Badan Usaha dan Kewirausahaan
293
Pernahkah kamu pergi ke perkebunan teh? Ya, di sana kamu akan menemui para petani teh yang sejak pagi sudah siap di
tengah perkebunan untuk memetik daun teh. Mereka dengan tekun mengumpulkan hasil petikannya untuk ditimbang.
Timbangan yang paling berat tentu akan mendapatkan upah yang besar. Sebaliknya, jika hasil yang didapatkannya sedikit
mereka akan mendapatkan upah yang kecil pula. Mereka berharap upah yang didapatkan dapat memenuhi kebutuhan
rumah tangga.
Kegiatan ekonomi semacam itu dapat pula kamu temukan di perkotaan. Setiap pagi, bukan hanya para pegawai yang bergegas
berangkat ke kantor atau karyawan berangkat ke pabrik, toko dan kios-kios di pinggir jalan pun siap dibuka. Bahkan pedagang
asongan pun berangkat menjajakan dagangannya dengan harapan tiada lain untuk mendapatkan hasil.
Dari contoh kegiatan di atas dan melihat secara nyata kegiatan ekonomi masyarakat yang ada di sekitarmu, apa yang
dapat kamu simpulkan? Ya, semua kegiatan ekonomi yang mereka lakukan, baik dengan berusaha sendiri maupun bekerja
pada orang lain merupakan salah satu usaha demi memenuhi berbagai macam kebutuhan.
A. Perusahaan dan Badan Usaha
Banyak orang berpendapat, apabila dilihat dari proses produksinya antara perusahaan dan badan usaha tidak terdapat
perbedaan. Proses produksi perusahaan menghasilkan barang atau jasa yang akan dipasarkan dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan, sedangkan kegiatan badan usaha ditujukan untuk menghasilkan laba atau keuntungan. Oleh
karena itu, pengertian keduanya seringkali disamakan.
Namun pada dasarnya, badan usaha memiliki pengertian yang berbeda dengan perusahaan. Badan usaha adalah kesatuan
yuridis atau hukum yang memuat hak dan kewajiban atau kesatuan organisasi yang terdiri atas faktor-faktor produksi
dengan tujuan mencari laba. Adapun perusahaan adalah tempat menyelenggarakan proses produksi yang menghasilkan barang
dan jasa. Sebuah badan usaha dalam mencapai tujuannya untuk mencari keuntungan, dapat saja memiliki lebih dari satu
perusahaan.
Jadi, perusahaan merupakan tempat berlangsungnya seluruh rangkaian kegiatan produksi yang dikelola oleh suatu badan
usaha. Untuk lebih jelasnya, perbedaan antara badan usaha dengan
perusahaan dapat kamu perhatikan dalam tabel berikut.
Dalam sejarah pertumbuhan ilmu Ekonomi, salah satu ajaran Karl
Marx yang terpenting yaitu mengenai Teori Konsentrasi.
Menurut teori ini, perusahaan yang berdiri sendiri makin lama
makin besar karena pemusatan trust dan kartel dan makin sedikit
jumlahnya. Perusahaan kecil akan kalah dalam persaingannya,
akhirnya lenyap kemudian produksi hanya akan dilakukan
oleh perusahaan besar.
Wawasan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
294
Sebagai penjelasan selengkapnya, simaklah pembahasan kali ini yang akan memaparkan tentang pengertian perusahaan dan
badan usaha kaitannya dalam pelaku ekonomi.
1. Pengertian Perusahaan
Pernahkah kamu mendengar istilah usaha atau perusahaan? Usaha adalah segala kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
manusia dalam rangka mencapai kemakmuran dan kesejahteraan. Oleh karena itu, istilah usaha dalam ilmu ekonomi
sesungguhnya dapat diartikan sebagai kegiatan atau tindakan ekonomi yang dilakukan manusia. Kuncinya adalah dalam
rangka mencapai kemakmuran dan kesejahteraan. Sebagai gambaran, cobalah perhatikan orang tua dan tetangga-
tetanggamu yang sibuk melakukan usaha setiap hari. Mereka melakukan tindakan ekonomi guna memenuhi kebutuhannya.
Jika demikian, lantas apa yang dimaksud dengan perusahaan? Perusahaan adalah kesatuan teknis unit ekonomi yang
mengombinasikan sumber daya alam tanah dan unsur- unsurnya, sumber daya manusia, modal, dan kewirausahaan
skill untuk menghasilkan sejumlah barang dan jasa tertentu. Dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 Pasal 1 Huruf b
disebutkan, bahwa perusahaan adalah bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus dan
dirikan, bekerja dan berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.
Setidaknya ada lima unsur yang harus diperhatikan ketika akan membentuk sebuah perusahaan, baik perusahaan dagang
maupun perusahaan jasa. a. Organisasi, yang berfungsi mewujudkan keserasian dan
keteraturan dalam kerja.
b. Tempat yang strategis, sebagai faktor pendukung
keberhasilan sebuah usaha.
c. Faktor produksi, yang terdiri atas sumber daya alam, tenaga
kerja, modal, dan kewirausahaan.
d. Produk, baik berupa barang ataupun jasa yang dapat
memuaskan pelanggan dengan kualitas terbaik.
e. Keuntungan, sebagai tujuan yang hendak dicapai dari usaha
yang dikelola.
