek kehidupan, antara lain runtuhnya kekaisaran Romawi, Perang Salib, jatuhnya konstantinopel ke tangan Turki Utsmani, penjelajahan samudra, dan perkembangan ilmu pengetahuan. ™ Pada awal kedatangannya, bangsa-bangsa Barat bermaksud untuk mengadakan perdangan, namun dengan ditunjang kekayaan alam Indonesia mendorong bangsa Barat tersebut berusaha untuk menguasai daerah-daerah di sekitarnya, terutama daerah yang menguntungkan. ™ Berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah kolonial telah mengubah kehidupan masyarakat, yaitu melahirkan kesengsaraan dan penderitaan bagi rakyat. ™ Masa pemerintahan Portugis, dikeluarkan kebijakan mengenai monopoli perdagangan di Maluku. ™ Masa pemerintahan VOC, dikeluarkan kebijakan mengenai politik devide et impera, proses westernisasi pada budaya-budaya pribumi, monopoli perdagangan rempah- rempah menjadikan Jayakarta sebagai pelabuhan dan pusat kekuasaan VOC. ™ Masa pemerintahan Hindia Belanda, dikeluarkan kebijakan mengenai sistem tanam paksa dan kerja rodi. ™ Masa pemerintahan Inggris, dikeluarkan kebijakan mengenai Landrent System dan penghapusan kerja rodi.