Gambar 11.1 Pedagang melakukan
usaha untuk memenuhi kebutuhannya.
Sumber: Dokumen Penerbit.
1. Merupakan kesatuan teknis produksi. 2. Bertujuan menghasilkan barang dan jasa.
3. Tidak selalu bersifat resmi atau formal. 4. Bersifat konkret atau nyata, seperti
pabrik, toko, atau bengkel. 1. Merupakan kesatuan yuridis formal.
2. Bertujuan mencari laba dan keuntungan. 3. Bersifat resmi dan formal dan harus
memenuhi syarat-syarat tertentu. 4. Bersifat abstrak, yang hanya dapat dilihat
dari akta pendirian
Perusahaan Badan Usaha
Badan Usaha dan Kewirausahaan
295
Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan ketika mendirikan perusahaan adalah sebagai berikut.
a. Jenis usaha yang dilakukan, misalnya dalam bidang
pengelolaan sumber daya alam, atau dalam bidang jasa percetakan buku.
b. Luas usaha dan teknik produksi sesuai besar atau kecilnya perusahaan sehubungan dengan lahan yang dibutuhkan.
c. Lokasi yang dekat dengan faktor-faktor produksi guna menghemat biaya yang harus dikeluarkan perusahaan.
Faktor produksi yang dimaksud dapat berupa sumber daya alam, tenaga kerja, modal, atau kewirausahaan.
d. Sarana dan prasarana yang menunjang, baik transportasi maupun komunikasi guna memperlancar alur distribusi
barang atau jasa yang ke luar dan menuju perusahaan. e. Pasar yang dituju
f. Risiko yang mungkin akan ditanggung, seperti bencana alam, penolakan masyarakat sekitar, atau peraturan
pemerintah yang menghambat kegiatan perusahaan. Satu hal yang harus diperhitungkan sebelum mendirikan
perusahaan adalah menentukan tujuan utama pendiriannya. Mencapai tujuan tanpa suatu alat adalah tidak mungkin. Modal
seperti bahan baku, mesin, atau gedung merupakan suatu alat untuk dapat menggerakkan perusahaan. Jadi, untuk
mendirikan perusahaan diperlukan modal agar perusahaan dapat menjalankan berbagai macam usaha.
2. Jenis-Jenis Perusahaan
Berdasarkan lapangan usahanya, perusahaan dapat dikelompokkan menjadi perusahaan ekstraktif, agraris, industri,
perdagangan, dan jasa.
a. Perusahaan Ekstraktif Perusahaan ekstraktif adalah perusahaan yang kegiatannya
langsung mengambil dan memanfaatkan hasil-hasil kekayaan alam. Misalnya, perusahaan pertambangan dan
penangkapan ikan di lautan bebas.
b. Perusahaan Agraris Perusahaan agraris bergerak di bidang pengelolaan sumber
daya alam. Misalnya, perusahaan agro industri, perusahaan perkebunan, dan perusahaan perikanan darat.
c. Perusahaan Industri Perusahaan industri adalah perusahaan yang bergerak di
bidang pengolahan bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Misalnya perusahaan pakaian dari
bahan kain atau perusahaan sepatu dari bahan kulit hewan.
Tugas Bersama
Buatlah kelompok dalam kelasmu. Datalah perusahaan-perusahaan
yang ada di sekitar tempat tinggalmu. Carilah informasi
sebanyak-banyaknya tentang perusahaan tersebut. Tanyakan
pula faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi berdirinya
perusahaan. Diskusikan dengan kelompokmu
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII
296
d. Perusahaan Niaga atau Perdagangan Perusahaan niaga adalah perusahaan yang bergerak di bidang
penyaluran atau jual beli barang dari produsen kepada konsumen. Misalnya toko, grosir, serta perusahaan ekspor
dan impor.
e. Perusahaan Jasa Perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa disebut
Perusahaan jasa. Seperti perusahaan telekomunikasi, perusahaan pos dan giro, perbankan, dan asuransi.
3. Badan Usaha Menurut Tanggung Jawab Pemiliknya
Dalam menentukan badan usaha yang akan dipilih tidaklah mudah, artinya perlu penelaahan yang mendalam tentang
bentuk badan usaha yang dimaksud. Seperti yang telah kamu ketahui, bahwa tujuan badan usaha adalah mencari keuntungan.
Oleh karenanya penentuan model badan usaha akan sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan yang dimaksud.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan. a. Jenis usaha dan lapangan usaha yang akan dilakukan.
b. Besar modal yang diperlukan. c. Orang atau lembaga yang akan terlibat dalam badan usaha.
d. Ruang lingkup usaha dan pasar. e. Undang-undang atau peraturan pemerintah yang berlaku.
f. Risiko yang akan dihadapi. g. Mekanisme pembagian laba.
h. Keahlian sumber daya manusia yang dimiliki. Berdasarkan tanggung jawab pemilik dan status hukumnya
aspek yuridis, badan usaha dapat digolongkan menjadi Badan Usaha Milik Negara BUMN, Badan Usaha Milik Swasta
BUMS, dan Badan Usaha Milik Koperasi BUMK.
Gambar 11.2 a Usaha penangkapan ikan di laut bebas, b Perkebunan kelapa sawit merupakan contoh perusahaan agraris.
Sumber: Dokumen Penerbit, The Indonesian Enterprise Volume III
a b